• Sabtu, 21 Juni 2025

Januari-Juli 2023, Basarnas Lampung Selamatkan 538 Korban

Kamis, 31 Agustus 2023 - 21.11 WIB
280

Basarnas Lampung melakukan simulasi penanganan korban di reruntuhan atau biasa sebut urban SAR di shelter Kantor Basarnas setempat, Kamis (31/8). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Lampung mencatat dari Januari hingga Juli 2023 telah melakukan 34 operasi SAR.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Lampung, Deden Ridwansah menyampaikan, 34 operasi SAR itu terdiri dari tiga jenis yaitu kecelakaan kapal, bencana alam dan kondisi memabahayakan manusia.

“Untuk operasi SAR kecelakaan kapal sebanyak 11, bencana alam 6, kondisi membahayakan manusia 17. Jadi dari Januari sampai Juli 2023 total 34 operasi SAR,” jelas dia saat memberikan keterangan, Kamis (31/8).

Deden mengungkapkan, dari operasi SAR tersebut, Basarnas Lampung menyelematkan sebanyak 538 korban, sedangkan 31 korban meninggal dunia dan empat korban dinyatakan hilang.

Menurutnya, korban terbanyak yang berhasil diselamatkan yaitu pada kejadian bencana dengan jumlah 522 korban di Maret 2023.

Dalam upaya mitigasi bencana, Basarnas Lampung melakukan simulasi penanganan korban di reruntuhan atau biasa sebut urban SAR yang digelar di shelter Kantor Basarnas Lampung, Kamis (31/8). 

Deden mengatakan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan silaturahmi dalam rangka meningkatkan koordinasi dan kolaborasi.

"Ini adalah bukti komitmen kita semua untuk merapatkan barisan dalam menghadapi situasi kedaruratan dan membantu mereka yang membutuhkan, tak peduli seberapa sulit atau rumitnya tantangan yang kita hadapi," kata dia.

Dalam simulasi ini Rescuer Basarnas Lampung bergabung dengan beberapa potensi SAR yang terdiri dari Satbrimob dan ditsabhara polda lampung serta potensi sar yang tergabung dalam Forum Rescue Relawan Lampung.

Peralatan yang digunakan terdiri dari Rescue Truck Basarnas, Rantis Rescue Satbrimob Polda Lampung, K12, Door Opener, Search Cam dan peralatan urban SAR Lainnya.

"Kita sudah menyaksikam kegiatan simulasi penanganan korban di reruntuhan atau biasa kita sebut urban SAR. Kita ingin menunjukkan bagaimana cara menangani korban di reruntuhan bangunan, peralatan yang digunakan serta mekanisme atau SOP  pelaksanaannya di lapangan," terangnya.

"Alhamdulilah soliditas dan sinergitas juga sudah berjalan dengan sangat baik, mudah-mudahan kedepannya kita gagas latihan bersama lagi dengan melibatkan semua stakeholder terkait dengan lebih baik lagi, harapannya agar kita semua dapat melaksanakan kesiapsiagaan dalam menghadapi kedaruratan khususnya di Provinsi Lampung," tuturnya. (*)