• Senin, 06 Oktober 2025

Berawal Dari Ketidaksengajaan dan Penasaran, Kini Sorta DL Tobing Jabat Kakanwil Kemenkumham Lampung

Jumat, 14 April 2023 - 23.03 WIB
288

Sorta Delima Lumban Tobing, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung. Foto: Istimewa.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sorta Delima Lumban Tobing merupakan wanita kedua yang berhasil menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung.

Wanita kelahiran Jakarta, 5 Februari 1968 itu tidak menyangka bisa menjadi seorang PNS dan menduduki jabatan yang sedang diembannya sekarang.

Pasalnya, anak kelima dari tujuh saudara ini mengaku saat itu dirinya tidak sengaja mendaftar AKIP atau hanya mencoba daftar, karena rasa penasaran ada seorang teman yang secara kebetulan memberitahu informasi mengenai sekolah sipir.

"Dulu tidak kebayang kalau saya akan jadi PNS. Saya anak kelima dari tujuh bersaudara,  lima perempuan dan dua laki-laki, cuma saya satu-satunya yang jadi PNS. Mungkin karena lahir besar di Jakarta, melihat penghasilan PNS pas-pasan dan dipandang sebelah mata, saudara tidak ada yang berminat soalnya mama dulu PNS sebagai perawat di Rumah Sakit Cipto," kata wanita berdarah Tapanuli, Sumatera Utara itu.

Anak dari pasangan Alm. Bapak HL Tobing dan Ibu Florens Hutapea itu menceritakan sebelum menjadi taruna dan mengabdi di Kemenkumham, dirinya sempat ingin mendaftar menjadi polwan ketika lulus SMA.

Namun, kehendak berkata lain, sang ibu tidak mengizinkan untuk menjadi polwan. Dirinya pun disuruh untuk kuliah.

"Sejak kecil saya memang tomboy dan suka sekali dengan hal membasmi kejahatan. Setelah lulus SMA Tahun 1986, saya ingin daftar polwan karena saya senang terlihat gagah, tapi mama saya kaget. Terus mama saya ngelarang karena tidak ngarep atau bermimpi punya anak perempuan jadi polisi. Katanya nanti tidak dapat jodoh, akhirnya saya pulang nurutin mama dan tidak jadi daftar polwan," ucap ibu yang dikaruniai lima anak itu.

Bingung ingin berkuliah dimana dan tak tahu apa-apa karena hanya kepikiran menjadi polwan, akhirnya ia menemui sahabatnya dimasa SMA di Jakarta.

"Saya tanya (sahabat) mau kuliah dimana, saya ikut aja. Terus dia bilang mau daftar Kriminologi UI, boleh tuh saya ikut karena ilmunya mirip-mirip dengan polisi, belajar tentang hal-hal atau ilmu kejahatan," imbuhnya.


Saat mendaftar Kriminologi UI, dirinya pun sempat ditertawakan oleh teman-temannya karena seorang perempuan suka sekali belajar tentang kejahatan.

"Teman-teman pada ketawa kok perempuan suka belajar tentang kejahatan. Terus mereka bilang sekalian aja sekolah penjara (AKIP) biar dekat dengan penjahat-penjahat, saya kaget dan bingung karena baru tahu," ucapnya.

Lantaran penasaran, dirinya pun mencoba untuk mendaftar AKIP. Tak disangka-sangka, ternyata ia dinyatakan lulus dan diterima jadi Taruna AKIP di Tahun 1986.

"Jadi tidak sengaja (daftar) dan langsung lolos saat pertama kali daftar, mungkin ini jalan saya mengabdi di Kemenkumham. Untung ada yang ngasih tahu info itu karena saya tidak diterima di Kriminologi UI, teman saya itu lolos. Lalu, saya lulus AKIP di Tahun 1989, SK saya sebagai PNS di Tahun 1990," ujarnya.

Setelah mendapatkan SK PNS, Sorta kemudian ditugaskan di LP Anak Medan untuk penempatan pertamanya mengabdi di Kemenkumham.

"Awal pertama terjun di dunia kerja sempat kaget, kok berbeda dengan dunia pendidikan. Tapi ya harus bisa menyesuaikan diri," ucapnya.


