Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Lampung Corruption Watch (LCW) meminta aparat penegak hukum (APH) agar transparan dan mengusut tuntas dugaan korupsi yang terjadi di Disdukcapil Lampung Utara, Senin (12/6/2023) malam.

Ketua LCW, Juendi Leksa Utama menyatakan keprihatinan dan mengutuk setiap bentuk korupsi yang terjadi di Lampung Utara.

"Kami menganggap tindakan tim Saber Pungli Polres Lampung Utara yang melakukan pemeriksaan di sejumlah ruang dan staf dinas serta melakukan penggeledahan adalah langkah yang diperlukan dalam upaya memberantas korupsi," ujarnya.

LCW juga mendukung langkah penegakan hukum yang dilakukan oleh petugas yang bertanggung jawab. 

"Jika terbukti adanya dugaan korupsi, semua pihak yang terlibat harus diadili sesuai dengan hukum yang berlaku. Kami berharap proses penyelidikan dan pengusutan kasus ini dilakukan secara adil, transparan, dan tanpa adanya intervensi dari pihak manapun," tegasnya.

Menurutnya, korupsi sangat merugikan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung, serta merusak tatanan pemerintahan yang seharusnya bertujuan untuk kesejahteraan rakyat.

"Oleh karena itu, kami mendesak agar pihak berwenang terus meningkatkan kegiatan penindakan dan pencegahan korupsi secara efektif," imbuhnya.

LCW pun berharap tindakan tersebut akan menjadi langkah dalam memberantas korupsi di Lampung Utara dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah selaku pelayan publik.

"Selain itu, kami mengimbau agar proses hukum dilakukan dengan menjunjung tinggi prinsip praduga tak bersalah. Semua pihak yang terlibat dalam kasus ini, baik yang diamankan maupun yang melakukan penyelidikan, harus menghormati hak asasi manusia dan menjalankan proses hukum sesuai dengan aturan yang berlaku," pungkasnya.

Sebelumnya, Tim Saber Pungli Satreskrim Polres Lampung Utara dikabarkan OTT Kabid Disdukcapil hingga hononer di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Lampung Utara, Senin (12/6/2023) malam.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kupastuntas.co, kegiatan OTT tersebut dipimpin langsung oleh Kasatreskrim Polres Lampura, AKP Eko Rendi. Awalnya, tim Saber Pungli melakukan pemeriksaan di sejumlah ruang dan sejumlah staf dinas serta melakukan penggeledahan.

Selain itu, terdapat juga berkas dan beberapa unit komputer yang dibawa petugas guna penyelidikan.

"Selain dokumen, ada mesin cetak KTP Elektronik disita petugas dai Tipiter Polres Lampura," ujar salahsatu sumber staf Disdukcapil yang enggan disebutkan namanya.

Dalam kegiatan tersebut, polisi juga membawa 6 orang ke Polres Lampura untuk dimintai keterangan. (*)