Mengintip Peluang Cuan dari Bisnis Rongsokan di Metro

Tri Sutrisno, pengusaha rongsokan di tengah Kota Metro yang masih eksis hingga saat ini. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Geliat bisnis barang
bekas alias rongsokan di Kota Metro dinilai masih menjanjikan. Pasalnya, peluang
bisnis dengan resiko yang minim itu disebut masih relevan jika dilakoni serius
ditengah gempuran perkembangan zaman.
Dialah Tri Sutrisno, satu dari belasan
pengusaha rongsokan di Kota Metro yang memilih jalur usaha dengan memanfaatkan
barang bekas yang dapat di daur ulang.
Pria 33 tahun tersebut mengingatkan masyarakat
agar jeli dalam memilih sampah. Hal itu di nilainya berpeluang dalam meraup cuan yang mampu
menambah penghasilan.
Bahkan, pria yang akrab disapa Entis tersebut
menyampaikan bahwa terdapat sejumlah jenis barang bekas yang memiliki nilai
ekonomi tinggi.
"Kalau saat ini yang paling mahal itu
tembaga, Kuningan dan alumunium. Harga tembaga perkilogram itu sekarang bisa
sampai Rp 85 Ribu. Kalau kuningan itu sampai Rp 55 Ribu, dan aluminium itu Rp
18 Ribu. Jadi, kalau misal mau sedikit jeli memilah-milah barang bekasnya, itu
kan bisa dijual lagi, jadi cuan juga kan lumayan untuk nambah-nambah uang
dapur,” kata dia Jum'at (14/7/2023).
Pemilik lapak rongsokan di Jalan Imam Bonjol,
Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat itu juga mengungkapkan bahwa
bisnis yang dilakoninya masih menjanjikan.
"Yang jelas ya masih menjanjikan, karena
barang bekas lainnya seperti kardus, kertas, besi bekas dan botol plastik juga
bisa dijual lagi. Jadi dari pada barang bekas milik masyarakat hanya dibuang,
lebih baik kirim ke kami bisa jadi uang," ungkapnya.
Guna memaksimalkan pelayanan dan persaingan
pasar, Entis mengaku siap menjemput setiap produk rongsokan yang akan dijual
masyarakat Kota Metro.
“Ya kalau misalkan ada sampah rumah tangga
seperti barang-barang elektronik yang sudah rusak, itu jangan dibuang. Lebih
baik dikumpulkan saja, dibawa ke sini, saya siap menampungnya. Kalau jumlahnya
banyak, nanti saya ambil sendiri ke lokasi,” terangnya.
Pria dengan tinggi sekitar 165 Centimeter
tersebut mengaku rutin merogoh kocek mencapai Rp 3,5 Juta perharinya untuk
membeli beragam barang bekas dari pengepul rongsokan.
"Total biaya yang saya keluarkan dalam
satu hari untuk beli rongsokan dari mereka itu sekitar Rp 3,5 juta. Setiap
harinya kardus itu kita bisa mengumpulkan 3 sampai 4 kuintal, jadi kalau
akumulasi dalam satu bulan itu bisa ratusan kuintal," bebernya.
"Nah, kalau yang plastik bekas botol
minuman itu bisa 4 sampai 5 kuintal dan karena bobot satuannya itu ringan maka
jumlahnya itu bisa banyak sekali,” sambungnya.
Tri Sutrisno juga mengaku telah memiliki 15
mitra kerja yang bertugas mencari rongsokan keliling Metro. Dari belasan mitra
tersebut, ia mampu menghasilkan cuan hingga puluhan juta rupiah perbulan.
"Ada warga yang merupakan mitra kami yang menyetor berbagai barang bekas untuk dijual. Ada sekitar 15 orang pencari rongsokan secara rutin selalu datang ke sini. Setiap hari ada berbagai macam rongsokan terkumpul, yang mendominasi itu kardus bekas," tandasnya. (*)
Video KUPAS TV : 6 Kloter Jamaah Haji Lampung Tiba di Tanah Air, Total 2.349 Orang
Berita Lainnya
-
Polisi Sidik Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah Dana BOP PAUD Kota Metro
Rabu, 14 Mei 2025 -
Warga Minta Fasilitas Olahraga di Taman Merdeka Kota Metro
Rabu, 14 Mei 2025 -
Antisipasi Keracunan, Disdikbud Wajibkan Sekolah di Kota Metro Awasi Jajanan Pelajar
Senin, 12 Mei 2025 -
Jaga Lingkungan Berkelanjutan, Remaja Metro Lampung Wakili Indonesia di Ajang Dunia
Minggu, 11 Mei 2025