Duh, Setoran PAD Bank Waway ke Pemkot Balam Terjun Bebas

Suasana sidak DPRD Bandar Lampung ke kantor Bank Waway. Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung - Penyetoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Bank Waway ke
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung anjlok pada tahun ini. Bahkan, dari
tahun 2019 hingga 2023 penurunannya sangat drastis, tercatat di tahun ini hanya sampai di angka Rp4,9 Miliar lebih.
Berdasarkan
buku laporan perkembangan modal setor dari pemegang saham terlihat dari 2019
neraca setoran PAD Rp6,9 miliar lebih, lalu tahun 2020 Rp8,0 miliar lebih, 2021
Rp9,1 miliar lebih, 2022 Rp7,4 miliar lebih dan di 2023 Rp4,959 miliar lebih.
Hal
tersebut terungkap saat Komisi II DPRD Bandar Lampung mengadakan kunjungan dan
sidak ke kantor Bank Waway, beberapa waktu lalu. Selain anggota Komisi II,
kunjungan itupun dihadiri oleh Ketua DPRD Bandar Lampung Wiyadi dan Wakil Ketua
DPRD Bandar Lampung Aep Saepudin.
Ketua
Komisi II DPRD Bandar Lampung, Abdul Salim menghimbau, Bank Waway harus
memiliki inovasi-inovasi baru management untuk meningkatkan pendapatannya.
“Kita
berharap, kedepan Bank Waway ini dapat memperbaiki management dan ada trobosan
agar tidak lagi anjlok setoran PAD ke pemkot. Kita komisi II juga memotivasi
agar management bertemu menciptakan inovasi baru untuk lebih bangkit,” kata
Abdul Salim, Senin (29/5/2023).
Menurutnya,
memang alasan anjloknya setoran PAD disamping persaingan dunia perbankan (suku
bunga) juga karena pengaruh covid-19 yang melanda dunia, sehingga semua lini
dunia usaha mengalami imbas dan berdampak pada ekonomi seluruh lapisan.
“Ya kalau
tahun ini belum kita anggarkan untuk penyertaan modal, insyaallah yang akan
datang mudah-mudahan akan kita usulkan," ucapnya.
Sementara,
Direktur Utama Bank Waway Ahmad Tamidi, menjelaskan bahwa anjloknya pendapatan
Bank Waway atau untuk setoran pendapatan daerah dikarenakan pesatnya persaingan
suku bunga di pasaran.
“Kita
keteteran masalah suku bunga, suku bunga yang semula kita jual 12 persen
menjadi 7 persen, sudah berapa poin itu turunnya," jelasnya.
"Selain
itu, kita juga memajukan teknologi masa kini sehingga menjadi beban pembiayaan
dan juga ada tambahan karyawan yang juga merupakan beban pembiayaan yang
bertambah,” kata Tamidi.
Disinggung,
bagaimana dengan kredit macet, apakah termasuk UMKM mengalami kredit macet. “Kalau
kredit bermasalah itu pasti ada tapi bagaimana kita meyelesaikannya,”
ungkapnya.
Kedepan,
pihaknya berjanji akan menggenjot lagi kreditnya. Karena, selama ini Bank Waway
nasabah terbesarnya adalah 90 persen masih di tataran pegawai pemkot Bandar
Lampung.
“Namun ke
depan kita pelan-pelan akan merambah ke usaha produktif. Dan dunia usaha
lainnya,” ucapnya. (*)
Berita Lainnya
-
Universitas Teknokrat Indonesia dan Hotel Radisson Sepakat Kembangkan SDM Perhotelan
Sabtu, 05 Juli 2025 -
Dosen Universitas Teknokrat Indonesia Jafar Fakhrurozi Raih Gelar Doktor Bidang Sastra di Universitas Padjadjaran
Jumat, 04 Juli 2025 -
52 Paket Proyek APBD Murni Sudah Berjalan, Taufiqullah: Ada yang Tahap PHO
Jumat, 04 Juli 2025 -
UIN Raden Intan Jadi Tuan Rumah POMPROV 2025 untuk Cabor Panjat Tebing dan Bulu Tangkis
Jumat, 04 Juli 2025