93 Hektare Sawah di Lampung Mengalami Kekeringan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura (KPTPH) Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto saat dimintai keterangan, Senin (4/9/2023). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas
Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura (KPTPH) Provinsi Lampung
mencatat jika lahan persawahan seluas 93 hektare yang ada di daerah setempat
mengalami kekeringan dampak dari El Nino.
"Untuk yang lapor sawahnya mengalami
kekeringan itu sekitar 93 hektare. Ini ada dibeberapa daerah seperti di
Kabupaten Tulang Bawang, Pringsewu, Lampung Utara sama Tanggamus," kata
Kepala Dinas KPTPH Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto, saat dimintai keterangan,
Senin (4/9/2023).
Bani mengatakan meski ada beberapa daerah yang
mengalami kekeringan, namun hal tersebut tidak terlalu berdampak signifikan
terhadap penurunan jumlah produksi beras yang ada di Lampung.
"Sekarang yang sedang tanam itu kurang
lebih 400 ribu hektare. Dan yang kering hanya sedikit jadi tidak terlalu
berpengaruh terhadap penurunan jumlah produksi beras yang ada di Lampung,"
jelasnya.
Pada kesempatan tersebut ia juga mengatakan
jika pihaknya sampai saat ini sudah menyalurkan 190 pompa air kepada para
kelompok tani yang tersebar 15 kabupaten/kota.
"Teman-teman petani saat ini masih
melakukan tanam, memang ada beberapa yang kering tapi masih bisa diatasi. Kita
sudah menyalurkan pompa ada 190 ke kabupaten/kota melalui kelompok tani untuk
mengambil air dari sungai," jelasnya.
Menurutnya berdasarkan laporan dari Balai
Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWS), saat ini kondisi air masih aman
tinggal petani melakukan tanam sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
"Untuk air kondisi nya sekarang masih
tetap aman, tinggal sekarang pengaturan nya saja di lapangan. Nanti jadwal
tanam kita sampaikan ke BBWS supaya pada saat tanam kita dapat air,"
terangnya.
Bani juga mengatakan jika pada program Gerakan
Nasional Percepatan Tanam Padi (Gernas), Kementerian Pertanian akan memberikan
bantuan benih dan juga pupuk kepada para petani.
"Pada program gernas kita ada bantuan
benih nya termasuk pupuk. Tugas kita tinggal mengatur irigasi nya supaya petani
dapat irigasi yang cukup," imbuhnya.
Menurutnya untuk Gernas tersebut pihaknya
sudah menyiapkan 36 ribu hektare lahan yang akan ditanami dalam rangka gerakan
nasional tanam padi bersama dengan Kementerian Pertanian.
"Lahan 36 ribu hektare tersebut tersebar
di enam daerah yaitu di Kabupaten
Lampung Timur, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Tanggamus, Tulang Bawang dan
Way Kanan," katanya.
Ia juga mengatakan jika saat ini lahan seluas
200 ribu hektare tengah ditanam pada saat musim gadu yang berada di Kabupaten
Lampung Timur, Lampung Selatan, Tanggamus, Way Kanan, Lampung Tengah dan Tulang
Bawang.
"Dalam panen gadu di lahan seluas 200
ribu hektare tersebut diperkirakan hitungan kasarnya jumlah produksi per
hektare nya mencapai 5 sampai 6 ton. Atau kalau digabungkan sekitar 1,2 juta
ton
Seperti diketahui Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, ancaman El Nino pada tahun ini
akan lebih parah dibanding pada tiga tahun sebelumnya.
BMKG memprediksi puncak El Nino akan terjadi
pada bulan Agustus hingga September 2023. (*)
Berita Lainnya
-
Gubernur Lampung Mirzani Tegaskan Komitmen Kota Inklusif di HUT ke-343 Bandar Lampung
Minggu, 18 Mei 2025 -
Ribuan Penyandang Disabilitas Meriahkan Jalan Sehat dan Senam HUT ke-343 Kota Bandar Lampung
Minggu, 18 Mei 2025 -
Mahasiswa Universitas Teknokrat Indonesia Dukung Pertanian di Lampung dengan Alat Berbasis Internet of Things
Minggu, 18 Mei 2025 -
Pemkot Bandar Lampung Dukung Pembangunan Gedung Satlantas dan Satintelkam Polresta
Sabtu, 17 Mei 2025