• Senin, 07 Juli 2025

Rektor UIN RIL Puji Disertasi Ujian Promosi Doktor Kakanwil Kemenag Lampung

Rabu, 07 Juni 2023 - 14.38 WIB
1.2k

Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) Prof. Wan Jamaluddin, saat dimintai keterangan, Rabu (7/6/2023). Foto: Yudha/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Rektor Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) Prof. Wan Jamaluddin memberikan pujian terhadap disertasi yang disajikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Lampung Puji Raharjo pada ujian promosi Doktor (S3) bertempat di Ballroom UIN RIl, Rabu (7/6/2023).

Prof. Wan Jamaluddin mengatakan, Puji Raharjo adalah Doktor ke-289 UIN RIL dan menjadi salah satu Doktor yang bukan hanya berbasis riset tetapi juga terdapat implementasi di lapangan.

"Bahwa teori yang dibangun itu dilakukan dilapangan dan berhasil dari tahun 2018-2022 dan progresnya diakui di UI Grand Matrix hasilnya meningkat dari peringkat 18 sekarang peringkat 8 itu sebuah progres yang tidak bisa dipandang sebelah mata tetapi harus di Puji," ucapnya saat dimintai keterangan oleh awak media.

Baca juga : Kakanwil Kemenang Lampung Ujian Promosi Doktor di UIN RIL, Disertasinya Mengulas Tentang Isu Lingkungan

Penelitian tersebut sangat penting menurutnya, karena yang diangkat adalah suatu isu yang berbahaya mengancam kesadaran lingkungan dan dikaji secara ilmiah oleh Puji Raharjo, oleh karena itu dapat membangkitkan kesadaran lingkungan untuk diwariskan secara bijaksana.

"Jadi pak Puji ini sifatnya kajian terhadap implementasi jadi sudah diterapkan 4 tahun di UIN RIL dan terbukti bisa membangun sebuah habit baru bagi civitas akademika untuk sadar terhadap lingkungan," tukasnya.

Baca juga : Kakanwil Kemenag Lampung Imbau Jamaah Haji Lansia Menghemat Energi

Sementara Puji Raharjo saat dimintai keterangan mengatakan, isu lingkungan harus menjadi perhatian bersama, karena masalah keberpihakan itu menjadi problem  ditengah laju pertumbuhan ekonomi, oleh karena itu pengelolaan lingkungan menjadi suatu yang sangat penting diseluruh aspek termasuk lembaga pendidikan.

"Alhamdulillah peraih predikat Doktor ini saya raih selama 3 tahun jadi saya mulai saat awal Covid-19 tahun 2020, penelitianya kurang lebih selama 1 tahun," imbuhnya.

Yang lebih penting katanya adalah bagaimana masyarakat lebih peduli terhadap dampak lingkungan dari aktivitas yang dilakukan, terkadang masyarakat tidak memikirkan dengan membuang sampah sembarangan tidak memisahkan antara sampah pelastik dan sampah organik.

 "Sampah ditumpuk jadi satu dan ada dimana-mana, tentu ini menjadi problem, tapi kalau ada kesadaran tentu dampak lingkungan bisa kita minimalisir, Ini yang di Universitas baru yang pertama, mudah-mudahan bisa di implentadikan di lembaga pendidikan lain," tutupnya. (*)


Video KUPAS TV : Komisi III DPRD Kota Metro Minta Warga Bersabar Soal Jalan Rusak