• Kamis, 28 Maret 2024

Kisah Pilu Kakek Rusul, 15 Tahun Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot Way Kanan

Rabu, 15 Februari 2023 - 14.18 WIB
387

Kondisi kakek Rusulludin (49) dan gubuk yang dihuninya. Foto: Rahman/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Way Kanan - Gubuk reyot terbuat dari kayu yang sudah rapuh dimakan usia berdiri dan menghiasi kebun yang berada di Kampung Karang Lantang, Kecamatan Kasui, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung.

Siapa sangka rumah yang sangat tidak layak huni berukuran 3x2,5 meter tanpa listrik dan tanpa WC serta jauh dari pemukiman warga tersebut dihuni seorang kakek renta.

Rusulludin (49) namanya. Sudah selama 15 tahun kakek Rusul hidup sebatang kara di gubuk tersebut dengan bertahan hidup dari belas kasihan keluarga dan warga yang berbuat kebaikan kepadanya.

Saat akan memenui kakek yang diketahui menderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tersebut, tim kupastuntas.co terlebih dahulu harus menelusuri jalan setapak dari jalan utama Desa Banjit, kemudian masuk ke dalam pemukiman dan perkebunan. Bahkan harus melewati jembatan gantung yang hanya bisa dilewati kendaraan roda dua.

Saat sampai di lokasi, Kakek Rusul sedang tidak berada di gubuknya dan tengah pergi ke kebun, yang ada hanya iparnya saudara dari kakek Rusul yang bernama Sardi dan sang anak yang hendak mengatarkan makan untuk sang kakek.

"Mbah Rusul kalau jam segini memang jarang di gubuk, dia sering main ke kebun dari pagi, tapi pasti pulang," ungkap Sardi, saat memberikan keterangan, Rabu (14/02/2023).

Sardi mengungkapkan, pekerjaan sehari-hari kakek Rusul tidak ada, jadi ia dan keluarganya yang menangung semua kebutuhan kakek Rusulludin.

"Iya, setiap hari kita yang kasih makan, setiap hari diantar pagi sampai sore. Jadi apa yang kita makan itu yang dimakan kakek juga,"ungkapnya 

Sardi mengaku melakukan semua itu lantaran kakek Rusul tidak mempunyai saudara lagi selain dirinya.

Terkait ODGJ, Sardi mengungkapkan jika pihaknya pernah membawa kakek Rusul ke berbagai rumah sakit Jiwa, bahkan dukun pun sudah pernah dan sudah menghabiskan banyak uang, namun sayang kakek Rusul tidak sembuh.

Sardi menyampaikan, ia hanya meminta bantuan dari dinas Sosial Kabupaten Way Kanan untuk melakukan pendataan identitas, karena selama ini kakek Rusul tidak ada identitas dan terdata untuk bantuan apapun.

"Saya harap kakek Rusul ada yang mau bantu, kalau dia sudah didata kan bisa dapat bantuan seperti PKH, bantuan Dana Desa, ataupun yang lainya, karena selama ini tidak pernah dapat," tuturnya.

Sementara itu, Evando anak dari pak Sardi yang setiap hari mengantarkan makanan untuk kakek Rusul mengatakan, kalau dirinya kerap merasa sedih saat melihat kakek harus mengalami nasib seperti itu.

Evan berharap kakek Rusulludin dapat hidup layak seperti orang lainnya dan dapat menikmati masa tua nya dengan kehidupan normal.

"Satu doa saya semoga kakek bisa hidup normal seperti orang-orang lainnya," tuturnya.

Sementara Itu, Kordinator PKH (Korbab) Kabupaten Way Kanan, Pebri mengatakan, untuk memastikan informasi tersebut ia akan melakukan perintah terhadap pendamping PKH untuk melakukan pendataan.

"Iya kita akan pastikan dulu, InsyaAllah segera pendamping PKH akan meninjau langsung ke lokasi," terangnya. (*)


Video KUPAS TV : Tunawisma Ditemukan Tak Bernyawa di Bandar Lampung

Berita Lainnya

-->