• Kamis, 25 April 2024

Prof Rokhmin Dahuri Beberkan Prediksi Ekonomi Indonesia 2023

Senin, 08 Mei 2023 - 11.45 WIB
185

Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) periode 2020 hingga sekarang, Prof Rokhmin Dahuri (pakai batik) saat mengikuti sarasehan Mahasiswa UIN RIL. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) periode 2020 hingga sekarang, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS membeberkan prediksinya tentang ekonomi Indonesia di tahun 2023. Hal tersebut disampaikannya dalam sarasehan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL), di gedung kampus setempat, Senin (8/5/2023).

Dalam kegiatan bertema menyemai spirit patriotisme dan heroisme bagi milenial muda di era 5.0 tersebut, profesor yang merupakan Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB University tersebut menerangkan beragam prediksi tentang ekonomi Indonesia.

"Hanya IMF, AMRO atau Asean +3 Macroeconomic Research Office, Kemenkeu, dan Bank Indonesia yang memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa mencapai 5 persen," terangnya dalam materi yang disampaikan di kegiatan sarasehan tersebut.

"Kalau lembaga internasional lainnya seperti World Bank, ADB, Bloomberg, dan OECD memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan lebih rendah dari 5 persen," imbuhnya.

Pria yang merupakan Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia tersebut juga menerangkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia terkait dengan target pertumbuhan ekonomi tahun ini.

"Tahun lalu di 2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3 persen. Target pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,3 persen, ini data Kemenkeu tahun 2023,"' ujarnya.

Tak hanya itu, lelaki yang juga menjabat Ketua Dewan Pakar Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN) itu menjelaskan enam poin penyebab rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini.

"Pertama belum tuntasnya pandemi Covid-19 dan krisis properti di China, kedua krisis perbankan di AS atau SVB dan Eropa atau Credit Suisse. Ketiga perang Rusia vs Ukraina yang mengakibatkan disrupsi rantai suplai global," bebernya.

"Keempat, ketegangan geopolitik dan fragmentasi global yang kian meningkat. Kelima, perlambatan ekonomi global, dan terakhir ialah rendahnya produktivitas, daya saing, dan sustainability ekonomi Indonesia," tambahnya.

Rokhmin Dahuri yang juga merupakan Member of International Scientific Advisory Board of Center for Coastal and Ocean Development, University of Bremen, Germany tersebut menyampaikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 dari Lima lembaga internasional.

"Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023, dari lembaga IMF per Mei 2023 adalah 5,0 persen, World Bank per April 2023 adalah 4,9 persen, ADB per April 2023 itu sebesar 4,8 persen, konsensus Bloomberg per April 2023 sebanyak 4,9 persen dan terakhir dari OECD per Maret 2023 sebesar 4,7 persen," jelasnya.

Selain itu, Honorary Ambassador of Jeju Islands dan Busan Metropolitan City, South Korea tersebut juga memaparkan hasil riset dari berbagai lembaga terkait dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami penurunan mulai dari tahun 2011 hingga 2022.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 hingga 2022 terus mengalami penurunan. Tahun 2011 tercatat 6,17 persen, tahun 2023 turun 5,31 persen, dan tahun 2020 turun mencapai -2,07 persen," ucapnya.

Rokhmin Dahuri yang juga merupakan Ketua Bidang Kelautan, Perikanan dan Nelayan DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Periode 2019 - 2024 itu membeberkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi negara-bangsa yang maju, adil-makmur, dan berdaulat yaitu Indonesia emas.

"Kemudian outlinenya adalah pencapaian dan status pembangunan bangsa Indonesia, permasalahan dan tantangan menuju Indonesia Emas 2045. Kemudian, prediksi perekonomian Indonesia 2023

dan penyebab ketertinggalan Indonesia. Terakhir, key global trends yang mempengaruhi pembangunan ekonomi dan peradaban manusia di era 4.0 dan 5.0 pada abad-21," kata dia.

"Lalu, materi yang lainnya adalah industry 4.0 dan society 5.0. Patriotisme dan nasionalisme, peta jalan pembangunan menuju Indonesia emas 2045. Peningkatan peran UIN Raden Intan dalam menghasilkan inovasi Ipteks dan SDM menuju Indonesia emas 2045 kemudian peran milenial mahasiswa dalam mewujudkan indonesia emas 2045," tandasnya. (*)

Video KUPAS TV : Ditanya Presiden Soal Nama Daerah, Gubernur Arinal Malah Tanya Warga