• Rabu, 07 Mei 2025

Pengendalian Inflasi Saat Nataru, Pemprov Lampung Awasi Pasokan dan Harga Bahan Pokok Strategis

Rabu, 21 Desember 2022 - 17.07 WIB
101

Suasana rapat High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung terkait persiapan menghadapi libur Nataru yang berlansung di Hotel Bukit Randu, Rabu (21/12/2022). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus melakukan pengawasan terhadap pasokan serta harga bahan pokok strategis guna mengendalikan kenaikan inflasi pada saat libur natal dan tahun baru (Nataru).

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim saat rapat High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung terkait persiapan menghadapi libur Nataru yang berlangsung di Hotel Bukit Randu, Rabu (21/12/2022).

Nunik sapaan akrab Chusnunia menjelaskan jika dalam pengendalian inflasi daerah pihaknya akan memastikan bahwa ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, serta komunikasi yang efektif terus dilakukan.

"Dalam pengendalian harga saat Nataru ini salah satu upaya yang dilakukan ialah mengadakan operasi pasar atau pasar murah kemudian kerjasama antar daerah serta penyaluran bantuan sosial. Pemprov Lampung juga sudah melakukan penyaluran bansos," katanya.

Pada kesempatan tersebut Nunik meminta kepada Dinas Perhubungan untuk memastikan ketersediaan armada dan frekuensi penerbangan maupun penyeberangan yang cukup untuk mengantisipasi kenaikan permintaan di akhir tahun.

"BBM dan LPG juga harus dipastikan ketersediaan stoknya dan distribusi yang lancar. Kelancaran arus lalu lintas serta pengamanan lokasi-lokasi strategis seperti rumah ibadah dan wilayah pariwisata juga menjadi perhatian kita," katanya.

Ia juga meminta kepada satgas pangan untuk dapat menjamin keamanan serta keselamatan masyarakat yang mengkonsumsi makanan dengan melakukan uji kelayakan makanan.

"Pengambilan uji sampel terhadap makanan harus dilakuan. Jangan sampai nanti masyarakat mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan berbahaya. Lakukan pembinaan maupun hukum yang berlaku sesuai peraturan apabila ditemukan pelaku usaha yang menyimpang," kata dia.

Sementara itu Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi, menjelaskan jika stok bahan pokok strategis di Provinsi Lampung saat Nataru dipastikan aman.

Ia merincikan untuk ketersediaan beras sebanyak 1.415.338 ton, kebutuhan sebanyak 72.124 ton sehingga surplus 1.343.215 ton. Sementara untuk harga beras premium kisaran Rp11.900 - Rp12.150.

"Kemudian bawang merah ketersediaan 6.970 ton,kebutuhan 2.734 ton sehingga surplus 4.236 ton untuk kisaran harga Rp28.200 sapai dengan Rp31.400.  Ini juga kita sedang mengembangkan bawang merah lokal dibeberapa daerah di Lampung," jelasnya.

Kemudian untuk cabai besar ketersediaan 5.870 ton kebutuhan 2.605 ton surplus 3.265 ton dengan kisaran harga Rp29.400 - Rp33.600. Kemudian cabai rawit ketersediaan 6.420 ton, kebutuhan 5.135 ton, sehingga surplus 1.285 ron dengan kisaran harga Rp33.350 - Rp48.800.

Selanjutnya daging sapi ketersediaan 2.158 ton kebutuhan 1.804 ton surplus 354 ton kisaran harga Rp133.900 - Rp135.350. Selanjutnya daging ayam ras ketersediaan 7.942 ton kebutuhan 5.062 ton surplus 2.880 ton dengan kisaran harga Rp32.250 - Rp33.500.

"Untuk telur ayam ketersediaan 13.501 ton kebutuhan 3.023 ton surplus 5.478 ton kisaran harga Rp28.000 - Rp28.900 per kilogram. Sejumlah petelur juga mengirimkan ke beberapa daerah di Lampung seperti Jakarta. Namun kita pastikan stok kita akan terpenuhi," katanya. (*)