• Rabu, 07 Mei 2025

Lima Nama Bersaing Perebutkan Kursi Ketum KONI Lampung, dari Politisi, Mantan Danrem Hingga Advokat

Senin, 06 Februari 2023 - 08.28 WIB
277

Logo KONI Lampung. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemilihan Ketua Umum (Ketum) KONI Provinsi Lampung periode 2023-2027 diprediksi bakal berlangsung ketat. Total ada lima orang mengambil formulir pendaftaran hingga hari terakhir pada Minggu (5/2/23).

Ada nama Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, mantan Ketua DPD I Partai Golkar Lampung Alzier Dianis Thabranie, mantan Danrem 043/Gatam Brigjen TNI (Purn) Amalsyah Tarmizi, dan Ketua DPD Partai Demokrat Lampung Edi Irawan, dan advokat Andhes Than S.

Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Calon Ketua Umum KONI Lampung, Rudi Antoni mengungkapkan, hingga hari terakhir pengambilan formulir ditutup pukul 16.00 WIB, total ada 5 orang yang telah mengambil formulir sebagai bakal calon ketua umum KONI Lampung. "Hanya ada 5 orang saja yang sudah mengambil formulir hingga hari terakhir," kata Rudi, Minggu (5/2/23).

Rudi mengatakan, pada 1 Februari 2023, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, dan mantan Ketua DPD I Golkar Lampung Alzier Dianis Thabranie mengambil formulir.

Selanjutnya, pada 2 Februari 2023, mantan Danrem 043/Garuda Hitam Amalsyah Tarmizi mengambil formulir pada pukul 14.30 WIB diwakili Nerozely. Dan pada pukul 15.00 WIB, Ketua DPD Partai Demokrat Lampung Edi Irawan juga mengambil formulir diwakili R. Suciadi.

Lalu, pada 3 Februari 2023, advokat Andhes Than S ikut mengambil formulir untuk maju menjadi ketua umum KONI Lampung. Rudi mengatakan, selanjutnya adalah tahapan pengembalian berkas bacalon berlangsung pada 6-14 Februari 2023.

Lalu, tahap perbaikan berkas berlangsung pada 15-16 Februari 2023. Serta, verifikasi data berlangsung pada 17 Februari 2023. Terakhir, pemilihan ketum KONI Lampung berlangsung 20 Februari 2023.

"Salah satu persyaratan untuk maju adalah didukung sedikitnya 10 pemilik suara yang sah, dan dibuktikan dengan surat keputusan (SK) yang masih berlaku," jelasnya.

Mantan Danrem 043/ Garuda Hitam (Gatam), Brigadir Jenderal TNI (Purn) Amalsyah Tarmizi mengatakan, telah mengantongi dukungan 20 suara.

"Yang sudah tertulis baru tiga yakni KONI Lampung Timur, Federasi Panjat Tebing, dan Squash Lampung. Bakal menyusul yang lain," kata Amalsyah.

Amalsyah mengungkapkan, maju menjadi calon ketua KONI Lampung karena memiliki background di bidang dunia olahraga. Ia menerangkan, pernah menjadi komandan kontingen Sumatera Selatan pada PON XV dan XVI.

“Saya juga pernah menjabat sebagai Manajer Tim Laskar Wong Kito, Sriwijaya FC.  Pernah juga menjadi manajer Asian Games pada 2018 lalu di Jakarta dan Palembang,” katanya.

Bukan hanya itu, ia pun pernah menjabat Kabid Binpres KONI Sumatera Selatan tahun 2004-2008, dan saat ini menjabat Wasekjen Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI).

"Saya sudah purnawirawan dan berkeinginan pulang kampung untuk mengabdikan diri di Lampung," paparnya. Bila dipercaya jadi Ketum KONI Lampung, Amalsyah mengatakan memiliki target Provinsi Lampung bisa masuk 5 besar PON.

"Untuk jangka pendek, pelatda (pemusatan latihan daerah) harus sudah dimulai sejak dini. Kedua, berkomunikasi dengan cabor-cabor potensial agar melakukan pendekatan khusus pada masing-masing PB (Pengurus Besar) yang menyelenggarakan pelatnas (pemusatan latihan nasional)," jelasnya.

Menurutnya, langkah tersebut untuk mendorong para atlet agar mendapatkan jam terbang yang cukup, sehingga proyeksi medali emas di PON bisa diraih.

“Jika dipercaya, saya akan melakukan inventarisasi atlet-atlet yang akan ikut pelatnas. Jika sudah ikut pelatnas, artinya atlet itu sudah siap meraih medali,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Deni Ribowo mengatakan, ketum KONI Lampung kedepan harus orang baru agar lebih fresh dan ada inovasi. "Agar perkembangan pembinaan atlet di Provinsi Lampung ini tidak monoton,” kata Deni.

Mantan ketua KONI Way Kanan ini menyampaikan, kinerja KONI Lampung kedepan memiliki semangat baru, dan bisa melakukan pembinaan terhadap atlet secara maksimal.  "Dan semangat baru itu biasanya dimiliki oleh orang-orang baru," ujarnya.

Ia berharap, ketum KONI Lampung yang baru nanti bisa melahirkan atlet-atlet tangguh, dan punya strategi baru agar Lapung bisa masuk 5 besar nasional.

"Kalau pengurus KONI orang-orang baru, sudah pasti punya strategi sendiri untuk memajukan olahraga Lampung. Karena beban dan tanggung jawab pengurus KONI kedepan akan lebih besar,” jelasnya.

Menurut Deni, syarat untuk menjadi ketua umum KONI selain memiliki power kepemimpinan, juga harus punya pengalaman leadership.

“Syarat menjadi pemimpin KONI pun harus memiliki kaitan dengan Pemerintahan Provinsi Lampung. Karena kaitannya kan ke anggaran KONI. Jika dia berseberangan dengan pimpinan daerah maka habislah. Yang menjadi korban adalah atlet-atlet di Provinsi Lampung," terangnya.

Deni mengaku mendukung Gubernur Lampung Arinal Djunaidi maju menjadi ketua umum KONI Lampung periode 2023-2027. "Lebih bagus lagi kalau Gubernur Arinal Djunaidi yang menjadi ketua umum KONI Lampung,” ungkapnya.

Salah satu penggiat olahraga di Provinsi Lampung, Doni Irawan mengatakan ingin ketum KONI Lampung diisi wajah baru.

Ia ingin pengurus KONI merupakan para pengusaha besar di Lampung, dan tentunya harus memiliki kecintaan terhadap dunia olahraga di Lampung.

"Kita harus menggandeng pengusaha untuk menghidupkan olahraga di Lampung. Jujur saja, karena kalau menggunakan APBD dana untuk cabor (cabang olahraga) ini sering sekali minus," kata Doni.

Ia berharap, pengurus KONI Lampung kedepan tidak lagi diisi oleh para politisi dan pejabat dari instansi/kedinasan. "Karena olahraga dan politik itu bukan dua hal yang bisa dicampur adukan," jelasnya.

Ketua Umum KONI Lampung saat ini, M. Yusuf Barusman mengaku,  sudah tidak akan lagi mencalonkan diri menjadi ketua umum KONI.  "Tidak," ucap Yusuf melalui WhatsApp. Ia berdalih ingin fokus di kampus. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi, Senin 6 Februari 2023 dengan judul “Arinal-Alzier-Amalsyah-Edi Irawan Bersaing Jadi Ketum KONI”