• Kamis, 01 Mei 2025

Lapor Ibu Walikota! Bikin Resah, Limbah Sampah TPA Bakung Cemari Lingkungan Warga

Minggu, 30 Juli 2023 - 16.15 WIB
205

Tampak air limbah dari TPA Bakung mengalir di jalan lingkungan warga setempat, tak pelak kondisi ini menyebabkan lingkungan bau dan berpotensi mendatangkan penyakit bagi warga. Foto: Yudi/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Persoalan sampah di Kota Bandar Lampung kembali menjadi sorotan, pasalnya timbunan sampah yang berada di tempat pembuangan akhir (TPA) Bakung di Kecamatan Teluk Betung Barat mencemari lingkungan warga Jalan Umbul Kunci, Kampung Suka Mandi, Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Teluk Betung Timur.

Berdasarkan pantauan Kupastuntas.co, pencemaran yang terjadi di sebabkan tumpukan sampah yang membawa limbah melalui resapan air yang menggenang di wilayah perkebunan warga, bahkan akibat pencemaran tersebut puluhan tanaman perkebunan warga mati akibat terkontaminasi cairan limbah yang berasal dari timbunan sampah tersebut.

Beberapa tanaman warga yang terdampak diantaranya pohon melinjo, batang pinang, aren, pisang dengan luas lahan kurang lebih 1 hektar, bahkan air yang menggenangi lahan perkebunan warga tersebut memiliki kedalaman kurang lebih 1 meter.

Dilokasi yang sama terlihat aktivitas petugas kebersihan sedang mengoprasikan alat berat untuk mengurai timbulan sampah yang ada, ada sebanyak 2 Unit alat berat yang dikerahkan.

Selain menggenangi perkebunan warga cairan limbah tersebut juga mengalir ke pemukiman warga, bahkan ruas jalan sepanjang 500 meter ikut tergenang hingga banyak di keluhkan warga karena di nilai mencemari lingkungan.

Suratman salah satu warga mengatakan pencemaran lingkungan dari limbah tersebut sudah terjadi sejak bulan Maret 2023, awalnya cairan limbah tersebut hanya menggenang di sekitaran TPA namun karena kapasitasnya semakin banyak akibatkan tanggul pembatas jebol.

"Inikan awalnya kecil mas, jadi mungkin karena sering diguyur hujan dan juga volume limbah meningkat sehingga tanggul pembatas jebol sehingga semakin banyak limbah yang mengalir ke pemukiman penduduk," kata Suratman, Minggu (30/0723).

Suratman menghawatirkan jika terus dibiarkan selain berdampak pada lingkungan juga akan berdampak pada kesehatan masyarakat, pasalnya cairan limbah yang mengalir ke pemukiman tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap bahkan warna air berubah manjadi merah kecoklatan berbeda dengan warna air pada umumnya.

"Wah ini sih sudah parah mas, bau nya sudah menyengat, ditambah semenjak ini semakin besar nyamuk nya banyak mas, sehingga kami hawatir akan berdampak pada kesehatan apalagi disini banyak anak-anak yang suka bermain, ini kalau terkena kulit bisa gatal-gatal mas," katanya.

Sementara warga lain yang enggan disebutkan namanya menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung, padahal jarak antara genangan limbah dengan pemukiman warga hanya berjarak kurang lebih 300 meter.

"Kemarin Camat dan Lurah sempat meninjau cuma sampai saat ini belum ada tindaklanjut, padahal sudah banyak warga yang mengeluh karena lebih dari 20 rumah warga yang terdampak bahkan cairan limbah tersebut banyak yang masuk ke halaman warga, parahnya lagi cairan limbah tersebut sampai menyerap ke dalam sumur milik warga," jelasnya.

Sehingga warga pun berharap agar Pemerintah Kota Bandar Lampung segera mencarikan solusi terhadap persoalan tersebut, sebab jika terus dibiarkan akan berdampak lebih parah terhadap lingkungan dan juga kesehatan warga. "Jangan sampai menunggu ada warga yang sakit baru ada tindakan," tegasnya (*)

Video KUPAS TV : Pemusnahan Ribuan Obat-obatan Berbahaya di Kejari Metro