Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pengamat komunikasi Universitas Lampung (Unila) Nanang Trenggono menyebutkan, media berperan menjadi salah satu faktor pembentuk sikap politik masyarakat dalam ajang pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu).

Ia menjelaskan, saat ini platform media sangat beragam, baik itu media pemberitaan dan media sosial, sehingga dimungkinkan generasi saat ini terpengaruh sikap politiknya.

"Kalau sikap politik pemilih itu semakin banyak faktor pembentuknya, apalagi saat ini banyak media, baik media utama sampai dengan media sosial," kata Nanang, saat dihubungi kupastuntas.co, Kamis (16/3/2023).

Menurutnya, media-media pemberitaan saat ini cukup sehat dalam menyediakan informasi peristiwa kepemiluan, jika dibandingkan dengan Pemilu tahun 2019.

"Tahun 2019 pemberitaan masih terasa sangat teknis, kini sudah lebih luas membangun perspektif demokrasi," ungkapnya.

Nanang menambahkan, media merupakan salah satu kekuatan dalam pilar demokrasi dan membangun kematangan demokrasi. Media juga harus tetap membela keadilan, kebebasan dan membela kepentingan rakyat.

"Institusi media tidak mungkin tidak memiliki aspirasi. Tapi aspirasi media masih terkontrol oleh karakter media yang membela keadilan, kebebasan, membela kepentingan rakyat," terangnya.

Oleh karena itu, ia menerangkan bahwa media memiliki peranan stategis dalam pemilu 2024, seperti dalam membangun pencerahan demokrasi.

"Terutama turut membangun pencerahan dalam ruang kompetisi pemilihan umum yang dinamis, tetap menjaga situasi kondisi politik yang stabil. Tidak didorong terjadi polarisasi atau segregasi sosial dan politik di masyarakat," pungkasnya. (*)

Video KUPAS TV : Tahapan Selesai, 780.077 Pemilih di Lampung Selatan Selesai Dicoklit Manual