• Rabu, 02 Juli 2025

Kota Metro Catat 82 Kasus DBD Selama Januari-November 2022

Rabu, 14 Desember 2022 - 14.27 WIB
243

Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Metro - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Metro mencatat, sebanyak 82 warga Kota Metro terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang Januari hingga November 2022.

Kepala Dinkes Metro, Erla Andrianti melalui Sekretaris Redho Akbar mengatakan, warga yang terserang DBD di Metro didominasi oleh usia 15 hingga 44 tahun.

"Di Kota Metro sejak Januari sampai November ada 82 kasus, itu didominasi oleh warga yang berumur 15 sampai 44 tahun. Penyebaran DBD di Kota Metro yang terdata itu juga menjangkit masyarakat mulai dari umur 1 tahun hingga 44 tahun," kata Redho, saat dikonfirmasi, Rabu (14/12/2022).

Penderita DBD tersebut menularkan warga melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi kasus DBD tersebut.

"Upaya yang dilakukan tersebut berupa upaya pencegahan dan upaya pengobatan bagi orang yang terkena DBD. Virus DBD ini biasanya menular melalui gigitan nyamuk jenis aedes aegypti," ujarnya.

Redho menjelaskan, upaya fogging juga tengah dilakukan oleh Dinkes Kota Metro. Tak hanya itu, ia juga menyebutkan bahwa nyamuk pembawa DBD beraksi di pagi hingga sore hari.

"Tindakan pencegahan agar tidak tertular virus DBD melalui nyamuk aedes aegypti, karena nyamuk yang membawa virus DBD itu aktif menggigit orang ketika pagi hingga sore hari. Untuk upaya pencegahannya dapat berupa fogging atau penyemprotan asap kimia, pemberian abate kepada warga selain itu juga sosialisasi melalui Puskesmas serta Kelurahan atau Kecamatan," bebernya.

"Perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat untuk lebih mengetahui mengenai virus DBD. Kerena nyamuk yang membawa virus DBD ini ketika seseorang terkena gigitan orang tersebut tidak sadar bahwa telah tergigit oleh nyamuk tersebut," imbuhnya.

Redho menerangkan, tindakan fogging dilakukan jika telah ditemukan korban yang positif terjangkit DBD. Tindakan fogging juga tidak dapat dilakukan mandiri oleh masyarakat. 

"Untuk fogging, itu dilakukan ketika ada kasus DBD. Kami mendatangi rumah yang terkena DBD, kemudian dilakukan pengecekan di sekitar rumah apakah ada jentik nyamuk jenis aedes aegypti di lokasi rumahnya. Apabila ingin melakukan fogging mandiri, maka masyarakat perlu melakukan konsultasi kepada Dinas Kesehatan Kota Metro," jelasnya.

Hal tersebut dikarenakan tindkan fogging harus melalui uji kimia agar herbisida yang digunakan sesuai dan tidak membahayakan bagi manusia.

"Untuk yang ingin melakukan fogging mandiri, maka perlu konsultasi dengan kami terlebih dahulu. Apabila cairan kimia yang digunakan sudah sesuai dan ditemukan jentik nyamuk di rumahnya, maka diperbolehkan melakukan fogging mandiri," bebernya.

Adapuin untuk pemberian abate digunakan dengan cara mencelupkan cairannya ke dalam bak mandi atau tempat-tempat di sekitar rumah yang tergenang air. Abate dapat didapatkan secara gratis oleh masyarakat di puskesmas terdekat dari tempat tinggal. (*)


Video KUPAS TV : Tak Ada Penyekatan Pintu Masuk Bandar Lampung Saat Nataru 2022