• Kamis, 29 Mei 2025

Produksi Bawang Merah di Lampung Capai 978 Ton, Dinas Pangan: Belum Mencukupi Kebutuhan

Selasa, 22 Agustus 2023 - 15.23 WIB
178

Kepala Dinas KPTPH Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto. Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura (KPTPH) Provinsi Lampung mencatat produksi bawang merah yang ada di daerah setempat pada periode bulan Januari hingga Juli 2023 mencapai 978,9 ton.

Kepala Dinas KPTPH Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto mengatakan, untuk sentra produksi bawang merah di Lampung ada di tiga daerah. Diantaranya di Kabupaten Lampung Selatan, Pringsewu dan juga Tanggamus.

"Bawang merah itu sentra nya ada di Lampung Selatan, Tanggamus dan Pringsewu dengan luas lahan perkiraan 150 hektare. Tapi nanti ada perluasan lahan lagi sekitar 100 hektare," kata Bani saat dimintai keterangan, Selasa (22/8/2023).

Namun ia mengatakan jika jumlah produksi bawang merah tersebut dinilai belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Lampung. Sehingga pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan produksi dengan melakukan perluasan lahan tanam.

"Belum cukup, oleh karena itu upaya pengembangan bawang merah di Lampung terus dilakukan sesuai dengan arahan pak gubernur untuk mengurangi  pasokan bawang merah dari daerah luar," jelasnya.

Menurutnya, untuk jumlah produksi bawang merah di masing-masing daerah berbeda. Hal tersebut bergantung dengan kualitas bibit serta kualitas lahan yang akan menjadi media taham.

"Produksi rata-rata tergantung lahan dan bibit, jika lahan bagus dan bibit bagus maka hasil nya akan maksimal. Untuk di Desa Ruguk Lampung Selatan yang kemarin di panen pak gubernur rata-rata panen nya 8 ton per hektare," jelasnya.

Bani mengatakan jika peningkatan produksi bawang merah juga sebagai salah satu upaya dalam menekan angka inflasi lantaran jumlah permintaan terus mengalami peningkatan.

"Bawang merah dan cabai yang paling berpengaruh terhadap inflasi jadi itu yang kita kembangkan. Maka dengan ketersediaan yang cukup dan harga yang tidak terlalu tinggi maka konsumen bisa mendapatkan harga yang layak," kata dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat, pada Juli 2023 terjadi inflasi years on years (yoy) gabungan dua kota di Lampung sebesar 2,55 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,35.

Inflasi yoy untuk Kota Bandar Lampung sebesar 2,60 persen, dengan IHK sebesar 116,29 dan inflasi yoy untuk Kota Metro sebesar 2,05 persen dengan IHK sebesar 116,83.

Komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Juli 2023, antara lain bensin 0,72 persen, rokok kretek filter 0,50 persen, beras 0,49 persen, sekolah menengah atas 0,22 persen dan bawang putih 0,15 persen. (*)