14 Desa di Lampung Belum Teraliri Listrik
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dari 2640 Desa dan Kelurahan
yang ada di Provinsi Lampung, saat ini tinggal tersisa 14 Desa yang belum
teraliri listrik. Berkaca pada hal itu, PLN pun menargetkan di 2023 semua desa akan teraliri listrik.
Hal itu diungkapkan Manager Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan
Lampung, Badruzzaman, saat menjadi narasumber di acara Kupas Podcast di kantor
Kupas Tuntas Grup, dengan tema Listrik Masuk Desa, Rabu (30/11/2022).
Badruzzaman mengaku, program listrik masuk desa ini sudah
lama digencarkan. Namun di 2015 sempat berhenti, dan berlanjut di 2016.
Menurutnya, seiring dengan perkembangan zaman dan semakin
majunya teknologi informasi. Maka kebutuhan masyarakat akan energi juga semakin
besar.
"Di Lampung sendiri jumlah desa dan kelurahan itu ada
2640. Nah sampai sekarang yang belum masuk listrik tersisa 14 desa, yang itu
telah tercatat di Kementrian Dalam Negeri," ujarnya.
Ia menyebut, desa yang belum dialiri listrik itu 8
diantaranya ada di Pematang Sawah Tanggamus, lalu Pesisir Barat ada 4 Desa,
lalu Lampung Barat sebanyak 2 desa.
"Namun disisi lain, banyak juga dusun atau umbul yang
belum masuk listrik. Jadi, di Lampung ini sebenarnya banyak sekelompok
masyarakat atau dusun yang belum berlistrik. Seperti di Lampung Tengah, Lampung
Timur, Waykanan juga ada yang statusnya belum resmi tercatat sebagai
desa," ungkapnya.
Menurutnya, kendala yang dihadapi yaitu persoalan perizinan
terutama di kawasan hutan, seperti di Way Kambas dan Pesibar.
"Cuma dari prinsip kita semua masyarakat berhak untuk
mengakses listrik. Karena target kita 2023 seluruh desa yang resmi tercatat di
Kementrian itu sudah teraliri listrik," kata dia.
Badruzzaman menyebutkan, jika dahulu harus ada akses jalan
roda empat baru Desa itu masuk listrik. Namun sekarang, banyak juga yang belum
ada akses jalan, tapi listrik sudah masuk.
"Nah itu metodenya dengan memodifikasi alat angkutnya,
untuk membawa peralatan seperti tiang dan kabel listrik. Karena mau berapapun
menghabiskan biayanya yang penting siapapun masyarakatnya dianggarkan ke negara
harus menikmati listrik," jelasnya.
Seperti halnya pada tahun 2019, dimana proyek terbesar ada di
desa Rawa Jitu Tulang Bawang, karena disana tidak ada mobil untuk mengangkut
alat-alat tiang besinya. Maka itu diangkut melalui jalur air. Dengan luas
sekitar 16 ribu hektar.
"Jika desa akan dialiri lisrik masyarakat pada umumnya
senang. Namun ada juga masyarakat yang masih was-was. Was-wasnya ini karena
dijanjikan masuk listrik tapi nyatanya tidak ada. Maka kita juga meminta
pendampingan dengan aparat bahwa kita benar petugas PLN untuk memasang listrik,"
katanya. (*)
Berita Lainnya
-
Hanan A Rozak Ingin Daftar Cagub ke Semua Parpol, Joko: Mirzani-Ridho Akan Ikut Penjaringan di PAN
Kamis, 25 April 2024 -
Kloter Pertama Jemaah Haji Lampung Masuk Asrama Haji 11 Mei 2024
Rabu, 24 April 2024 -
Kemenkumham Lampung Bahas Kepastian Hukum Anak Berkewarganegaraan Ganda Terbatas
Rabu, 24 April 2024 -
Bambang Klaim Oknum Pungli Terhadap Sopir Truk Batubara Bukan Pegawai Dishub Lampung
Rabu, 24 April 2024