Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Provinsi Lampung kekurangan kuota murid sebanyak 8.800. Adapun rinciannya kekurangan SMAN sebanyak 5.000 murid dan SMKN sebanyak 3.800 murid.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se-Lampung Hendra Putra mengatakan, hasil dari rapat evaluasi yang dilakukan, pihaknya menemukan sebanyak 5.000 bangku kosong dari berbagai SMA Ngeri di Lampung setelah selesainya proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023-2024.

"Untuk Lampung hampir mendekati angkat 5000 bangku yang kosong, artinya di sekolah-sekolah masih banyak yang jumlah muridnya tidak terpenuhi. Tetapi di sisi lain, data kami menunjukan ada 8000 siswa yang belum diterima di berbagai sekolah negeri di Provinsi Lampung," kata Hendra, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, (1/8/2023).

Menurutnya, 8.000 siswa tersebut dapat ditampung di SMA/SMK swasta. Kekurangan 5.000 siswa itu seluruh Lampung, namun terdapat beberapa daerah terpencil yang kekurangan jumlah muridnya cukup tinggi, seperti di Kabupaten Lampung Barat, serta Kabupaten Way Kanan.

"Mengapa begitu polanya? Karena banyak anak-anak ini yang misalnya kalau tidak terima di SMA negri 2 dia lebih baik tidak usah sekolah di negeri manapun hanya mau di swasta saja, dan pola-pola seperti itu ya sangat banyak," sambungnya.

Hampir di setiap daerah yang secara geografi itu tersebar berjauhan, contoh di Lampung Barat, ada yang muridnya tidak sampai 1 kelas yang berisi 36, padahal menyiapkan 4 kelas untuk tahun ajaran baru. Termasuk di Way Kanan yang masuk daerah jauh itu sama jumlah siswanya sangat minim.

"Memang kedengarannya banyak ya kekurangan 5.000 itu, tetapi jumlah SMA negeri di Lampung ini kan kurang lebih ada 300 sekolah, kalau setiap sekolah 10 saja kekuranganya sudah 3.000. Tetapi polanya enggak begitu, itu khusus ada di SMA yang geografinya itu sangat luas punya kecenderungan kosong," sambungnya.

Hal itu terjadi dikarenakan terkadang orang tua yang berasal dari daerah terpencil dan memiliki kemampuan keuangan yang baik maka akan menyekolahkan anaknya diluar daerah.

"Kalau daerah jauh itu biasanya dari pada anaknya sekolah sangat jauh melewati hutan, kadang orang tua menyekolahkan di Bandar Lampung walaupun sekolah swasta," katanya.

Hendra bertutur, proses PPDB SMA negri tahun ajaran 2023-2024 telah selesai, sehingga meskipun terdapat SMA negri terjadi kekurangan murid tidak dapat melakukan penerimaan kembali.

Sementara Ketua MKKS SMK se-Lampung, Edy Harjito mengatakan, SMK negeri di Lampung kekurangan murid sekitar 3.800. Khusus Kota Bandar Lampung kekurangan kuota 416.

"Penyebabnya kalau kita deteksi itu anak-anak masih memilih jurusan yang favorit, kalau di SMK negri 2 itu ada Teknik Mesin, TKR, TKJ dan seterusnya. Kalau disekolah lain yang favorit ada Perhotelan dan lain-lain. Jadi jurusan itu ramai peminat, sementara jurusan yang kurang peminat itu akhirnya kosong, salah satunya itu penyebabnya," imbuhnya.

"Kemudian bagaimana mengatasi persolan itu? Ya kita SMK negri tidak boleh menambah, jadi dibiarkan saja. Jadi disini pun (SMK 2 Bandar Lampung) yang kosong dibiarkan saja. Kita diumumkan 270 yang diterima, ada 6 orang yang gak daftar ulang kita sudah hubungi ternyata gak mau sekolah disini, padahal yang berebut itu banyak mau sekolah disini," terangnya.

Meskipun terdapat SMK negeri di Lampung yang kekurangan kuota murid, pihaknya telah berkomitmen untuk tidak melakukan penerimaan setelah proses PPDB telah selesai dan agar SMK swasta mendapatkan siswa.

"Kita harus komitmen juga bahwa sekolah swasta itu harus dapat murid. Jadi tidak boleh SMK negri itu mengambil yang suka-suka, harus taat kepada aturan, yang sudah ya biarkan, itulah maknanya kebersamaan," tutupnya. (*)