Aksi Sekura Cakak Buah Ikut Meriahkan Peresmian Lamban Pancasila di Lambar

Para peserta cakak buah atau panjat pinang saat beraksi dengan menggunakan topeng Sekura. Foto: Echa/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Keseruan peresmian Lamban
Pancasila yang berlangsung di lingkungan kantor pemerintahan Lampung Barat dirasakan
langsung oleh masyarakat dan seluruh peserta yang hadir. Selain penampilan seni
tari dari berbagai daerah ada juga penampilan sekura cakak buah (panjat pinang)
yang menjadi salah satu kebudayaan asli Lampung Barat. Kamis (24/11/22).
Panjat pinang mungkin menjadi suatu perlombaan yang biasa
ditemukan oleh masyarakat, namun berbeda halnya di Lampung Barat mereka
memanjat pinang dengan menggunakan aksesoris sekura yang menutupi wajah mereka.
Dengan menggunakan topeng sekura dengan berbagai karakter masyarakat beramai-ramai menyerbu buah atau secara umum orang menyebut panjat pinang. Ada 14 buah yang disiapkan oleh panitia untuk di panjat oleh para sekura yang sudah merubah penampilan mereka dengan balutan aksesoris topeng.
BACA JUGA: Ribuan
Orang Padati Peresmian Lamban Pancasila, Karjono: Keberagaman yang Menyatu
Berdasarkan pantauan Kupastuntas.co masyarakat yang
mengikuti perlombaan tersebut terlihat semangat dan antusias mencoba memanjat
pohon pinang yang sudah di Baluri oli dan sabun itu, sesekali mereka yang sudah
sampai di tengah perjalanan harus merosot karena licin nya batang pohon pinang
yang digunakan sebagai tiang.
Bahkan mereka terlihat bekerjasama dengan bertopang pada
teman nya yang lain agar bisa menjangkau pucuk demi mendapatkan berbagai hadiah
menarik yang sudah di siapkan oleh panitia. Sempat beberapa kali mereka tertawa
terbahak-bahak karena teman yang menjadi topangan mereka tak kuat menahan beban
teman nya yang lain.
Agus salah satu peserta menyampaikan keseruan nya mengikuti
perlombaan cakak buah yang biasanya digelar pada perayaan idul fitri. Ia
menceritakan kesulitan tersendiri untuk cakak buah yaitu karena licinnya batang
pohon akibat diberi oli dan sabun oleh panitia, namun itulah yang membuat
perlombaan itu menjadi seru dan menarik.
"Kalau enggak di kasih oli enggak seru kayak naik pohon
biasa, ini selain seru melatih kerjasama tim juga bagaimana agar bisa sampai ke
puncak dengan gotong royong, kalau hadiah nya sih memang enggak terlalu penting
tetapi keseruan dan kekompakan nya yang kita cari," ujarnya usai mencoba
memanjat
Terpisah Dika salah satu warga yang melihat langsung
perlombaan tersebut merasa senang sebab biasanya melihat acara sekura cakak
buah itu hanya dilakukan setahun sekali yaitu ketika acara sekura pada hari raya
idul fitri. Sehingga momen peresmian lamban pancasila ini menjadi sarana
hiburan juga bagi masyarakat.
"Senang lah, karena kan biasanya nunggu lebaran dulu
baru bisa ada kayak gini, ini juga lumayan buah nya ada sekitar 14 atau 15 buah
kalau enggak salah jadi semua sekura dari berbagai Pekon bisa ikut dalam
keseruan ini," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
KPU Lampung Barat Catat Penambahan 4.138 Pemilih, Total Capai 226.374 Pemilih di Triwulan II 2025
Rabu, 02 Juli 2025 -
Petugas PJR Bongkar Penyelundupan Ganja 4 Kg di Tol Bakter
Rabu, 02 Juli 2025 -
Kuota LPG 3 Kg Hanya Cukup Hingga November, Pemkab Lambar Usulkan Penambahan
Selasa, 01 Juli 2025 -
Distribusi LPG 3 Kg di Lambar Belum Merata, Banyak Wilayah Belum Punya Pangkalan
Selasa, 01 Juli 2025