• Selasa, 01 Juli 2025

Terkait Aksi Baku Hantam di UM Metro, HMI: Rektorat Gagal Membina Mahasiswa

Jumat, 18 November 2022 - 13.18 WIB
5.1k

Ketua Umum (Ketum) HMI Cabang Metro, Chairul Aji Bangsawan. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Metro menyayangkan aksi baku hantam antar mahasiswa di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah (FH-UM) Kota setempat. HMI menilai Rektorat UMM telah gagal melakukan pembinaan kepada mahasiswanya.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Umum (Ketum) HMI Cabang Metro, Chairul Aji Bangsawan. Ia menilai kericuhan antar mahasiswa di dalam lingkungan kampus yang berujung saling lapor tersebut seharusnya menjadi tanggungjawab pihak rektorat.

"Kami sangat menyayangkan peristiwa kericuhan mahasiswa Universitas Muhammadyah Metro yang terjadi di depan halaman gedung Fakultas Hukum dan mengakibatkan lima mahasiswa terluka. Tentunya hal itu menjadi tamparan keras rektorat terhadap pola pendidikan yang diajarkan di lingkungan kampus," kata dia saat dikonfirmasi Kupastuntas.co, Jum'at (18/11/2022).

Ketua HMI Metro tersebut juga mengungkapkan, seharusnya sebelum kericuhan berbuntut panjang, pihak kampus melakukan upaya perdamaian dengan memediasi kedua belah pihak.

"Seharusnya pihak kampus tidak tutup mata dan membiarkan kerusuhan dilingkungan pendidikan itu meluas dan berujung ke ranah hukum. Seharusnya juga pihak kampus melakukan penyelesaian secara internal dengan cara mediasi antara kedua belah pihak karena biar bagaimanapun dua kelompok yang bertikai ini merupakan mahasiswanya," ujarnya.

Chairul Aji Bangsawan juga mempertanyakan pola pendidikan dan penanaman nilai-nilai adab yang diwariskan dari para pembimbing kepada mahasiswanya.

"Kami justru mempertanyakan kenapa pihak kampus tidak melakukan upaya penyelesaian dengan mediasi dan justru membiarkan konflik tersebut meluas dan berlanjut ke ranah hukum. Pola pendidikan macam apa ya diajarkan oleh perangkat rektorat ini, karena dengan dilakukan pembiaran saling lapor itu kami patut menduga bahwa konflik itu sudah ada sejak lama tapi sengaja dipupuk oleh pihak kampus," bebernya.

Ia menilai, rektorat UMM gagal dalam menghadirkan pola pendidikan persatuan sebagaimana pengamalan Pancasila yang merupakan ideologi bangsa.

"Sikap HMI hari ini jelas, rektor beserta jajarannya telah gagal dalam melakukan pembinaan dan menyelesaikan persoalan internal dilingkungan mahasiswa kampus tersebut. Seharusnya rektor turun tangan dalam upaya mendeteksi dini kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dan mencoreng marwah kampus," ungkapnya.

Pria yang akrab disapa Chairul itu berharap agar pihak kampus UMM dapat menyelesaikan persoalan tersebut secara internal. Hal itu sebagai upaya mencegah meluasnya konflik antar mahasiswa.

"Kami berharap rektorat UMM dapat menyelesaikan problematika yang ada didalam kampus agar setiap permasalahan tidak berkepanjangan apa lagi sampai keluar dan masuk ke ranah hukum. Upaya mediasi itu seharusnya dilakukan terlebih dahulu oleh pihak rektorat, ini justru membiarkannya tidak kondusif," jelasnya.

HMI mengajak seluruh perguruan tinggi di Bumi Sai Wawai dapat mengambil pelajaran dari insiden baku hantam antar kelompok mahasiswa di UMM beberapa hari lalu.

"Tentunya insiden kemarin di UMM menjadi bahan evaluasi bagi kita semua, baik mahasiswa maupun perguruan tinggi yang ada di Kota ini. Ini contohnya, jika pihak kampus lalai dalam pembinaan, maka yang dirugikan adalah masyarakat lingkungan kampus, lembaga kampus dan Kota Metro yang merupakan Kota pendidikan," tandasnya.

Diketahui, sebelumnya telah terjadi insiden baku hantam antar kelompok mahasiswa di halaman gedung Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Metro pada Rabu (16/11/2022) sekitar pukul 13.06 WIB.

Akibatnya, lima orang mahasiswa yang terlibat kericuhan mengalami luka-luka dan sempat dilarikan ke rumah sakit umum Ahmad Yani Metro (RSUDAY). (*)