Melihat Bursa Bacawalkot Bandar Lampung, Diluar Incumbent Belum Berani Unjuk Gigi

Ilustrasi
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Nama-nama
Bakal Calon Walikota (Bacawalkot) Bandar Lampung mulai muncul ke publik,
diantaranya adalah Eva Dwiana Walikota Bandar Lampung sang petahana, Rahmat
Mirzani Djausal Ketua DPD Gerindra Lampung, Wiyadi Ketua DPC PDI Bandar
Lampung, dan Yuhadi Politisi Partai Golkar Bandar Lampung.
Pengamat Politik Universitas Lampung, Budi
Kurniawan memaparkan pandanganya terkait fenomena itu.
"Ya paling sekitar itulah ya
nama-namanya, yang punya kendaraan partai, dan punya logsitik untuk menang.
Tetapi pertanyaannya non incumbent saya melihat belum bergerak secara
signifikan untuk menantang petahana," ujar Dosen Ilmu Pemerintahan FISIP
Unila itu saat diwawancara melalui sambungan telepon, Selasa (28/3/2023).
Ia menilai bahwa saat ini petahana Eva Dwiana
masih lebih populer dibandingkan nama-nama lain, sehingga Eva memiliki modal
awal yang lebih unggul.
"Diluar petahana itu datar-datar saja,
sederhananya bisa dilihat di media sosial sampai sekarang mereka belum
bergerak, karena saya yakin pemilih di Bandar Lampung itu mayoritas punya
smartphone," terangnya.
Menurutnya, nama diluar Eva belum keluar
menentang petahana yang sudah populer, sehingga ia mengatakan bahwa seharusnya
para nama diluar petahana itu harus sudah mulai bergerak dari saat ini.
Peta pemilih di Kota Bandar Lampung kata Budi,
kecenderungannya melihat pemimpin berbasis dengan kinerja sehingga
menguntungkan petahana.
"Seharusnya Bacawalkot diluar petahana
menampilkan gagasan yang menentang petahana soal permasalahan perkotaan,
seperti kemacetan bagaimana solusinya, solusi banjir, pembangunan publik,
transportasi, pengangguran nah itukan belum kita denger," tukasnya.
Perdebatan gagasan itu menjadi hal yang
penting menurutnya, dikarenakan pemilih Bandar Lampug itu termasuk kritis dalam
menentukan pilihan politiknya.
"Selama hal itu gak ada dipublik, ya
mereka memilih berdasarkan yang tau aja, sehingga yang diuntungkan adalah incumbent,"
tandasnya.
"Apalagi Eva masih dibantu dengan nama
Herman HN yang dianggap Walikota yang berhasil sehingga istrinya yakni Eva
dianggap dapat melanjutkan," tandasnya.
Kelemahan pada masa Kepemiminan Herman HN kata
mahasiswa S3 Amerika itu, pada sisi pembangunan public transport soal
kemacetan, perumahan di kota, sampah, dan seharusnya dimunculkan oleh Bacawalkot
penentangnya. Petahana menjual apa yang sudah dilakukan, sedangkan non petahana
harus menjadi antitesa dari petahana. (*)
Berita Lainnya
-
Rahayu Saraswati Mundur dari DPR RI Usai Pernyataannya Soal Anak Muda Viral di Media Sosial
Kamis, 11 September 2025 -
Korupsi Kepala Daerah di Lampung, Cermin Gagalnya Kaderisasi Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
Senin, 08 September 2025 -
Sah! Hanan A Rozak Terpilih Aklamasi Jadi Ketua Golkar Lampung
Minggu, 31 Agustus 2025 -
Dikawal 15 DPD Golkar Kabupaten/Kota, Hanan A Rozak Daftar Calon Ketua Golkar Lampung
Sabtu, 30 Agustus 2025