Rektor UIN RIL Puji Disertasi Ujian Promosi Doktor Kakanwil Kemenag Lampung

Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) Prof. Wan Jamaluddin, saat dimintai keterangan, Rabu (7/6/2023). Foto: Yudha/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) Prof. Wan Jamaluddin memberikan pujian terhadap disertasi yang disajikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Lampung Puji Raharjo pada ujian promosi Doktor (S3) bertempat di Ballroom UIN RIl, Rabu (7/6/2023).
Prof. Wan Jamaluddin mengatakan, Puji Raharjo adalah Doktor ke-289 UIN RIL dan menjadi salah satu Doktor yang bukan hanya berbasis riset tetapi juga terdapat implementasi di lapangan.
"Bahwa teori yang dibangun itu dilakukan dilapangan dan berhasil dari tahun 2018-2022 dan progresnya diakui di UI Grand Matrix hasilnya meningkat dari peringkat 18 sekarang peringkat 8 itu sebuah progres yang tidak bisa dipandang sebelah mata tetapi harus di Puji," ucapnya saat dimintai keterangan oleh awak media.
Baca juga : Kakanwil Kemenang Lampung Ujian Promosi Doktor di UIN RIL, Disertasinya Mengulas Tentang Isu Lingkungan
Penelitian tersebut sangat penting menurutnya, karena yang diangkat adalah suatu isu yang berbahaya mengancam kesadaran lingkungan dan dikaji secara ilmiah oleh Puji Raharjo, oleh karena itu dapat membangkitkan kesadaran lingkungan untuk diwariskan secara bijaksana.
"Jadi pak Puji ini sifatnya kajian terhadap implementasi jadi sudah diterapkan 4 tahun di UIN RIL dan terbukti bisa membangun sebuah habit baru bagi civitas akademika untuk sadar terhadap lingkungan," tukasnya.
Baca juga : Kakanwil Kemenag Lampung Imbau Jamaah Haji Lansia Menghemat Energi
Sementara Puji Raharjo saat dimintai keterangan mengatakan, isu lingkungan harus menjadi perhatian bersama, karena masalah keberpihakan itu menjadi problem ditengah laju pertumbuhan ekonomi, oleh karena itu pengelolaan lingkungan menjadi suatu yang sangat penting diseluruh aspek termasuk lembaga pendidikan.
"Alhamdulillah peraih predikat Doktor ini saya raih selama 3 tahun jadi saya mulai saat awal Covid-19 tahun 2020, penelitianya kurang lebih selama 1 tahun," imbuhnya.
Yang lebih penting katanya adalah bagaimana masyarakat lebih peduli terhadap dampak lingkungan dari aktivitas yang dilakukan, terkadang masyarakat tidak memikirkan dengan membuang sampah sembarangan tidak memisahkan antara sampah pelastik dan sampah organik.
"Sampah ditumpuk jadi satu dan ada dimana-mana, tentu ini menjadi problem, tapi kalau ada kesadaran tentu dampak lingkungan bisa kita minimalisir, Ini yang di Universitas baru yang pertama, mudah-mudahan bisa di implentadikan di lembaga pendidikan lain," tutupnya. (*)
Video KUPAS TV : Komisi III DPRD Kota Metro Minta Warga Bersabar Soal Jalan Rusak
Berita Lainnya
-
Universitas Teknokrat Indonesia Beri Penghargaan kepada 121 Mahasiswa dan 21 Dosen Berprestasi
Minggu, 06 Juli 2025 -
Jumlah PBI BPJS Kesehatan Berkurang, DPRD Lampung: Sering Non-aktif
Minggu, 06 Juli 2025 -
Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Lampung Capai 396, KPAI Tekankan Kerja Kolaboratif Semua Elemen
Minggu, 06 Juli 2025 -
213 Ribu Warga Lampung Terima Program Makan Bergizi Gratis
Minggu, 06 Juli 2025