• Sabtu, 05 Juli 2025

Duh, Setoran PAD Bank Waway ke Pemkot Balam Terjun Bebas

Senin, 29 Mei 2023 - 11.34 WIB
822

Suasana sidak DPRD Bandar Lampung ke kantor Bank Waway. Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Penyetoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Bank Waway ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung anjlok pada tahun ini. Bahkan, dari tahun 2019 hingga 2023 penurunannya sangat drastis, tercatat di tahun ini hanya sampai di angka Rp4,9 Miliar lebih.

Berdasarkan buku laporan perkembangan modal setor dari pemegang saham terlihat dari 2019 neraca setoran PAD Rp6,9 miliar lebih, lalu tahun 2020 Rp8,0 miliar lebih, 2021 Rp9,1 miliar lebih, 2022 Rp7,4 miliar lebih dan di 2023 Rp4,959 miliar lebih.

Hal tersebut terungkap saat Komisi II DPRD Bandar Lampung mengadakan kunjungan dan sidak ke kantor Bank Waway, beberapa waktu lalu. Selain anggota Komisi II, kunjungan itupun dihadiri oleh Ketua DPRD Bandar Lampung Wiyadi dan Wakil Ketua DPRD Bandar Lampung Aep Saepudin.

Ketua Komisi II DPRD Bandar Lampung, Abdul Salim menghimbau, Bank Waway harus memiliki inovasi-inovasi baru management untuk meningkatkan pendapatannya.

“Kita berharap, kedepan Bank Waway ini dapat memperbaiki management dan ada trobosan agar tidak lagi anjlok setoran PAD ke pemkot. Kita komisi II juga memotivasi agar management bertemu menciptakan inovasi baru untuk lebih bangkit,” kata Abdul Salim, Senin (29/5/2023).

Menurutnya, memang alasan anjloknya setoran PAD disamping persaingan dunia perbankan (suku bunga) juga karena pengaruh covid-19 yang melanda dunia, sehingga semua lini dunia usaha mengalami imbas dan berdampak pada ekonomi seluruh lapisan.

“Ya kalau tahun ini belum kita anggarkan untuk penyertaan modal, insyaallah yang akan datang mudah-mudahan akan kita usulkan," ucapnya.

Sementara, Direktur Utama Bank Waway Ahmad Tamidi, menjelaskan bahwa anjloknya pendapatan Bank Waway atau untuk setoran pendapatan daerah dikarenakan pesatnya persaingan suku bunga di pasaran.

“Kita keteteran masalah suku bunga, suku bunga yang semula kita jual 12 persen menjadi 7 persen, sudah berapa poin itu turunnya," jelasnya.

"Selain itu, kita juga memajukan teknologi masa kini sehingga menjadi beban pembiayaan dan juga ada tambahan karyawan yang juga merupakan beban pembiayaan yang bertambah,” kata Tamidi.

Disinggung, bagaimana dengan kredit macet, apakah termasuk UMKM mengalami kredit macet. “Kalau kredit bermasalah itu pasti ada tapi bagaimana kita meyelesaikannya,” ungkapnya.

Kedepan, pihaknya berjanji akan menggenjot lagi kreditnya. Karena, selama ini Bank Waway nasabah terbesarnya adalah 90 persen masih di tataran pegawai pemkot Bandar Lampung.

“Namun ke depan kita pelan-pelan akan merambah ke usaha produktif. Dan dunia usaha lainnya,” ucapnya. (*)