• Minggu, 18 Mei 2025

Anggarkan Rp15 Miliar untuk Penanggulangan Bencana, Ini 7 Daerah Rawan Bencana di Lampung

Senin, 06 Maret 2023 - 15.58 WIB
220

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung Rudy Sjawal Sugiarto. Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung menyiapkan dana sebesar Rp15 miliar yang akan digunakan untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam didaerah setempat.

Kepala BPBD Provinsi Lampung Rudy Sjawal Sugiarto, menjelaskan jika saat ini paradigma penanggulangan bencana di Provinsi Lampung lebih kepada kesiapsiagaan serta kewaspadaan masyarakat yang semula bersifat responsif menjadi pro aktif.

"Lebih jauh sekarang ini upaya penanggulangan bencana lebih ke arah pendidikan, melakukan edukasi ke masyarakat, sosialisasi termasuk juga sistem pencegahan dini. Sehingga perlu peningkatan kapasitas dan peningkatan edukasi," kata dia saat dimintai keterangan, Senin (6/3/2023).

Rudy menjelaskan jika bencana alam yang terjadi di Provinsi Lampung ialah bencana hidrometiologi atau perubahan iklim. Sehingga bencana alam yang umum terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Ada tujuh daerah yang rawan bencana diantaranya Kabupaten Lampung Barat, Pesisir Barat, Pesawaran, Lampung Selatan, Lampung Timur, Tulang Bawang dan Kota Bandar Lampung. Tapi Indeks Resiko Bencana (IRB) kita turun dari yang sebelumnya 145,42 menjadi 141,47," jelasnya.

Rudy juga menjelaskan jika pihaknya memiliki stok bahan pokok berupa makanan cepat saji seperti beras, mie instan hingga sarden yang digunakan untuk buffer stok yang dikirimkan untuk kabupaten/kota.

"Kami melakukan pengiriman buffer stok diluar bantuan ketika ada kejadian, ini hanya buffer atau penyanggah saja. Tapi kalau misal suatu daerah ada bencana, maka akan diusulkan penambahan bahan pokok diluar buffer," paparnya.

Selain itu BPBD Provinsi Lampung juga telah menyediakan 30 personel yang siap 24 jam jika terjadi bencana alam dan diminta bantuan oleh pemerintah kabupaten/kota.

"Tapi ini kami usulkan penambahan personel karena antisipasi sebentar lagi saat hidrometeorologi basah mulai reda biasanya akan masuk musim kekeringan yang berdampak pada kebakaran hutan, sehingga butuh penambahan Satgas," kata dia.

Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto, meminta BPBD baik di provinsi atau kabupaten/kota untuk lebih meningkatkan kewaspadaan pada musim penghujan saat ini.

"Kita juga punya Dinas BMBK dan Dinsos untuk sama-sama berkolaborasi dan siaga ketika ada bencana langsung tangani permasalahan sesuai dengan tupoksi nya masing-masing," kata dia.

Fahrizal menjelaskan jika setiap satuan kerja (satker) memiliki anggaran masing-masing yang bisa ditunda untuk penanggulangan bencana alam yang terjadi.

"Selain itu ada BTT yang bisa digunakan sesuatu mendesak seperti bencana alam. BTT ini semoga cukup untuk menangani semua saat dibutuhkan, tapi yang jelas kabupaten/kota sudah ada standar BTT dan pasti ada untuk antisipasi," jelasnya. (*)