• Rabu, 24 April 2024

Ratusan Masyarakat Keluhkan Proses Antrean Pasar Murah di Samber Park Metro

Senin, 20 Maret 2023 - 12.47 WIB
1.2k

Ratusan masyarakat yang didominasi kaum ibu-ibu saat berdesakan mengantre untuk membeli sembako dalam kegiatan pasar murah bersubsidi di Samber Park. Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Ratusan masyarakat yang didominasi kaum ibu-ibu melayangkan komplain terhadap kegiatan pasar murah bersubsidi yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung di Samber Park, Kecamatan Metro Pusat, Senin (20/3/2023).

Dari pantauan Kupastuntas.co, ratusan emak-emak tersebut terlihat berdesakan mengantre dengan puluhan di antaranya terlihat menggendong anak. Cuaca panas yang terik ditambah dengan kegiatan seremonial berupa pidato yang lama menambah geram para ibu tersebut.

Mayoritas dari masyarakat itu mengeluhkan proses antrean yang diduga terdapat kecurangan. Pasalnya masih ditemukan warga yang dapat membeli sembako murah tanpa mengantre. Diduga para warga yang dapat membeli tanpa mengantri itu merupakan kerabat maupun teman dan sejumlah petugas yang melayani pembelian.

Tidak hanya itu, kaum emak-emak tersebut juga mengeluhkan adanya sejumlah warga yang diduga merupakan pegawai berseragam dinas dapat membeli tanpa melalui proses antre.

Selain dugaan kecurangan itu, ratusan warga tersebut juga mengeluhkan mekanisme pembelian sembako yang mana tidak dapat dilakukan secara langsung, melainkan dengan cara membeli satu produk lalu mengantre kembali, sehingga menimbulkan penumpukan antrean.


Lina (55), salah seorang warga 16C, Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat mengutarakan keluhan dan komplain terhadap penyelenggaraan pasar murah bersubsidi Pemprov Lampung di Kota Metro.

"Harapan kita kedepannya kalau ada pasar murah jangan seperti ini, kalau memang benar ini dari pihak provinsi dari pemerintah mau membantu warga rakyat kecil itu jangan di jadikan seperti ini. Kalau seperti ini, mati kita semua. Yang kaya aja Pak ikut ngantri apalagi kita yang nggak punya, tahan bawa anak ngantri beras cuma dapat 5 Kilogram harga Rp43 Ribu," ungkapnya.

Ia juga mengeluhkan proses pembelian hanya diperbolehkan satu persatu dengan antrian yang berbeda tempat. 

"Telur cuma boleh beli 1 kilo tapi ngantre harus bawa anak, sedih sebetulnya kita ini. Nggak perlu lah pidato-pidato kayak gini, kasihan rakyat sudah ngantre," terangnya.

"Harus lebih baik lagi kalau mau membantu masyarakat, Saya pulang cuma bisa bawa telur satu kilogram, minyak 2 liter, beras cuma 1 sak. Harapannya bisa beli murah malah kecewa karena antriannya semrawut nggak bener," imbuhnya.

Hal senada diungkapkan Gatik (48) warga Gang Lanbau, Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat. Ia mengeluhkan kegiatan pasar murah yang diselenggarakan dengan seremonial yang lama, sementara antrian panjang menumpuk sedari pagi.

"Harusnya kalau kita itu masuk ya bisa belanja semua jangan masuk beli habis itu suruh keluar terus masuk lagi, ngantri lagi. Saya ngantre dari jam 08.00 sampai jam 10.00 belum dapat-dapat barangnya, tadi ada pidato itu yang lama jadi nggak efektif," bebernya.

"Harapannya ya seharusnya lancar-lancar aja ini malah dipersulit mau masuknya, yang di mau warga ya kalau udah masuk bisa beli mana yang mau dibeli jangan sudah beli suruh keluar terus antre lagi. Jadi orang pada numpuk semua disini. Kita berharap kepada pemerintah ke depan kalau ada begini lagi ya dipermudah, kita kan beli loh bukan minta gratis," sambungnya.

Sementara itu, Assisten II Pemkot Metro bidang Perekonomian dan Pembangunan, Yerri Ehwan mengungkapkan, kegiatan seremonial yang lama tersebut merupakan jadwal dari Pemprov Lampung.

"Biasanya memang kita tidak ada seremonial, artinya ketika jam 07.00 pagi barang sudah bisa dilepas pembeli sudah hadir maka kita langsung lepas. Tapi, karena ini memang terkait dengan agenda pemerintah provinsi yang memang ada mekanisme seremonialnya ya kita ikuti," ujarnya.

