• Kamis, 25 April 2024

Dispersip Komitmen Jadikan Perpustakaan Umum Lampung Barat Sebagai Perpustakaan Inklusif

Selasa, 14 Maret 2023 - 16.52 WIB
150

Dipersip Lampung Barat saat mengikuti penilaian perpustakaan umum di Perpustakaan Provinsi Lampung. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) berhasil membawa perpustakaan umum daerah setempat mendapatkan akreditasi B dari tim asesor Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (RI).

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lampung Barat Syafarudin menyampaikan bahwa akreditasi B yang di dapat itu berdasarkan hasil penilaian dari tim akreditasi yang di ketuai oleh Dr. Upriyadi.

Dia menilai bahwa perpustakaan umum Kabupaten Lampung Barat telah memenuhi nilai sebagaimana Peraturan Perpustakaan Nasional Nomor 3 Tahun 2018 tentang Tentang Instrumen Akreditasi Perpustakaan Kabupaten/Kota. Maka Perpustakaan Kabupaten Lampung Barat berhak mendapat nilai Akreditasi B.

"Penilaian itu dipusatkan di perpustakaan Provinsi Lampung, dan Akreditasi ini merupakan pondasi dalam semua kegiatan yang akan dikembangkan pada perpustakaan Kabupaten Lampung Barat kedepan karena penilaian dilakukan dengan efident yang lengkap sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya," kata Syafarudin, Selasa (14/03/2023).

Syafarudin berharap upaya yang baik itu dapat menambah motivasi untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Lampung Barat, khususnya dalam membangun Sumber Daya Manusia yang berkualitas, unggul, berdaya saing, berkarakter, pusat literasi, peradaban, maupun pusat teknologi.

“Kita bersyukur alhamdulillah sudah mendapatkan akreditasi B artinya tidak hanya mengoleksi buku dan tempat membaca, tetapi juga persoalan – persoalan perekonomian, kemasyarakatan juga solusinya itu di perpustakaan, kita terus mengembangkan serta meningkatkan Perpustakaan Inklusif," tambah Syafarudin.

Selama ini kata dia perpustakaan menjadi tempat untuk meningkatkan literasi berbasis teknologi, yang mampu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat. Perpustakaan tidak hanya sekadar tempat penyimpanan dan peminjaman buku, tapi menjadi wahana pembelajaran sepanjang hayat, serta pemberdayaan masyarakat.

Pihaknya akan melakukan penguatan kelembagaan perpustakaan dengan mengembangkan SDM dan kerja sama dengan semua stakeholder yang ada demi mengembangkan perpustakaan yang mandiri dengan bangunan gedung yang representatif.

"Sehingga perpustakaan memiliki fungsi ekonomi, fungsi sosial, bahkan fungsi budaya, itulah yang dinamakan perpustakaan inklusi, Kita optimis semua itu akan bisa tercapai karena kami yakin “Iqro” itulah kewajiban manusia yang dalam firman Allah yang pertama," pungkasnya. (*)