• Senin, 14 Oktober 2024

Cegah TPPO, Disnaker Lampung Imbau Warga Tidak Mudah Tergiur Tawaran Kerja di Luar Negeri

Rabu, 31 Mei 2023 - 12.18 WIB
104

Kepala Disnaker Lampung Agus Nompitu, saat dimintai keterangan, Rabu (31/05/2023). Foto: Echa/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Lampung mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur terhadap iming-iming berlebihan untuk bekerja ke luar negeri sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI), guna mencegah terjadinya Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) bagi pekerja migran asal Lampung.

Hal itu disampaikan Kepala Disnaker Provinsi Lampung, Agus Nompitu, menanggapi maraknya tindak pidana perdagangan orang seperti yang di rilis Menko Polhukam, Mahfud MD usai menghadiri rapat internal kabinet bersama Presiden Joko Widodo membahas terkait TPPO di istana negara, Selasa (30/05/2023).

Sebab kata Agus, beberapa waktu lalu ada sebanyak 11 PMI asal Lampung yang menjadi korban TPPO di negara Turki karena berangkat melalui jalur Unprocedural. Namun saat ini ke-11 PMI yang menjadi korban tersebut sudah dipulangkan ke daerah masing-masing, namun Agus tidak membeberkan dari daerah mana saja para korban TPPO tersebut berasal.

"Kalau enggak salah itu terjadi tahun 2022 lalu saya lupa, tetapi yang pasti kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah tergiur oleh agen-agen ilegal yang selalu memberikan iming-iming berlebihan, sehingga masyarakat harus waspada dan mengecek lagi apakah perusahaan itu legal atau tidak dan itu bisa di cek di Disnaker Lampung," kata Agus, saat dimintai keterangan, Rabu (31/05/2023) siang.

Baca juga : Setahun 1900 Jenazah WNI Korban TPPO Dipulangan ke Indonesia

Selain itu, ada sebanyak lima PMI yang menjadi korban TPPO yang berangkat secara non prosedural tersebut ialah RW (55), AW (45), PN (44), EWL (22), warga Kabupaten Lampung Timur dan PH (58) warga Kota Bandar Lampung.

Setiap tahun kata Agus jumlah PMI asal Lampung yang berangkat ke luar negeri cinderung bervariatif, ketika Covid-19 melanda kata dia jumlah keberangkatan mengalami penurunan karena di beberapa negara menutup untuk tidak menerima pekerja dari negara lain. Namun kata dia rata-rata setiap tahun ada sebanyak 2000 PMI yang berangkat.

"Kalau secara keseluruhan semua nya masih di angka 21.000 jumlah tersebut berasal dari berbagai daerah seperti dari Lampung Timur, Lampung Selatan, Pringsewu, Tanggamus dan Pesawaran. Sedangkan untuk Kabupaten lainnya ada namun tidak terlalu banyak seperti beberapa daerah tersebut," ujarnya.

Untuk tahun ini jumlah PMI yang sudah diberangkatkan sebanyak 250 orang, dimana 100 PMI sudah diberangkatkan sebelumnya, sedangkan 150 lainnya akan diberangkatkan hari ini. Semua PMI yang diberangkatkan akan bekerja di sektor industri dan pihaknya akan memastikan perlindungan terhadap para PMI.

"Terkait upaya perlindungan terhadap angka kecelakaan kerja bagi PMI kita akan mengikuti bagaimana aturan ketenagakerjaan di negara tujuan. tetapi kita juga terus melakukan monitoring dengan pejabat Konsul di negara tersebut seperti duta besar serta memberikan suatu perlindungan apa pun termasuk aspek keamanan dari kecelakaan kita juga melindungi PMI," tambahnya

Selain itu, pihaknya akan memastikan aspek pemenuhan dokumen keimigrasian mereka harus di pastikan legal dan juga terpenuhi secara administratif. Pihaknya pun akan berupaya agar aspek-aspek perlindungan bagi pekerja migran bekerjasama dengan BP2MI termasuk juga dengan kantor POS termasuk jaminan sosial ketengakerjaan pun akan di berikan kepada PMI. (*)


Video KUPAS TV : MENGENAL KELAWI, DESA WISATA TERBAIK KE-29 ADWI