Hewan Ternak Terpapar Penyakit LSD di Metro Bertambah 12 Ekor
Tim bidang peternakan DKP3 Kota Metro saat melakukan pengobatan terhadap ternak yang terjangkit LSD di sejumlah kandang di Metro. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Metro - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro
mencatat penambahan 12 kasus ternak yang terpapar penyakit Lumpy Skin Disease
(LSD). Dari sebelumnya 35 ekor kini menjadi 47 ekor.
Kepala
DKP3 Kota Metro, Heri Wiratno mengungkapkan, seluruh ternak yang terjangkit LSD
ialah jenis sapi. Dari 47 ekor yang menderita LSD, satu ternak diantaranya
telah dinyatakan sembuh.
"Untuk
jumlah total keseluruhan sapi yang terpapar LSD bertambah jadi sebanyak 47
ekor. Sebelumnya itu ada 35 ekor, jadi naiknya itu 12 ekor. Tapi yang 1 ekor
sudah dinyatakan sembuh," kata dia Jum'at (12/5/2023).
Heri
menyampaikan, kini paparan LSD pada ternak warga telah menyebar di empat
Kecamatan se Metro. Ternak yang terpapar LSD mengalami gejala tumbuh benjolan
pada kulit.
"Awalnya
kemarin itu muncul di Metro Timur, di wilayah Kelurahan Yosodadi dan Tejosari.
Lalu di Kecamatan Metro Selatan di Kelurahan Margodadi dan Sumbersari, sama
Rejomulyo. Sekarang ini di Metro Utara di wilayah Kelurahan Karangrejo sama di
Kecamatan Metro Barat di Kelurahan Mulyojati," jelasnya.
"Sapi
yang terpapar LDS ini rata-rata mengalami gejala munculnya benjolan di tubuh ternak.
Selain itu, sapi yang terkena penyakit ini juga mengalami demam, dan tidak
nafsu makan," imbuhnya.
Heri
mengaku pihaknya telah intens melakukan pencegahan paparan dan pengobatan
terhadap sapi yang sakit dengan memberikan vitamin serta antibiotik.
"Upaya
pencegahan dilakukan dengan melakukan vaksinasi pada hewan yang sehat. Kemudian
melakukan pembatasan pada daerah yang tertular, selain itu kita juga telah
melakukan sanitasi pada kandang," ujarnya.
Terpisah,
Kepala Bidang Peternakan DKP3 Kota Metro, Lina Oktira, mengaku bahwa pihaknya
telah bergerak melakukan pengobatan gratis untuk hewan ternak yang terserang
LSD serta Penyakit Mulut Kuku (PMK).
"Kami
mengimbau seluruh peternak dapat melakukan penyemprotan insektisida dengan
tetap memperhatikan keamanan bagi hewan ternak. Jadi intinya adalah pengusiran
serangga seperti lalat, nyamuk dan caplak dari kandang. Penyemprotan dilakukan
dengan dosis yang tepat agar kulit hewan ternak tidak melepuh," bebernya.
"Untuk
mengantisipasi adanya peternak yang belum mendapatkan pengobatan dari
Puskeswan, maka dilakukanlah pengobatan gratis ini. Kami telah menyebarkan Flyer
dan brosur yang berisikan kontak person dokter hewan yang bertugas di
masing-masing kecamatan," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Awal 2026, Kejari Metro Siapkan Langkah Baru Penegakan Hukum
Selasa, 16 Desember 2025 -
Rafieq Persilahkan Mobil Dinas Dipakai Antar Pasien Disabilitas
Selasa, 16 Desember 2025 -
RSUD Sumbersari Dikejar Standar Akreditasi, Rafieq Sebut Efisiensi Anggaran dan Digitalisasi Jadi Ujian
Senin, 15 Desember 2025 -
53,191 KM Jalan Rusak Berat, Pemkot Metro Siap Benahi Tata Kelola Jalan
Senin, 15 Desember 2025









