• Senin, 20 Mei 2024

Kenaikan Tarif Tol Lampung Memicu Inflasi 0,16 Persen

Selasa, 11 Juli 2023 - 13.51 WIB
377

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi saat diwawancarai awak media. Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat pada bulan Juni Provinsi Lampung mengalami inflasi sebesar 0,16 persen. Hal tersebut di ungkapkan Kepala BPS Provinsi Lampung Atas Parlindungan Lubis melalui laman Youtube BPS Lampung, Senin (3/7/2023).

Atas mengatakan bahwa tingkat inflasi month to month (mtm) Juni 2023 tercatat inflasi sebesar 0,16 persen dan tingkat inflasi years to date (ytd) Juni 2023 sebesar 1,40 persen. Salah satu faktor pemicunya karena kenaikan tarif tol Lampung yang naik hingga 60 persen.

Menanggapi hal tersebut Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Kusnardi mengatakan bahwa kenaikan tarif tol ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan sudah menjadi perjanjian bahwa dalam setiap dua tahun ada evaluasi terhadap tarif tol tersebut.

"Yang naik kan enggak semua jalan tol, hanya ruas Bakauheni-Terbanggi Besar karena memang telah di anggap sudah memberikan pelayanan yang terbaik. Kemudian itu juga sudah merupakan bagian dari penghitungan investasi," kata dia saat di wawancara, Selasa (11/07/2023)

"Sehingga kalau tidak seperti itu siapa yang mau membangun jalan tol segitu panjang nya dan kembali lagi itu kan sudah menjadi keputusan dari pusat kita hanya sosialisasi saja," sambungnya.

Namun Kusnardi tetap menekan kan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung tetap akan melakukan berbagai upaya untuk menekan laju inflasi kedepan. Diantaranya melakukan efisiensi terhadap akses transportasi.

"Kita kan sedang giat-giatnya memperbaiki jalan ya sehingga harapan nya kedepan bisa lebih efisien dalam pendistribusian barang. Kemudian memastikan ketersediaan barang dengan terus menaikkan produksi tanaman pangan," ujarnya.

Menurutnya, terdapat hal yang di khawatirkan beberapa waktu lalu yaitu dampak adanya El-Nino yang akan mengganggu produktifitas tanaman pangan.

"Alhamdulilah karena kan kita takut-takut nih ada El-Nino tetapi sekarang masih banyak hujan sehingga terus kita tingkatkan upaya produksi nya, termasuk juga kerjasama antar daerah karena enggak semua bisa kita produksi karena beda daerah beda kondisi alam," Imbuhnya.

Salah satu kebutuhan pokok yang tidak bisa di Produksi di Lampung diantaranya adalah bawang putih, sehingga menurutnya Pemprov harus menjalin kerjasama dengan daerah penghasil bawang, begitu juga dengan kebutuhan pokok lain yang tidak di produksi di Lampung.

"Kita memperkuat kerjasama antar daerah, mana yang melimpah, mana yang kurang kita kerjasama nanti di bantu juga melalui Badan Pangan Nasional," tambahnya.

"Kemudian upaya yang dilakukan selanjutnya adalah menjaga keterjangkauan harga kebutuhan pangan dengan terus memantau harga di pasaran, kalau ada harga yang agak miring kita teliti sebabnya apa," lanjutnya.

Kusnardi menuturkan kalau memang terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan Pemprov Lampung akan melakukan operasi pasar sehingga masyarakat yang tidak bisa menjangkau bisa menjangkau secara langsung. (*)