Kak Seto: Sudah Tidak Jaman Mendidik Dengan Kekerasan, Tapi Dengan Cinta

Seminar Nasional Pendidikan Karakter dan Strategi Mengajar di Gor Ajisaka, Kawasan Sekuting Terpadu, Senin (21/11/2022). Foto: Echa/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Barat – Prof. Dr. Seto Mulyadi M.Si.Seorang psikolog anak menyampaikan bahwa hak-hak anak ada empat, yakni hak
hidup, hak tumbuh kembang, hak perlindungan dan hak partisipasi, sebab
menurutnya sekarang bukan jaman nya lagi mendidik dengan cara membentak
menggunakan kekerasan tetapi dengan cinta dan nada bicara disampaikan harus
halus agar anak mengerti dan bahagia.
Hal itu Ia ungkapkan ketika menjadi narasumber dalam seminar
nasional pendidikan karakter dan strategi mengajar yang di pusatkan di Gedung
Olahraga (GOR) Ajisaka, Kawasan Sekuting Terpadu Kecamatan Balik Bukit Lampung
Barat, Senin (21/11/2022). Dalam seminar itu 750 guru yang berasal dari
berbagai sekolah tampak hadir.
Menurut Kak Seto sapaan akrabnya dunia anak adalah dunia
bermain, manfaat bermain bagi anak sangat banyak diantaranya untuk merangsang
perkembangan motorik, sosial, emosional, moral dan kreatifitas dan itu semua
harus dimulai dari keluarga masing-masing yang harus bisa menciptakan keluarga
yang ramah anak.
"Libatkan anak-anak untuk mengambil suatu keputusan
sehingga ada interaksi di dalam keluarga antara anak dan orang tua begitupun di
sekolah guru harus mampu menjadi sahabat dan idola bagi anak. Kurikulum jangan
terlalu kaku terhadap anak karena pada dasarnya anak senang belajar maka dari
itu cipatakan suasana belajar yang gembira agar bisa membentuk karakter
masing-masing anak," ujarnya.
Tak hanya Kak Seto, dalam kegiatan tersebut pemerintah
kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) juga
menggandeng lembaga pengembangan edukasi indonesia (LPEI) turut menghadirkan ketua
Himpaudi Pusat Prof. Dr. Ir. Netti Herawati M.Si sebagai narasumber.
Kepala Disdikbud Lambar Bulki Basri melalui Kepala Bidang
(Kabid) Pembinaan Ketenagaan Mashuri mengatakan para guru perlu meningkatkan
pemahaman tentang cara mendidik anak dengan cinta, mengetahui bagaimana
emosional anak, dan strategi mengajar di era digital.
"Kemudian untuk mengembangkan serta menumbuhkan gerakan
literasi untuk mencapai pendidikan yang lebih baik selanjutnya menumbuhkan
karakter kepemimpinan yang energik bagi pendidik, dan menumbuhkan integritas
serta loyalitas sebagai seorang pemimpin," Kata Mashuri.
Mashuri menyampaikan bahwa kegiatan seminar tersebut
merupakan suatu kegiatan yang sangat luar biasa dan dibutuhkan di dunia
pendidikan khususnya di Lampung Barat. Sebab pendidikan karakter tersebut harus
di tanamkan sejak dini untuk membentuk jati diri anak-anak, sehingga sebagai
seorang guru harus mampu menjawab tantangan dan lompatan teknologi.
"Tentunya guru-guru yang ada di Lampung Barat harus
mempunyai inovasi dan kecerdasan untuk menjawab semua tantangan di dunia
pendidikan, karena kita semua mengetahui pergesaran budaya dan perkembangan
teknologi pendidikan karakter sangat penting kita tanamkan sejak dini, karena
teknologi tidak bisa di pungkiri mempunyai peran yang sangat penting untuk
menciptakan generasi yang memilki etika kesopanan dan kepantasan, karena itulah
tujuan pendidikan," pungkasnya.
Sementara itu Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus
menyampaikan bahwa pembentukan karakter terhadap tenaga pendidik di Lampung
Barat sangat perlu dilakukan, di saat kasus tindakan kekerasan terhadap anak
menurun itu tidak terlepas dari seminar pendidikan yang di gelar dan hasilnya
diterapkan di masing-masing satuan pendidikan.
Seminar pendidikan bukan hanya berbicara hal sederhana
seperti yang kita bayangkan. Tujuan nya bagaimana melihat masa depan karena
keberhasilan dari sebuah pendidikan ditentukan oleh pola pendidikan yang
diterapkan. Menurutnya pendidikan hari ini tentu berbeda dengan pendidikan masa
lalu, dan masa yang akan datang sebab tentu situasi psikologis anak saat ini
berbeda dengan kita.
"Begitupun tenaga pendidik metode dan cara untuk
membentuk karakter anak tentu berbeda, sehingga seminar itu penting untuk
dilakukan sebagai sarana diskusi karena seminar bukan hanya sekedar untuk
mendapatkan piagam tujuan nya membentuk tenaga pengajar dan tenaga
pendidik," tegas Parosil.
Karena hari ini menjadi sebuah tantangan bagi tenaga
pendidik untuk terus berbenah, untuk terus belajar memahami karakter dan
membangun kerjasama dari seluruh guru tenaga pengajar yang ada di lingkungan
sekolah.
"Seminar ini bukan hanya
sekedar duduk mata melotot dan menguap tetapi bisa menyimak dan menulis agar
apa yang di sampaikan bisa diterapkan di satuan pendidikan tempat mengajar
masing-masing," pungkas Parosil. (*)
Berita Lainnya
-
KPU Lampung Barat Catat Penambahan 4.138 Pemilih, Total Capai 226.374 Pemilih di Triwulan II 2025
Rabu, 02 Juli 2025 -
Petugas PJR Bongkar Penyelundupan Ganja 4 Kg di Tol Bakter
Rabu, 02 Juli 2025 -
Kuota LPG 3 Kg Hanya Cukup Hingga November, Pemkab Lambar Usulkan Penambahan
Selasa, 01 Juli 2025 -
Distribusi LPG 3 Kg di Lambar Belum Merata, Banyak Wilayah Belum Punya Pangkalan
Selasa, 01 Juli 2025