• Minggu, 29 Juni 2025

Meningkat, Produksi Padi di Bandar Lampung Capai 924,17 Ton Masa Tanam Pertama 2023

Selasa, 15 Agustus 2023 - 15.27 WIB
205

Kepala Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, Agustini. Foto: Dok/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Produksi padi pada masa tanam (MT) pertama tahun 2022/2023 di Kota Bandar Lampung mengalami peningkatan mencapai 924, 17 ton.

Kepala Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, Agustini mengatakan, produksi di Bandar Lampung tercatat meningkat di musim tanam pertama atau biasa disebut musim Rendeng yaitu Oktober-Maret 2022-2023.

"Total 924,17 ton itu dari 7 kecamatan, yaitu Kecamatan Kedamaian, Kemiling, Langkapura, Rajabasa, Tanjung Senang, Sukarame dan Kecamatan Sukabumi," kata Agustini, saat dikonfirmasi, Selasa (15/8/2023).

Sementara produksi padi masa tanam pertama tahun 2021/2022 hanya 624,8 ton dari 7 Kecamatan yang berbeda yakni Kecamatan Kedamaian, Tanjung Karang Pusat, Kemiling, Langkapura, Rajabasa, Tanjung Senang dan Kecamatan Sukarame.

Ia menyebut, ada beberapa kecamatan yang memang tidak tercatat dalam penghasil produksi padi, karena di kota Bandar Lampung sangat terbatas untuk lahan pertanian, berbeda dengan kabupaten lain.

Agustin menjelaskan, hasil produksi padi di masa tanam kedua di bulan April - September 2023 belum bisa dilaporkan dikarenakan masa panen padi di bulan Agustus - September.

Selain itu, dalam menghadapi musim kemarau atau El Nino, pihaknya sudah lakukan upaya untuk para petani di Kota Bandar Lampung.

Agustin mengaku, sebelumnya pihaknya tekah melakukan rapat dengan petugas lapangan pada Sabtu 12 Juli 2023 untuk melakukan pembinaan agar petani yang lahannya masih kosong segera melaksanakan percepatan tanam.

"Kami sudah rapat dengan petugas lapangan untuk menghadapi El Nino yang diperkirakan puncaknya di Agustus untuk menghimbau petani-petani kalau masih bisa menanam ya menanam mulai dari sekarang," terangnya.

Sementara Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Riana Turika Sari menambahkan, meskipun dengan lahan yang terbatas, pihaknya selalu upayakan melakukan pembinaan ke lapangan. 

"Kita menghimbau supaya tanaman yang ada kalau sudah ada tanda-tanda serangan penyakit cepat ditindak dan lapor ke dinas. Terus untuk lahan yang masih bisa ditanam baik itu sayuran, padi, maupun jagung supaya cepat ditanam," ucapnya.

"Kita juga imbau seperti ibu-ibu walaupun lahannya tidak luas seperti pekarangan bisa ditanami sayuran. Jadi walaupun kemarau diprediksi harga sayuran mahal, paling tidak ibu-ibu itu pekarangan rumahnya sudah ada tanamannya. Seperti di kedaton halaman rumah mereka kan luas," pungkasnya. (*)


Video KUPAS TV : Revitalisasi Pasar Gintung, Dinas Perdagangan Mulai Mendata Pedagang