• Kamis, 25 April 2024

Panen Lada Hitam di Lamtim Kurang Maksimal, Ini Faktor Penyebabnya

Senin, 06 Maret 2023 - 12.03 WIB
315

Tim Dinas Ketahanan Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Lamtim melalui Bidang PSP saat cek perkebunan lada hitam di Kecamatan Margatiga, Lamtim. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Staf Bidang PSP pada Dinas Ketahanan Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Kabupaten Lampung Timur, Heriyanto mengungkapkan, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan kurang maksimalnya hasil panen lada hitam di Kabupaten Lampung Timur (Lamtim).

"Faktor yang memperlihatkan kurang meningkatnya hasil dari para petani lada hitam adalah karena harga lada yang juga mempengaruhi, dan itu yang membuat petani mengeluh karena harga tiap tahun tidak sesuai dengan harapan," kata Heriyanto, saat dimintai keterangan, Senin (6/3/2023).

Sementara harga jual komoditas lada hitam dari petani masih kurang dari Rp50 ribu per kilogram. Menurutnya, petani berharap adanya kenaikan harga lada minimal di kisaran Rp60 ribu per kilogram.

"Kemudian pupuk juga masih menjadi persoalan, karena pupuk untuk lada sendiri tidak ada subsidi," terangnya.

Tidak hanya sejumlah persoalan tersebut yang dikeluhkan, kemunculan hama dan faktor cuaca yang tidak menentu juga menjadi masalah yang kerap dikeluhkan para petani lada hitam.

"Soal hama yang buat busuk pangkal batang atau jamur Phytophthora, kemudian faktor cuaca yang tidak menentu juga mempengaruhi hasil panen. Jadi sekarang ada yang panen dalam satu batang bisa ada tiga tingkatan atau tiga fase," ujarnya.

Meskipun begitu, pihaknya tengah berupaya meningkatkan koordinasi dan kerjasama dalam merealisasikan program Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi agar petani memperoleh Kartu Petani Berjaya (KPB).

"Dengan adanya KPB yang diberikan kepada petani diharapkan dapat mempermudah para petani mendapatkan sarana pupuk, maupun bibit. Program pemerintah juga yakni kartu BPJS Kesehatan, guna menjamin para petani terlindungi kesehatan dan keamanannya," terangnya.

Selain itu, ada juga bantuan alat pertanian, seperti obat perontok lada, alat pembajak, mesin pengering lada, agar petani konsen mengelola dan memproduksi lada.

"Untuk penanggulangan nanti akan ada bantuan Insektisida 100 hektar, bagi lahan yang terdampak. Kalau dari program yang ada, tentu kami optimis akan meningkatkan kualitas hasil panen lada," tandasnya.

Sementara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Timur (Lamtim) merilis peningkatan hasil panen komiditas lada hitam yang mencapai 70 ton di tahun 2022. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun 2020.

Sementara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Timur (Lamtim) merilis peningkatan hasil panen komiditas lada hitam yang mencapai 70 ton di tahun 2022. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun 2020.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Lamtim melalui Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Artadho mengatakan, hasil produksi komoditas lada hitam di Kabupaten Lamtim mencapai 1.134 ton pada tahun 2022.

"Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 70 ton dibandingkan tahun 2020 yang hanya mencapai 1.064 ton," kata Artadho.

Adapun hasil panen Lada Hitam tahun 2022 sama dengan tahun 2021, yaitu sebanyak 1.134 ton. Tapi hasilnya tetap mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020.

Hasil panen Lada Hitam tersebut didapat dari lahan seluas 5.375 hektar, dengan tidak mengalami perubahan selama tiga tahun terakhir.

"Lampung Timur ini merupakan salah satu daerah sentra penghasil lada hitam, selain itu ada juga Lampung Utara dan Way Kanan," bebernya. (*)


Video KUPAS TV : Ekspor Olahan Nanas Lampung Dikenakan Pajak Tinggi di Eropa