Perketat Pengawasan Distribusi Pangan Jelang Nataru

Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemprov Lampung melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) memperketat pengawasan distribusi produk asal hewan (daging dan telur) di rumah potong hewan, unit usaha, pasar tradisional hingga ritel.
Hal tersebut dilakukan guna memastikan keamanan stok pangan yang beredar di pasaran jelang perayaan hari Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
"Pengawasan keamanan produk asal hewan yang kita lakukan itu seperti pengambilan sampel dan mengujinya di Laboratorium Balai Veteriner. Kemudian ada juga yang dilakukan uji cepat kandungan formalin dan PH. Alhamdulillah, sejauh ini masih aman semua," kata Kepala Disnakeswan Provinsi Lampung, Lili Mawarti, Selasa (20/12/2022).
Lili memastikan hingga saat ini stok pangan asal hewan seperti daging sapi, daging ayam hingga telur ayam dalam kondisi aman untuk mencukupi kebutuhan masyarakat jelang Nataru.
Ia mengatakan, untuk kebutuhan sapi di Lampung pada bulan Desember 2022 sebanyak 10.202 ekor atau 1.804 ton, sementara ketersediaan mencapai 12.205 ekor atau 2.158 ton.
"Di Lampung ada 10 feedloter yang bisa mengirim sapi ke daerah lain seperti Riau, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Banten, Bengkulu, Jawa Barat, Jambi dan Jabodetabek dengan ketersediaan mencapai 65.280 ekor sapi," jelas Lili.
Lili mengungkapkan, untuk daging ayam broiler kebutuhan di Lampung bulan Desember 2022 sebanyak 3.265.660 ekor atau 5.062 ton, sementara ketersediaan sebanyak 5.123.758 ekor atau 7.942 ton.
"Untuk telur ayam ras kebutuhan di Lampung pada Desember ini sebanyak 8.023 ton, sementara ketersediaan sebanyak 13.501 ton. Jadi untuk stok pangan hewani semua surplus dan dipastikan stoknya aman," ujar Lili.
Bulog Lampung Stok 9 Ribu Ton Beras
Sementara itu, Perum Bulog Divisi Regional Lampung memiliki stok 9 ribu ton beras untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di daerah Lampung menjelang perayaan Nataru.
"Saat ini di Bulog Kanwil Lampung memiliki stok beras sebanyak sembilan ribu ton. Jumlah ini aman untuk kebutuhan natal dan tahun baru," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Lampung, Etik Yulianti.
Etik menjelaskan, saat ini masih terus melakukan penyerapan gabah dan beras milik petani yang tengah melakukan panen raya di beberapa daerah.
"Saat ini kami masih terus menyerap beras petani melalui mitra-mitra Bulog. Sampai akhir Desember nanti kami akan terus menyerap. Serapan sendiri saat ini sudah mencapai 30 ribu ton," jelasnya.
Ia mengungkapkan, beras tersebut nantinya akan dijual oleh Bulog melalui operasi pasar atau program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) ke para pedagang.
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Kantor Wilayah II (KPPU Kanwil II) juga meningkatkan intensitas pemantauan pergerakan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok serta melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholder terkait.
Harga Sejumlah Komoditas Mulai Naik
Kepala Kantor KPPU Wilayah II, Wahyu Bekti Anggoro, mengatakan berdasarkan hasil pantauan di lapangan, harga barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan pada minggu ketiga Desember.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga di Provinsi Lampung yaitu aneka cabai seperti cabai keriting naik 4,84 persen menjadi Rp29.250 per Kg dan cabai rawit naik 4,33 persen menjadi Rp43.400 per Kg.
Komoditas lainnya yaitu bawang merah naik 3.45 persen menjadi Rp 30.000 per Kg, bawang putih naik 4,23 persen menjadi Rp 24.650 per Kg, telur ayam ras naik 0,45 persen menjadi Rp 28.150 per Kg berada di atas harga acuan pemerintah (Permendag No.7/2020).
“Penting bagi KPPU Kanwil II melakukan pengawasan untuk mencegah perilaku pelaku usaha memanfaatkan momentum dengan memainkan harga dan menahan pasokan sehingga memperoleh keuntungan secara berlebihan baik ditingkat produsen, pedagang besar, pasar tradisional dan pasar modern,” kata Wahyu, Selasa (20/12/2022).
Ia mengimbau kepada distributor tidak menghambat pasokan kepada masyarakat. Karena mekanisme pasar yang sehat dari hulu hingga hilir akan mendorong terciptanya efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha serta perlindungan bagi konsumen untuk mendapatkan harga yang kompetitif.
“KPPU terus bersinergi dengan seluruh stakeholder terkait dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan barang kebutuhan pokok. Jika ditemukan adanya perilaku anti persaingan, KPPU akan menindaklanjuti baik melalui penegakan hukum persaingan usaha maupun pemberian saran dan pertimbangan terhadap kebijakan pemerintah,” pungkasnya. (*)
Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Rabu, 21 Desember 2022 berjudul "Perketat Pengawasan Distribusi Pangan Jelang Nataru"
Video KUPAS TV : Operasional Angkutan Barang di Tol Bakauheni–Palembang Dibatasi Saat Nataru
Berita Lainnya
-
YBIL Gugat PT Bumi Persada Langgeng ke PN Tanjung Karang atas Sengketa Lahan di Kemiling
Selasa, 06 Mei 2025 -
8000 Ijazah Belum Diambil, Disdikbud Lampung Godok Rencana Diantar Langsung
Selasa, 06 Mei 2025 -
Badan Gizi Nasional: Dapur MBG Tingkatkan Gizi Siswa dan Buka Peluang Kerja di Lampung
Selasa, 06 Mei 2025 -
Pansus Tata Niaga Singkong Ancam Sanksi Tegas Perusahaan Langgar Instruksi Gubernur
Selasa, 06 Mei 2025