Bahasa Lampung Berstatus Rentan, Pemprov Lakukan Terobosan Ini

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Muh. Abdul Khak, yang didampingi Kepala Kantor Bahasa Provinsi Lampung, Desi Ari Presasanti, saat rapat koordinasi mitra kerja, di Novotel Lampung, Kamis (11/5/2023). Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Berdasarkan penelitian yang
dilakukan Badan Bahasa, Bahasa Lampung saat ini situasinya dalam kondisi
rentan. Oleh karenanya, Pemprov Lampung mengambil langkah terobosan lewat program revitalisasi bahasa daerah, ini menjadi solusi agar
bahasa Lampung tidak terancam punah.
Kepala Kantor Bahasa Provinsi Lampung, Desi Ari Presasanti,
mengatakan Bahasa Lampung dalam kondisi rentan ini, artinya masih ada
penuturnya tetapi jumlahnya sangat terbatas dan di lingkup wilayah yang sangat
terbatas.
"Misalnya hanya dilingkup keluarga saja atau di
kelompok-kelompok kecil. Sehingga agar tidak rentan lagi, maka kita upayakan
dengan revitalisasi bahasa daerah ini," ujarnya, saat rapat koordinasi
mitra kerja, di Novotel Lampung, Kamis (11/5/2023).
Maka dari itu jelasnya, revitalisasi bahasa daerah merupakan
salah satu langkah penting dalam upaya perlindungan bahasa dan sastra.
Upaya ini dilakukan sebagai cara menghidupkan kembali hasrat
dan minat penutur bahasa daerah untuk menggunakan bahasanya, terutama di
kalangan generasi muda.
"Agar para penutur muda dapat menjadi penutur aktif
bahasa daerah dan memiliki kemauan untuk mempelajari bahasa daerah dengan penuh
suka cita, melalui media yang mereka sukai," ungkapnya.
Desti juga menyampaikan, lewat revitalisasi bahasa Lampung ini ada
30 pakar dilibatkan dalam menyusun model pembelajaran.
Pihaknya sendiri akan membawa atau menawarkan model
pembelajaran 4 untuk SD dan 4 untuk SMP. Diantaranya, ada membaca dan menulis
puisi, lalu membaca menulis cerpen, kemudian membaca dan menulis aksara,
pidato, mendongeng dan Stand Up Comedy.
"Model pembelajaran ini nantinya akan diberikan di
kegiatan pelatihan guru master pada tanggal 29 ini. Insya Allah itu dengan mengundang
perwakilan guru SD dan SMP dari 15 kabupaten kota di Provinsi Lampung,"
ucap dia.
Sementara, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, dalam
sambutannya menyampaikan, bahwa
revitalisasi bahasa daerah ini penting dilakukan karena sebagai kekayaan
yang dimiliki bangsa Indonesia.
Indonesia sendiri memiliki 718 bahasa. Dari jumlah bahasa
tersebut, hanya ada 12 aksara daerah, termasuk Lampung. Maka kata Arinal,
bahasa dan aksara Lampung ini penting untuk di lestarikan dan dikembangkan.
"Muatan lokal bahasa Lampung juga wajib diajarkan pada
setiap jenjang sekolah. Untuk membiasakan bahasa Lampung dalam keseharian,
terutama anak-anak sebagai penerus bangsa," ucapnya.
Jangan sampai jelas Arinal, bahasa Lampung ini hanya sekedar
normatif.
"Akan tetapi dalam penyampaian bahasa ini juga harus
beretika," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra,
Muh. Abdul Khak menyampaikan, jika dulu yang direvitalisasi itu bahasa yang
akan punah, namun saat ini bahasa yang penuturnya banyak juga dilakukan
revitalisasi.
Hal itu lantaran, penuturnya mengalami penurunan yang
signifikan. Sehingga ini perlu direvitalisasi.
"Model pembelajaran revitalisasi ini juga perlu
komitmen semua pihak, terutama pemerintah untuk terus melestarikan Bahasa
daerah," kata dia.
Selain itu, etika dalam berbahasa juga penting, seperti apa
yang disinggung oleh Gubernur Arinal Djunaidi.
Terlebih di era medsos ini. Dimana memang mestinya kalau
berbicara konsep bahasa yang baik, harus mempertimbangkan lawan bicara kita
siapa, audiennya siapa orang-orang yang disebut itu siapa.
"Nah saya kira betul bahwa etika itu bagian dari konsep
berbicara atau berbahasa yang baik," jelasnya.
"Jadi saya kira salah satu cara yang terbaik di dalam
bermedia sosial adalah mempertimbangkan bahasanya itu akan dikonsumsi oleh
siapa karena itu penting," timpalnya.
Ia menambahkan, bahwa revitalisasi bahasa ini akan
terealisasi segera, karena modulnya sendiri sudah terbentuk.
Setelah itu, pelatihan para guru master yang nantinya akan
menyebarkan ke daerah masing-masing.
"Targetnya ya tahun ini harus sudah terlaksana, karena
nanti di akhir tahun itu nanti akan ada festival tingkat provinsi,"
tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Universitas Teknokrat Indonesia dan Hotel Radisson Sepakat Kembangkan SDM Perhotelan
Sabtu, 05 Juli 2025 -
Dosen Universitas Teknokrat Indonesia Jafar Fakhrurozi Raih Gelar Doktor Bidang Sastra di Universitas Padjadjaran
Jumat, 04 Juli 2025 -
52 Paket Proyek APBD Murni Sudah Berjalan, Taufiqullah: Ada yang Tahap PHO
Jumat, 04 Juli 2025 -
UIN Raden Intan Jadi Tuan Rumah POMPROV 2025 untuk Cabor Panjat Tebing dan Bulu Tangkis
Jumat, 04 Juli 2025