• Senin, 07 Juli 2025

Penyakit LSD Mengintai, Peternak Sapi Bandar Lampung Mengeluh Belum Ada Tindakan Pemkot

Kamis, 25 Mei 2023 - 18.10 WIB
155

Supratikno salah seorang peternak sapi di Kelurahan Jagabaya III, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung. Foto: Yudha/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Salah satu peternak sapi di Kota Bandar Lampung Supratikno mengeluh, ditengah penyakit lumpy skin disease (LSD) yang kini tengah marak menyerang hewan ternak, namun hingga saat ini dirinya belum juga mendapatkan sosialisasi atau upaya pencegahan LSD dari pemerintah.  

Menurutnya, saat ini para pembeli merasa khawatir dengan penyakit LSD tersebut meskipun sapi ternak miliknya tidak ada yang terjangkit penyakit itu.

"Stok kita itu gak banyak karena takut kena lato-lato (sebutan masyarakat pada penyakit LSD), kita ngeri karena beresiko, kalau virus itu sudah ada obatnya kita tampung-tampung aja," ucap Supratikno, Kamis (25/5/2023).

Saat ini kata Supratikno yang memiliki usaha penjualan sapi di bilangan Kelurahan Jagabaya III, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung, harga jual sapi masih terbilang normal, namun para pembeli masih merasa bingung dan khawatir dalam membeli sapi dengan jumlah yang besar, ditakutkan tiba-tiba terkena penyakit LSD, berkaca pada penyakit mulut dan kuku (PMK) beberapa waktu yang lalu.

"Karena temen itu sempat kena PMK tahun kemarin, karena dia beli sapi asalan sapi murah dibawa ke kandang, nular semua. Kalau harga sapi ternak dari yang termurah seharga Rp16 juta sampai yang termahal ada Rp60 juta." jelasnya.

Meskipun belum ada tindakan apapun dari Pemerintah terkait, dirinya mencoba  antisipasi penyebaran LSD menggunakan semprotan pembasmi lalat seadanya.

"Antisipasi yang kita lakukan adalah kandang harus bersih, jadi jangan sampai  lalat hinggap dimakan," tandasnya.

Supratikno berujar, dirinya hanya mencari bibit sapi-sapi unggulan tanpa adanya indikasi penyakit untuk ditempatkan pada kandang ternak miliknya.

"Kita seleksi sebelum masuk kandang ini, karena kita beli sapi yang unggulan, kalau ada sapi yang ada indikasi sakit kita gak ambil," katanya.

Ia berharap Pemerintah terkait segera bergerak mencegah mengatasi penyakit LSD dengan mendatangi para peternak sapi, hal itu perlu dilakukan sebelum penyakit LSD ditemukan, karena menurutnya mencegah lebih baik daripada mengobati.

"Kalau pemerintah mau turun ke peternak gak ada yang gak bisa diatasi," tutupnya. (*)