Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemprov Lampung memberikan dana hibah kepada Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Lampung sebesar Rp850 juta pada tahun 2023 ini.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Lampung, Descatama Paksi Moeda mengatakan, dana hibah kepada KORMI tidak bisa diberikan secara terus menerus seperti yang diberikan kepada KONI.

"KORMI dapat fasilitasi kegiatan dan hibahnya tidak boleh berturut-turut, karena bukan seperti KONI yang ada UU khususnya sehingga boleh berulang. Untuk tahun ini Rp850 juta, peruntukannya sampai dengan mengikuti Fornas kemarin," kata Descatama, Kamis (3/8/2023).

Descatama menjelaskan, untuk mendapatkan dana hibah tersebut, KORMI harus mengusulkan rencana kegiatan yang kemudian nilai bantuan akan ditentukan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).

"KORMI mengusulkan kemudian ditentukan oleh TAPD yang disesuaikan dengan kebutuhan anggaran. Pencairannya bertahap sesuai dengan usulan kebutuhan dari KORMI. Mereka yang mengajukan," jelasnya.

Setelah menerima bantuan dana hibah tersebut, KORMI harus melakukan pertanggungjawaban kepada Dispora melalui Surat Pertanggungjawaban (SPJ).

"KORMI kan olahraga rekreasi masyarakat bukan mencari prestasi seperti PON. Cuma sekarang ini olahraga tersebut semakin besar, ini yang perlu kita persiapkan. KORMI olahraga senang-senang, gembira dan ini bagaimana mengoptimalkan peran pemerintah bersama masyarakat untuk berolahraga dengan senang gembira," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua KORMI Provinsi Lampung, Anshori Djausal mengklaim KORMI Lampung tidak ada dana pembinaan. "Saya bukan gak mau jawab, tapi tahun ini bukan hibah tapi kelola. Jadi saya gak ngerti persis berapa angkanya. Soal kelola uangnya ada, tapi yang ngurus dinas," kata Anshori, Selasa (25/7) lalu.

Anshori mengungkapkan, tanpa uang pun ia selalu melakukan pembinaan kepada masing-masing Induk Organisasi Olahraga (Inorga) yang bernaung dalam KORMI.

"KORMI gak ada pembinaan bentuk uang, KORMI gak ada uang. Pembinaan tidak semuanya dalam bentuk uang. Jangan semua dikaitkan dengan uang. Pembinaankan bisa misalnya kita datang langsung terus kita arahkan, itukan sudah termasuk pembinaan. Kalau KONI iyakan uangnya banyak. Kalau kita gak," ungkapnya.

Ia menerangkan bahwa KORMI merupakan olahraga masyarakat yang punya peran mendorong bagaimana semua masyarakat khususnya di Provinsi Lampung bisa berolahraga semua.

"Sesuai dengan target pada tahun 2035 ada 75% masyarakat berolahraga. Berbeda dengan KONI, jika KONI merupakan olahraga prestasi maka dana yang dihibahkan lebih banyak dan tidak sebanding dengan KORMI,” paparnya.

Anshori mengapresiasi peran serta masyarakat yang sangat besar khususnya masing-masing Inorga yang mampu maju sendiri tanpa adanya bantuan dana dari KORMI.

"Saya di KORMI harus menghargai peran masyarakat yang sangat besar. Seperti Fornas kemarin 70% pembiayaan dari Inorga masing-masing. Kita gak bisa kasih uang banyak, karena kita gak ada uangnya," imbuhnya.

Sementara itu, beberapa pengurus Inorga mengaku tidak pernah mendapat pembinaan dari KORMI Lampung. Ketua Inorga Aliansi Kungfu Tradisional Indonesia (AKTI) yang juga salah satu pengurus KORMI Lampung, Andi mengatakan bahwa selama ini tidak ada perhatian dari KORMI Lampung untuk para pegiatnya.

"Nggak ada (perhatian). Uang pembinaan tahun ini gak ada sama sekali, dana TC-nya juga gak ada. Kalau Fornas tahun lalu di Palembang ada tapi saya lupa jumlahnya," kata Andi, Minggu (16/7/2023) lalu.

Ia mengatakan, dana keberangkatan untuk Fornas tahun 2023 hanya didapat dari Dinas Pemuda dan Olahraga  Provinsi Lampung. “Karena di Palembang itu masuknya ke dana hibah, kalau yang Fornas Bandung kemarin dari dana kegiatan Dispora," ucapnya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Jumat, 04 Agustus 2023 dengan judul "KORMI Lampung Dapat Dana Hibah 850 Juta"