Ia berjanji, beragam keluhan masyarakat tersebut bakal menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah saat kembali menggelar pasar murah.

"Ya tang jelas akan kita evaluasi. Pertama, masukkan untuk kita di Metro kalau nanti kita gelar supaya bisa kita sesuaikan. Kemudian nanti kalau provinsi akan gelar lagi tentu kita akan memberikan masukan-masukannya sesuai dengan evaluasi hari ini," ucapnya.

Yerri menerangkan, dalam kegiatan itu Pemprov Lampung telah menyiapkan 9 jenis produk bahan pangan yang dapat dibeli masyarakat dengan harga murah.

"Kalau jenis ini ada 9 macam produk, beras, minyak, cabai, bawang, dan lain-lainnya itu. Dan ini memang murni kegiatan provinsi Lampung hanya kita Kota Metro kesempatan. Jadi kita diminta menyiapkan tempat agar provinsi bisa gelar kegiatan pasar murah ini," jelasnya.

"Kita membantu masyarakat agar dapat memperoleh bahan kebutuhan pokok dengan harga yang relatif murah, kemudian mudah-mudahan ada dampak artinya bisa mengurangi tekanan inflasi di pasar," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Assisten II Pemprov Lampung bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ir. Kusnardi mengungkapkan, pasar murah bersubsidi itu digelar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 144 Hijriah.

"Kegiatan pasar murah dan bazar produk UKM dan IKM ini dalam rangka stabilisasi harga menjelang Bulan Suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Pelaksanaan operasi pasar bersubsidi didasarkan pada daftar pelaksanaan anggaran DPA SKPD Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2023," ungkapnya.

"Maksud dan tujuan penyelenggaraan pasar murah adalah sebagai upaya stabilisasi harga menjelang bulan suci ramadhan. Ini merupakan bentuk kepedulian untuk membantu masyarakat rentan ekonomi terutama kebutuhan bahan pokok. Sedangkan Bazar Produk UKM dan IKM ini bertujuan untuk memberdayakan dan mengembangkan UKM dan IKM di provinsi Lampung, upaya untuk memperluas pasar UKM dan IKM melalui promosi-promosi produk unggulan," tandasnya.

Dari data yang dihimpun Kupastuntas.co, Kegiatan pasar murah serta bazar produk UKM dan IKM yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Lampung di Kota Metro merupakan yang ketiga kalinya digelar.

Sejumlah bahan pokok yang disediakan dalam pasar murah bersubsidi tersebut antara lain ialah Minyak Goreng Kemasan sejumlah 2.500 Liter dengan harga tebus sebesar Rp12 ribu per liter.

Sementara telur, Pemprov menyediakan 1.600 Kilogram dengan harga tebus Rp24 Ribu perkilogram. awang Merah Brebes disediakan sebanyak 200 kilogram dengan harga tebus Rp25 Ribu perkilogram. Lalu Cabai Merah disediakan sebanyak 100 Kilogram dengan harga tebus sebesar Rp24 Ribu perkilogram.

Kemudian subsidi lain yang disediakan ialah, Gula Pasir sebanyak 1.500 Kilogram dengan harga tebus Rp10.500 perkilogram dan tepung terigu disediakan sebanyak 1.500 kilogram dengan harga tebus Rp8.000 per kilogram.

Sedangkan harga pasaran terbaru yang diperoleh Kupastuntas.co, Minyak Goreng kemasan di pasar Kopindo Kota Metro masih berada pada harga Rp17 Ribu per kilogram, Telur Rp28 Ribu per kilogram, Bawang Merah Rp 28 Ribu per kilogram, cabai merah Rp30 Ribu per kilogram, gula pasir Rp14 Ribu per kilogram dan tepung terigu seharga Rp12.500 per kilogram.

Dalam operasi pasar tersebut, Pemprov Lampung juga menyediakan tiga bahan pangan yang tidak disubsidi namun dapat dibeli dengan harga murah. Diantaranya ialah beras kemasan 5 Kilogram sebanyak 1.000 Kilogram yang dapat dibeli masyarakat dengan harga Rp43 Ribu per karung kemasan 5Kg.

Lalu, daging sapi beku disediakan sebanyak 100 Kilogram dengan harga Rp105 Ribu per kilogram, tetelan sapi seharga Rp95 Ribu per kilogram dan jantung sapi seharga Rp55 Ribu per kilogram.

Terakhir, Pemprov Lampung juga menyediakan daging ayam broiler sebanyak 100 kilogram yang dapat dibeli masyarakat Kota Metro dengan harga Rp32 Ribu per kilogram. (*)


Video KUPAS TV : Toko Serba Ada di Jalan AR Prawiranegara Metro Pusat Ludes Terbakar