• Minggu, 18 Mei 2025

Harga Beras Semakin Melambung, Pedagang Sulit Dapat Pasokan Beras

Senin, 04 September 2023 - 08.18 WIB
180

Ilustrasi. Foto: Antara

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Harga beras di sejumlah pasar di Bandar Lampung semakin melambung. Beras premium biasa dijual Rp100 ribu per kantong isi 10 kilogram, kini naik jadi Rp128 ribu per kantong. Pedagang pun semakin sulit mendapat pasokan beras.   

Pantauan di Pasar Tamin, Bandar Lampung, harga beras premium yang dulu dijual Rp100 ribu per kantong isi 10 kilogram (kg). Saat ini harganya sudah naik menjadi Rp128 ribu per kantong.

Wawan, seorang pedagang di Pasar Tamin menuturkan bahwa saat ini harga beras bukan naik lagi tapi sudah berganti harga. Karena kenaikan harganya sangat signifikan.

“Harga beras bukan naik lagi tapi sudah berganti harga. Harga beras premium yang dulunya saya jual Rp100 ribu per kantong isi 10 kg, kini sudah naik menjadi Rp128 ribu per kantong,” kata Wawan, Minggu (3/9/23).

Selain harga naik drastis lanjut Wawan, pedagang kini juga semakin sulit dapat pasokan beras untuk dijual. “Beberapa hari ini saya keliling cari beras untuk dijual lagi tapi banyak kosong. Jadi memang pasokannya juga berkurang. Mungkin akibat dampak kekeringan yang cukup panjang ini,” ungkapnya.

Mujiono, pedagang di Pasar Pasir Gintung juga mengungkapkan hal yang sama jika harga beras saat ini naik sangat drastis.

"Yang naik sekarang ini beras. Beras kualitas medium tadinya harga Rp12.000 per kg sekarang naik jadi Rp13.000 per kg. Kalau yang premium tadinya Rp13.000 per kg sekarang naik jadi Rp14.000 per kg,” kata Mujiono.

Mujiono mengatakan, kenaikan harga beras ini sudah terjadi sejak dua minggu lalu. "Kalau beras inikan lagi menghadapi kekeringan ya, mungkin banyak yang gagal panen juga jadi harganya naik karena stok mulai berkurang," ucapnya.

Asep, pedagang di Pasar Smep, Bandar Lampung mengatakan akibat kenaikan harga yang drastis tersebut berpengaruh terhadap penurunan omzet. "Ya jelas pengaruh sama pembeli. Maka omzet juga ikut turun,” ujarnya.

Sementara itu, Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung terus menambah jumlah beras yang didistribusikan melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna menjaga stabilitas harga beras saat musim kemarau.

"Dalam mengantisipasi dampak musim kemarau ini, kami sudah meminta kepada kantor cabang dan kantor cabang pembantu untuk terus membantu menambah jumlah dan frekuensi SPHP," kata Plt Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo, Minggu (3/9).

Nurman mengatakan, upaya tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas harga komoditas terutama beras selama musim kemarau berlangsung.

"Kami terus menambah jumlah pasar dan toko yang ada di pasar yang ikut SPHP, dan mulai masuk juga ke retail modern sehingga frekuensinya pun bertambah. Untuk SPHP harapannya bisa bertambah 20 hingga 30 persen lagi dari jumlah pasar yang saat ini sudah dilaksanakan," katanya.

Ia menjelaskan, saat ini operasi pasar beras atau SPHP sudah masuk ke 150 pasar dan 635 toko yang ada di dalam pasar serta di luar pasar di wilayah Lampung.

"Di sisi hilir terus melakukan operasi pasar atau SPHP, ini sudah masuk di 150 pasar dan 635 toko di dalam pasar atau di luar pasar. Upaya ini untuk menjaga harga beras supaya tidak naik. Harapannya harga gabah juga akan terdorong turun dengan terus melakukan SPHP di sisi hilir. Jadi masyarakat bisa mendapat harga yang cenderung terjangkau kemudian stok pun jadi banyak," ungkapnya.

Pihaknya juga terus menyiapkan stok beras di gudang untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam rangka meredam gejolak harga beras yang terjadi di tengah masyarakat.

"Beras yang disalurkan untuk SPHP hingga akhir Agustus 2023 sudah 18.285 ton ke seluruh wilayah Lampung. Ini dilakukan selama delapan bulan. Per bulan perkiraan beras yang disalurkan kurang lebih 2.200 ton. Dengan adanya El Nino kemungkinan permintaan akan bertambah sekitar 3.000 hingga 4.000 ton per bulan," jelasnya.

Nurman menerangkan, jumlah stok beras yang tersedia saat ini sebanyak 29.185 ton. Menurutnya, jumlah tersebut sangat cukup untuk memenuhi pasar sampai akhir tahun.

"Saat ini meski ada kebijakan pengurangan ekspor beras dari India dan beberapa negara lain, kami terus berupaya mendapatkan saluran lain untuk menekan harga. Kami perkirakan akan ada tambahan stok sebanyak 4.000 ton pada panen gadu sehingga ketersediaan beras tetap terjaga," paparnya.

Ia menerangkan, dengan melakukan SPHP secara berkala diharapkan masyarakat bisa mendapatkan harga beras sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp9.450/kilogram atau Rp47.250 per kantong kemasan isi lima kilogram.

"Dengan adanya panen gadu yang sebentar lagi berlangsung diharapkan dapat menjaga stabilitas harga gabah agar tidak melambung terlalu tinggi meski ada fenomena El Nino," imbuhnya. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Senin 4 September 2023 dengan judul “Harga Beras Semakin Melambung”