Berikut Kenaikan Harga Sejumlah Bahan Pokok di Pasar Tradisional Bandar Lampung

Salah satu pedagang bahan pokok di pasar tradisional Gintung, Temu Mujiono. Foto: Okta/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Beberapa pedagang di pasar tradisional Kota Bandar Lampung mengeluhkan atas kenaikan harga sejumlah bahan pokok.
Salah satu pedagang bahan pokok di pasar tradisional Gintung, Temu Mujiono mengatakan, beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga seperti beras dan gula pasir. Namun ada beberapa juga yang bertahan harganya.
"Yang naik sekarang ini beras, yang kualitas medium tadinya harga Rp12.000 sekarang Rp13.000. Kalau yang premium tadinya Rp13.000 sekarang jadi Rp14.000. Gula pasir naik juga. Tadinya Rp13.000 sekarang jadi Rp14.000," kata Temu, saat ditemui di kiosnya, Jumat (1/9/2023).
Selain itu, terdapat juga bahan pokok yang mengalami penurunan harga seperti telur. "Kalau telur malah turun. Tadinya Rp30.000 sekarang Rp27.000," ujarnya.
Ia mengungkapkan, kenaikan harga bahan pokok ini sudah berlangsung sejak sekitar 2 minggu yang lalu. Kenaikan harga bahan pokok ini kemungkinan disebabkan karena adanya fenomena El Nino.
"Kalau beras ini kan lagi menghadapi kekeringan, mungkin banyak yang gagal panen juga. Harapannya kalau sudah panen diturunkan harganya, biar masyarakat idaak keberatan," tambahnya.
Kenaikan harga yang sama juga diungkapkan oleh Asep, pedagang di pasar tradisional Smep. Ia mengungkapkan kenaikan harga tersebut berpengaruh menurunkan minat pembeli.
"Ya pengaruh sama pembeli. Tapi ngak banyak karna inikan bahan pokok yang pasti selalu terus dibutuhkan," ungkapnya.
Senada dengan Temu dan Asep, Rusiti salah satu pedagang bahan pokok di Pasar Tamin juga mengungkapkan hal yang sama. Ia juga mengaku kenaikan harga kebutuhan bahan pokok sudah sejak lebih dari seminggu ini.
"Semua bahan pokok rata-rata naik atau ganti harga. Terutama kopi dan beras. Kalau minyak masih standar kenaikannya. Seperti minyak tadinya Rp11.000 naik jadi Rp13.000. Gula yang tadi Rp13.000 sekarang jadi Rp14.000. Kopi yang dari bulan kemaren tadinya Rp60.000 sekarang Rp80.000 modalnya," sambungnya.
Ia juga mengatakan, terjadinya fenomena El Nino merupakan salah satu penyebabnya. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap tingkat penjualannya.
"Ya mungkin dari tempatnya sana katanya musim tapi nggak jadi, mungkin karena kemarau berkepanjangan ini, tapi pastinya kenapa saya tidak tahu," terangnya.
Ia berharap atas kenaikan harga ini pemerintah segera berupaya menstabilkan harga bahan pokok untuk masyarakat.
"Mudah-mudahan harga-harga cepat turun. Kalau naik begini kan susah orang yang beli. Rakyat kecil juga jadi kesusahan begini," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Pemkot Bandar Lampung Dukung Pembangunan Gedung Satlantas dan Satintelkam Polresta
Sabtu, 17 Mei 2025 -
Hadapi PSU Pesawaran, Sudin Tegaskan Saksi dan Kordes Bekerja Maksimal Menangkan Nanda-Anton
Sabtu, 17 Mei 2025 -
Janji Manis di TikTok, 5 Warga Lampung Timur Bayar Jutaan Rupiah untuk Bekerja Ilegal ke Malaysia
Sabtu, 17 Mei 2025 -
Rektor UBL Terima Penghargaan Profesor Kehormatan
Sabtu, 17 Mei 2025