• Selasa, 06 Mei 2025

Pemprov Minta Kementerian ESDM Prioritaskan Wilayah Penghasil Migas di Lampung

Kamis, 22 Desember 2022 - 18.27 WIB
312

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat bertemu dengan jajaran Dirjen Minyak dan Gas Bumi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang berlansung di Jakarta, Kamis (22/12/2022). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menemui Dirjen Minyak dan Gas Bumi pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang berlansung di Jakarta, Kamis (22/12/2022).

Saat dimintai keterangan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, menjelaskan jika pertemuan Gubernur Arinal tersebut membicarakan potensi minyak bumi dan gas (migas) yang ada di wilayah Lampung.

"Pak Gubernur meminta ke Kementerian ESDM agar potensi migas yang ada di Lampung dapat menjadi prioritas. Dikerjasamakan dengan pengelola, itu karena memang Lampung memiliki potensi yang bagus," kata Fahrizal saat dimintai keterangan.

Fahrizal merincikan 8 wilayah migas di Lampung ada yang masih aktif dan ada pula yang history. Dimana migas yang saat ini aktif ialah wilayah satu operasi produksi yaitu wilayah kerja Southeast Sumatera yang dikelola PT. Pertamina Hulu Energi atau PHE OSES.

Kemudian tiga wilayah kerja migas eksplorasi yang dilakukan oleh wilayah kerja Sumbagsel Area I yang dikelola oleh PT. Pertamina dan sudah tidak aktif, kemudian wilayah kerja Merak Lampung yang dikelola oleh PT. Balmoral Gas saat ini offshore eksplorasi dan tidak aktif.

"Kemudian ada wilayah kerja Lampung III Block yang dikelola oleh PT. Harpindo ini eksplorasi dan aktif serta dalam persiapan pengeboran ekplorasi. Jadi yang sudah pernah dilakukan eksplorasi ini juga kami minta untuk dilanjutkan," katanya.

Selanjutnya untuk wilayah kerja historis yaitu wilayah kerja yang sudah ada pemenang lelang dan sudah dilakukan ekplorasi dan dikembalikan ke pemerintah, serta wilayah yang belum ada pemenang lelangnya terdapat tiga wilayah kerja.

"Diantaranya ada Offshore Lampung I, Bima Sakti dan Ranau ini belum dilakukan lelang ulang. Sedangkan ada satu wilayah kerja yang belum ada pemenang lelang yaitu West Asri sejak dilakukan penawaran di tahun 2015 lalu," katanya.

Fahrizal menjelaskan jika semua potensi migas yang ada di Lampung telah disampaikan ke Kementerian ESDM agar dapat dikerjasamakan karena memang migas menjadi kewenangan pemerintah pusat.

"Untuk pengelolaan nanti dilihat karena harus di eksplorasi melalui lelang. Setelah itu di eksplorasi dan di ukur potensi migas nya berapa setelah itu baru di eksplorasi dan menghasilkan migas dan saat sudah jelas baru daerah menunjuk BUMD menjadi mitra," jelasnya.

Dikonfirmasi terpisah Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Lampung, Noverisman Subing, mendukung upaya Pemprov Lampung untuk meningkatkan PAD melalui pemanfaatan sektor migas.

"Memang sudah sering DPRD menyampaikan ke Pemprov Lampung terkait dengan potensi migas yang belum dikelola dengan baik. Setelah ada pertemuan ini harapannya akan ada hasil yang baik kedepan nya," kata dia.

Pada kesempatan tersebut ia berharap agar Kementerian ESDM dapat mempertimbangkan untuk memasukan wilayah kerja migas historis di Provinsi Lampung dalam penawaran lelang wilayah kerja migas selanjutnya. (*)