• Kamis, 25 April 2024

Aksi Sekura Cakak Buah Ikut Meriahkan Peresmian Lamban Pancasila di Lambar

Kamis, 24 November 2022 - 12.41 WIB
158

Para peserta cakak buah atau panjat pinang saat beraksi dengan menggunakan topeng Sekura. Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Keseruan peresmian Lamban Pancasila yang berlangsung di lingkungan kantor pemerintahan Lampung Barat dirasakan langsung oleh masyarakat dan seluruh peserta yang hadir. Selain penampilan seni tari dari berbagai daerah ada juga penampilan sekura cakak buah (panjat pinang) yang menjadi salah satu kebudayaan asli Lampung Barat. Kamis (24/11/22).

Panjat pinang mungkin menjadi suatu perlombaan yang biasa ditemukan oleh masyarakat, namun berbeda halnya di Lampung Barat mereka memanjat pinang dengan menggunakan aksesoris sekura yang menutupi wajah mereka.

Dengan menggunakan topeng sekura dengan berbagai karakter masyarakat beramai-ramai menyerbu buah atau secara umum orang menyebut panjat pinang. Ada 14 buah yang disiapkan oleh panitia untuk di panjat oleh para sekura yang sudah merubah penampilan mereka dengan balutan aksesoris topeng.

BACA JUGA: Ribuan Orang Padati Peresmian Lamban Pancasila, Karjono: Keberagaman yang Menyatu

Berdasarkan pantauan Kupastuntas.co masyarakat yang mengikuti perlombaan tersebut terlihat semangat dan antusias mencoba memanjat pohon pinang yang sudah di Baluri oli dan sabun itu, sesekali mereka yang sudah sampai di tengah perjalanan harus merosot karena licin nya batang pohon pinang yang digunakan sebagai tiang.

Bahkan mereka terlihat bekerjasama dengan bertopang pada teman nya yang lain agar bisa menjangkau pucuk demi mendapatkan berbagai hadiah menarik yang sudah di siapkan oleh panitia. Sempat beberapa kali mereka tertawa terbahak-bahak karena teman yang menjadi topangan mereka tak kuat menahan beban teman nya yang lain.

Agus salah satu peserta menyampaikan keseruan nya mengikuti perlombaan cakak buah yang biasanya digelar pada perayaan idul fitri. Ia menceritakan kesulitan tersendiri untuk cakak buah yaitu karena licinnya batang pohon akibat diberi oli dan sabun oleh panitia, namun itulah yang membuat perlombaan itu menjadi seru dan menarik.

"Kalau enggak di kasih oli enggak seru kayak naik pohon biasa, ini selain seru melatih kerjasama tim juga bagaimana agar bisa sampai ke puncak dengan gotong royong, kalau hadiah nya sih memang enggak terlalu penting tetapi keseruan dan kekompakan nya yang kita cari," ujarnya usai mencoba memanjat

Terpisah Dika salah satu warga yang melihat langsung perlombaan tersebut merasa senang sebab biasanya melihat acara sekura cakak buah itu hanya dilakukan setahun sekali yaitu ketika acara sekura pada hari raya idul fitri. Sehingga momen peresmian lamban pancasila ini menjadi sarana hiburan juga bagi masyarakat.

"Senang lah, karena kan biasanya nunggu lebaran dulu baru bisa ada kayak gini, ini juga lumayan buah nya ada sekitar 14 atau 15 buah kalau enggak salah jadi semua sekura dari berbagai Pekon bisa ikut dalam keseruan ini," pungkasnya. (*)