• Sabtu, 27 April 2024

Ngaku Nabi, Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pusat Berasal dari Lampung

Selasa, 02 Mei 2023 - 14.42 WIB
450

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, , saat memberikan keterangan di Tempat Kejadian Perkara, Selasa (2/5/2023). Sumber Foto: detik.com

Kupastuntas.co, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyampaikan, pelaku penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat di Jakarta berdomisili di Lampung. Hal itu diketahui berdasarkan kartu identitasnya.

"Pelaku ini ber-KTP, domisili di Lampung," kata Karyoto, saat memberikan keterangan di Tempat Kejadian Perkara, Selasa (2/5/2023).

Selanjutnya, pihak kepolisian akan menuju ke Lampung dan akan berkoordinasi dengan Polda Lampung untuk mencari tahu latar belakang pelaku.

"Anggota kami akan segera ke Lampung akan koordinasi bagaimana latar belakang pelaku," tuturnya.

Karyoto mengungkapkan, jenazah pelaku akan dilakukan autopsi untuk mengetahui ada tidaknya penyakit penyerta.

"Luka penembakan harus kita periksa, terharap latar belakang yang bersangkutan karena ada beberapa surat-surat yang menyangkut yang diinginkan oleh tersangka ini," terangnya.

Baca juga : Sebelum Penembakan, Pelaku Mengaku Nabi dan Ingin Ketemu Pimpinan MUI

Sebelumnya, peristiwa penembakan terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Menteng, Jakarta Pusat. Sejumlah orang dilaporkan terluka, Selasa (2/5/2023) sekitar pukul 10.30 WIB.

Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI, Anwar Abbas mengungkapkan, pelaku penembakan sudah dua kali datang ke MUI untuk bertemu Ketua MUI KH Miftachul Akhyar.

"Dalam cerita yang disampaikan kepala kantor, itu orang sudah dua kali datang ke MUI ingin ketemu sama Ketua MUI," kata Anwar Abbas.

Bahkan sebelum melakukan penembakan, pelaku datang dan mendakwahkan diri sebagai nabi, dan mengatakan jika hari ini Selasa (2/5/2023) merupakan kedua kalinya pelaku datang ke kantor MUI.

"Dia mendakwahkan diri sebagai nabi, dia ingin ketemu sama pimpinan. Nah, hari ini dia datang lagi," tuturnya.

Kemudian petugas mempersilakan pelaku menunggu di bawah, karena KH Miftachul Akhyar sedang rapat di lantai empat. Tidak lama kemudian, pelaku langsung melakukan penembakan.

"Mungkin dia nggak sabaran, langsung dia nembak. Mungkin dia menganggap akan dihalangi barangkali," imbuhnya. (*)