Lalu, hanya beberapa tahun, Sorta dipindahtugaskan ke Rutan Sidikalang, Sumatera Utara. Disitulah, ia mendapatkan tantangan tersendiri karena rutan tersebut ada di daerah adat, dimana pembinaan dilakukan secara kekeluargaan.

"Saat itu (napi) masih sedikit, tidak seperti sekarang. Jadi di rutan itu, saya bagian pembinaan, ngajarin buta huruf, baca, belajar Bahasa Inggris, tapi saya nikmati seperti mengajar anak-anak kita sendiri walaupun katanya rutan tapi banyak isinya anak muda," imbuhnya.

Kemudian di Tahun 1996, dirinya dipindahtugaskan ke Bapas Bandar Lampung sebagai pembimbing kemasyarakatan dan berdinas selama 5 Tahun. 

Meski sibuk bekerja menjadi wanita karir dan mengabdi di Kemenkumham, Sorta tak lupa untuk terus menempuh dunia pendidikan. "Saat dinas di Lampung, saya berkesempatan menyelesaikan S1 Fakultas Hukum di Unila," ucapnya.

Saat berdinas di Lampung, Sorta mendapatkan beberapa pengalaman yang sangat berkesan, salahsatunya ia pernah memperjuangkan anak berumur 12 Tahun yang berhadapan dengan hukum, dimana tidak bisa ikut ujian akhir SD karena masih proses sidang dan belum ada putusan. 

"Jadi saya perjuangkan supaya bisa ujian karena kasihan nanti bisa jadi penyesalan, itu haknya untuk mendapatkan pendidikan," ujarnya.

Lalu, pengalaman berkesan kedua ketika dirinya ingin membantu anak yang mengalami kekerasan di Tahanan Mesuji. 

"Saat itu saya tidak bisa Bahasa Lampung dan ketika sampai tujuan, mobil saya mau di jungkir balik karena warga disana lagi marah dan mereka mengira saya polwan soalnya saat itu seragam masih coklat dan rambut saya pendek. Untung teman saya ngerti Bahasa Lampung, teman saya bilang kalau kedatangan kami ingin membantu, akhirnya tidak jadi diamuk warga," jelasnya.

Berkinerja baik dalam mengabdi di Kemenkumham, Sorta DL Tobing kemudian dipromosikan ke Setjen Kemenkumham RI Tahun 2001.

"Disitulah saya mulanya di lapangan masuk ke administratif. Lalu, saya ditawari beasiswa S2 di Manajemen SDM UI (Universitas Indonesia)," ucapnya.

Setelah lulus S2 di UI, karirnya pun terus meningkat, ia kembali mendapatkan promosi jabatan Eselon IV di Biro Perencanaan Kemenkumham RI dan mengabdi selama 11 Tahun. Lalu, dipercaya kembali dan mendapatkan promosi jabatan Eselon III di Biro Kepegawaian Kemenkumham RI selama 3 Tahun. Kemudian, mendapatkan promosi jabatan kembali di Biro Perlengkapan Kemenkumham RI selama 2 Tahun.

"Saat saya menjabat biro itu, saya sempat melanjutkan pendidikan S3 Jurusan Teologi Konseling di STT IKAT," terangnya.

Perjalanan karirnya pun terus berjalan baik, berkat kinerja dan pengabdian bertahun-tahun di Kemenkumham, Sorta DL Tobing kembali dipromosikan sebagai Kadivmin (Kepala Divisi Administrasi) Kemenkumham Jambi di Tahun 2017.

"Setahun kemudian, Kakanwil nya pensiun, lalu saya menjabat Plt Kakanwil Kemenkumham Jambi selama 1 Tahun," ucap alumni AKIP Tahun 1989 itu.

Setelah dua tahun di Jambi, ia dipindahtugaskan menjadi Kadivmin Kemenkumham Banten di Tahun 2019 dan menjabat selama 2 Tahun.

"Terus dipindah lagi ke Kadivmin Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Tahun 2021 dan jabat selama 2 Tahun. Jadi saya tiga kali jabat Kadivmin," jelasnya.

Karir ibu yang dikaruniai lima anak itu pun terus meningkat, berkat pengabdiannya selama puluhan tahun, dirinya pun kembali mendapatkan promosi jabatan dan dipercaya untuk mengemban tugas sebagai Kakanwil Kemenkumham Lampung di Tahun 2023 hingga sekarang. (*)