KPPU Ungkap Permainan Harga Bahan Pangan Jelang Nataru

Kepala KPPU Kanwil I, Ridho Pamungkas. Foto: kompascom
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengungkapkan cara oknum memainkan harga bahan pangan jelang Natal dan pergantian tahun baru (Nataru). Salah satunya adalah dengan menahan pasokan secara bersama-sama.
Saat harga daging ayam ras sedang turun misalnya, produsen ayam bisa secara serentak akan menahan produksi mereka sehingga stok sulit didapatkan.
Tindakan itu bakal berujung dengan melonjaknya harga. "Ketika ada kesepakatan, maka itu masuk ranah kartel," kata Kepala KPPU Kanwil I Ridho Pamungkas, Selasa (28/11/2023).
Selain itu, ada pula peluang modus lain yang diwaspadai yakni pembundelan seperti yang terjadi pada produk minyak goreng pemerintah, Minyakita.
Ia mengatakan, pada awal 2023, sempat ditemukan pembundelan Minyakita dengan produk lain dari distributor di Medan. Kebijakan tersebut melanggar beberapa aturan termasuk Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat serta Surat Edaran No 3 Tahun 2023 tentang Penjualan Minyak Goreng Rakyat.
"Ketika itu, pedagang yang mengambil Minyakita dari distributor dipaksa membeli produk yang tidak laku," kata Ridho.
Ridho pun memperingatkan pengusaha agar tidak melakukan tindakan tersebut karena ada aturan jelas yang melarangnya.
"Jangan memanfaatkan situasi untuk melakukan praktik-praktik yang melanggar UU Persaingan Usaha (Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat-red)," ujar Ridho.
Sementara itu, harga komoditas bawang merah di Kota Metro mengalami kenaikan sebesar Rp5 ribu hingga Rp10 ribu perkilogram pada tingkat agen dan pengecer. Kenaikan harga tersebut terjadi sejak awal November lalu.
Pantauan di Pasar Kopindo Kota Metro, Selasa (28/11/2023), saat ini rata-rata harga bawang merah di tingkat pedagang Rp30 ribu per kilogram. Sebelumnya, harga bawang merah pada tingkat agen Rp20 ribu dan tingkat pengecer Rp25 ribu.
Martini, seorang penjual bawang merah di Pasar Kopindo mengungkapkan, kenaikan harga bawang merah sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Kenaikan harga juga terjadi pada cabai merah keriting.
"Naiknya harga bawang merah sudah dari awal bulan November. Kalau sebelumnya itu masih sekitar Rp20 ribu sampai Rp25 ribu perkilogram, sekarang sudah Rp30 ribu," katanya, Selasa (28/11/2023).
Ia mengatakan, kenaikan harga bawang merah menjelang natal dan tahun baru merupakan hal yang biasa. "Memang kalau mau natal sama tahun baru pasti harganya naik. Apalagi pas dekat natal nanti,” ungkapnya.
"Kalau yang beli pasti ada saja, apalagi setiap pedagang kan punya pelanggannya masing-masing. Ya Alhamdulillah walaupun naik tapi dampaknya tidak signifikan, masih banyak yang beli,” lanjutnya.
Yuni, pedagang lainnya mengatakan, kenaikan harga bawang merah berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.
"Kalau yang beli memang ada pengurangan, tidak seperti sebelum ada kenaikan. Tapi kalau untuk stok barangnya kami ada terus, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai hijau stoknya aman," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Universitas Saburai Jalin Kerja Sama Strategis dengan Unila untuk Tingkatkan SDM
Rabu, 09 Juli 2025 -
Truk Tertabrak Kereta di Perlintasan Branti Raya Natar, Sopir Luka Parah
Rabu, 09 Juli 2025 -
Putusan MK Pisahkan Pemilu Nasional dengan Daerah, Pengamat: Masa Jabatan DPRD Bisa di PAW Bukan Diperpanjang
Rabu, 09 Juli 2025 -
Laka Lantas di Panjang, Mobil Truk Seruduk Motor, Satu Korban Luka
Rabu, 09 Juli 2025