• Rabu, 04 Juni 2025

Kasus Meninggalnya Advent Pratama Telaumbanua, Kapolda: Ada Dugaan Penganiayaan Terhadap Korban

Kamis, 24 Agustus 2023 - 11.01 WIB
139

Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika saat memberikan keterangan kepada awak media. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika menyebut ada dugaan penganiayaan yang dilakukan kepada siswa Sekolah Polisi Negara (SPN) Lampung, Advent Pratama Telaumbanua, hingga meninggal dunia.

Hal tersebut disampaikan Helmy Santika saat acara konferensi pers di Mapolda Lampung yang turut dihadiri Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol. (Purn.) Benny Josua Mamoto, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti, Kepala Ombudsman Provinsi Lampung Nur Rakhman Yusuf dan perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung.

"Dugaan-dugaan (penganiayaan) semua itu ada, tapi kita kembali lagi menunggu hasil autopsi yang akan kita cocokkan dengan hasil olah TKP dan saksi-saksi yang ada. Intinya supaya tidak ada spekulasi/bias, kita sepakat menunggu itu (autopsi)," kata Kapolda, Rabu (23/8).

Helmy mengatakan, polisi sudah melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan pemeriksaan sejumlah saksi khususnya rekan-rekan almarhum yang pada saat kejadian bersamanya. “Hasilnya kita masih menunggu hasil autopsi, harap bersabar," ucap Kapolda.

Helmy mengungkapkan, rekan-rekan sepeleton almarhum Advent Pratama Telaumbanua juga mengalami luka-luka yang sama dialami korban.

"(Keterlibatan Brigadir I) ini masih kita lakukan pendalaman, karena peristiwa ini kan harus kita kumpulkan dengan alat bukti yang ada. Rekan-rekan korban satu peleton itu juga sudah dilakukan pemeriksaan, kemudian berkaitan dengan dugaan luka-luka yang ada (pada korban) ternyata juga sama dialami oleh rekan-rekan korban, hal itu karena latihan fisik," jelasnya.

Helmy menegaskan pihaknya masih menunggu hasil autopsi almarhum Advent Pratama Telaumbanua dari RS Adam Malik Medan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

"Hasil autopsi masih belum keluar, dan mari sama-sama kita menunggu, apapun hasilnya akan kita sampaikan," ungkap Helmy.

Ketua Harian Kompolnas, Irjen Pol. (Purn) Benny Josua Mamoto mengapresiasi Polda Lampung yang bergerak cepat membentuk tim khusus dan membuka ruang bagi pihak eksternal untuk datang ke TKP mengikuti rekonstruksi dan melakukan pendalaman agar kasus tersebut menjadi terang.

"Soal substansi ini berkaitan dengan hasil autopsi, dan hasilnya akan menjawab penyebab kematian. Jadi penindakan penanganan kasus ini secara scientific crime investigasion. Oleh sebab itu, sambil menunggu hasil autopsi, proses pemeriksaan pendalaman masih terus berjalan dan tentunya akan disampaikan ke publik. Jadi mohon bersabar," kata Benny.

Kedepannya, Benny meminta agar lembaga pendidikan di Indonesia perlu dipasang CCTV untuk melakukan pengawasan terhadap para siswa yang sedang melakukan pendidikan.

"Kami sudah berkunjung ke beberapa tempat memang perlu dalam rangka pemantauan pelaksanaan pendidikan, pengawasan kepada siswa diperlukan dukungan teknologi seperti CCTV yang harus ada dimana-mana," katanya.

"Sehingga nanti perilaku siswa bisa terpantau, sehingga mereka tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran. Di sisi lain pembina pun terpantau kalau dia melakukan kekerasan. Ini salah satu poin, karena kami sudah berkunjung ke beberapa SPN bahkan ke Akpol, itu juga menjadi salah satu atensi kami," lanjut Benny.

Sebelumnya diberitakan, Polda Lampung telah memeriksa sebanyak 30 saksi guna mengungkap kematian Advent Pratama Telaumbanua. Para saksi yang diperiksa di antaranya beberapa pengasuh dan teman-teman almarhum Advent termasuk Brigadir I yang diduga melakukan penganiayaan.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan secara intensif.

"Sekitar 30 saksi yang diperiksa di antaranya beberapa pengasuh dan teman-teman almarhum Advent, Brigadir I juga diperiksa mas," kata Umi, saat dikonfirmasi, Selasa (22/8).

Meski sudah banyak saksi yang diperiksa, Umi belum bisa membeberkan hasil pemeriksaan sementara. "Mohon bersabar nanti ada waktunya kita paparkan, hasil pemeriksaan belum bisa disampaikan," ucapnya.

Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika juga sudah menunjuk Wakapolda Lampung, Brigjen Pol Umar Effendi, sebagai ketua tim khusus untuk mengungkap kasus tersebut. Tim khusus ini beranggotakan Irwasda, Dirreskrimum, Karo SDM, Kabid Propam dan Kabid Dokkes.

Diketahui siswa baru SPN Polda Lampung Advent Pratama Telaumbanua meninggal dunia saat menjalani pendidikan pada Selasa (15/8) siang. Hasil diagnosa RS Bhayangkara Polda Lampung menyebut bahwa Advent mengalami henti jantung atau henti napas. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Kamis 24 Agustus 2023 dengan judul “Kapolda: Ada Dugaan Penganiayaan Terhadap Korban