Harga Mobil Bekas di Lampung Kembali Normal, Jual Beli Mulai Ramai

Penjualan mobil bekas. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Tren penjualan mobil seken atau bekas di Provinsi Lampung saat ini mulai ramai. Hal ini juga yang membuat harganya kembali normal, dimana sebelumnya mengalami penurunan karena pandemi Covid-19.
Sekjen Asosiasi Pedagang Mobil Lampung (Apmol), Vian Faruk mengatakan, pasca pandemi Covid-19 melandai, penjualan mobil bekas pun mengalami peningkatan selama 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.
Tidak hanya itu, bahkan terdapat juga yang menutup sementara usahanya pada saat pandemi. Namun saat ini mereka sudah mulai membuka kembali dan berani stok barang lagi.
"Peningkatan penjualan mobil bekas di 2022 itu sekitar 10 hingga 15 persen dibandingkan 2021," ujar Vian Faruk, saat dikonfirmasi, Minggu (12/2/2023).
Dengan adanya peningkatan permintaan itu lanjutnya, tentu harga per unit mobil bekas nya juga mulai berangsur-angsur naik lagi.
"Misal pas pandemi harga mobil bekas per unit yang tadinya Rp100 juta jadi turun ke Rp70 juta di pasaran. Nah sekarang sudah balik lagi ke harga normal sebelum pandemi," ungkap Vian.
Ia pun mengaku, untuk penjualan setiap showroom dan dealer itu berbeda-beda, tergantung dengan besar atau kecilnya tempat usaha mereka.
"Jika showroom atau dealer besar yang stoknya 20 unit mobil, mungkin penjualan mereka bisa 17 unit nya terjual per bulannya," terangnya.
Adapun merek yang diminati masyarakat, yaitu masih di seputaran Toyota, Daihatsu, Honda serta Mitsubishi.
Ia pun meyakini di 2023 diprediksi bakal meningkat dibandingkan 2022. Walaupun memang sempat di awal bulan Januari ada berita Indonesia bakal resesi yang itu berpengaruh, namun itu hanya mempengaruhi sedikit.
Namun setelah presiden menyampaikan kembali bahwa Indonesia tidak ada masalah. Maka pernyataan itu juga mulai normal.
"Artinya kita optimis kedepannya ini akan menjadi baik. Apa lagi ini mau menjelang idul fitri, maka masyarakat juga lebih intens lagi. Sehingga ini sepertinya bakal mengalami peningkatan lagi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," papar dia.
Mulai normal kembali tren pasar mobil bekas, ia mengaku itu faktor nya tidak lain karena tingkat perekonomian masyarakat di Lampung yang kembali normal pasca pandemi.
"Masyarakat Lampung sendiri dominan berkebun, maka kalau perkebunannya baik maka kita juga ikut merasakan itu. Karena mobil bukan lagi seperti barang mewah namun menjadi kebutuhan untuk sebuah keluarga," tutupnya.
Sementara itu, Pengamat Transportasi Itera, Ir. Muhammad Abi Berkah Nadi menilai, peningkatan penjualan kendaraan baru atau bahkan bekas itu harus diimbangi juga dengan kondisi lalu lintas yang ada di Provinsi Lampung.
Karena jelasnya, pemerintah harus berpikir apabila dengan adanya peningkatan penjualan kendaraan transportasi apa lagi kendaraan pribadi itu akan meningkatkan volume lalu lintas yang mengakibatkan kemacetan terlebih dalam kota. Seharusnya hal yang diutamakan adalah meningkatkan sarana dan prasarana transportasi umum massal.
"Karena ini dampak kedepannya akan berpengaruh pada titik ruas yang memang memiliki kemacetan yang tinggi, apabila jam puncak kendaraan itu menumpuk pada saat pagi hari dan sore hari saat masuk kerja, sekolah, dan aktivitas lainnya begitu sebaliknya saat pulang akan terjadi kemacetan," ungkap Muhammad Abi.
Oleh karena itu, baiknya Pemprov maupun pemerintah daerah harus sudah memulai untuk berpikir dampak jangka panjang terkait dengan penjualan kendaraan baru atau bekas ini.
"Saya pikir terkadang dari selesai pandemi ini untuk perekonomian sudah mulai kembali beberapa pulih, dan itu harus direncanakan planning tata ruang kota terhadap menumpuknya kendaraan pribadi," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : Minyak Goreng Kemasan MinyaKita Langka di Pringsewu
Berita Lainnya
-
DLH Segel Dua Lokasi Tambang Batu di Campang Raya Bandar Lampung
Senin, 05 Mei 2025 -
Tapioka Impor Ancam Usaha Lokal, HKTI Lampung Minta Proteksi untuk Petani dan Pengusaha
Senin, 05 Mei 2025 -
Program MBG di Bandar Lampung, Upaya Tekan Gizi Buruk dan Stunting
Senin, 05 Mei 2025 -
Berlaku Besok, Harga Singkong di Lampung Ditetapkan Rp 1.350 Potongan 30 Persen
Senin, 05 Mei 2025