• Minggu, 16 Juni 2024

Jelang Nataru 2024, BI Lampung Siapkan Uang Tunai Rp3 Triliun Lebih

Minggu, 03 Desember 2023 - 15.35 WIB
97

Ilustrasi

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung menyiapkan uang kartal senilai Rp3 triliun lebih, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

"Uang Kartal yang disiapkan oleh Bank Indonesia Provinsi Lampung untuk periode Nataru tahun ini berjumlah lebih dari Rp3 triliun," ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung Budiyono, Minggu (3/11/2023).

Nilai tahun ini jelasnya, lebih besar dibandingkan kebutuhan pada periode yang sama, yaitu nilainya sebesar Rp2,5 triliun.

"Nilai tahun ini lebih besar dibandingkan tahun lalu, dikarenakan seiring dengan pelonggaran kebijakan Pandemi Covid-19," katanya.

Posisi M2 pada Oktober 2023 tercatat sebesar Rp8.505,4 triliun atau tumbuh 3,4 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,0 persen (yoy).

Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 7,8 persen (yoy).

"Sementara proyeksi outflow uang kartal di Provinsi Lampung di periode tersebut diperkirakan bertambah sebesar Rp4,9 Trilyun, dengan rincian Rp1,5 triliun Periode Natal & tahun baru dan Rp4,3 triliun untuk periode Idul Fitri 2024," ungkapnya Budiyono.

Sehingga, jumlah uang kartal yang beredar pada tahun 2023 berjumlah Rp8.505,4 triliun dan transaksi uang elektronik berjumlah rata-rata Rp37,31 triliun per bulan selama 2023.

Budiyono juga menyampaikan, potensi yang perlu diwaspadai masyarakat ketika tingginya peredaran uang kartal adalah adanya peredaran uang palsu.

Oleh karena itu Bank Indonesia senantiasa mengajak masyarakat untuk mengenali keaslian Uang Rupiah yang merupakan salah satu upaya pencegahan pengedaran Rupiah Palsu.

"Masyarakat dapat mengenali ciri keaslian uang Rupiah kertas dengan cara 3D yaitu Dilihat, Diraba, Diterawang. Selain itu Bank Indonesia Juga mengajak masyarakat untuk senantiasa melakukan pembayaran transaksi apapun menggunakan digital sehingga dapat terhindar dari uang palsu," terangnya.

Kemudian Bank Indonesia pun mendorong sistem pembayaran yang mengadaptasi teknologi digital.

"Oleh karenanya, BI juga telah menerbitkan blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025, yang diharapkan akan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi yang kuat, seimbang, inklusif, dan berkelanjutan," paparnya.

Selanjutnya, untuk uang palsu yang dilaporkan ke BI Provinsi Lampung tahun 2023 dari Januari sampai dengan Oktober terdapat 3199 Lembar.

"Dalam upaya penanggulangan uang palsu dengan berpedoman pada strategi pencegahan dan pemberantasan uang rupiah palsu," tandasnya. (*)