Pekerja Tewas Terjatuh dari Ketinggian 4 Meter, Serikat Buruh Tuntut Investigasi Japfa di Katibung Lamsel

Ketua Umum Federasi Serikat Buruh Karya Utama (FSBKU), Yohanes Joko Purwanto. Foto: Dok/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Ketua Umum Federasi Pergerakan Serikat Buruh Indonesia (FPSBI) Konfederasi Serikat Nasional (KSN) Yohanes Joko Purwanto menuntut dilakukan investigasi terhadap PT Suri Tani Pemuka (STP) Lampung usai seorang pekerjanya meninggal dunia karena terjatuh dari ketinggian 4 meter di lokasi bekerja, Selasa (4/12/2023) lalu.
PT Suri Tani Pemuka Lampung, berlokasi di Jalan Trans Sumatera KM 28 Desa Sukajaya, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan (Lamsel), merupakan salah satu anak perusahaan dari PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang bergerak di bidang produksi pakan ikan dan udang, tambak udang, kamar pendingin, dan penetasan benur udang.
Ia mengecam peristiwa yang mengakibatkan pekerja almarhum Hendriansyah meninggal dunia dan menuntut untuk dilakukan investigasi.
"Itu statement Disnakertrans Lampung Selatan malah cuma menyoroti soal pemakaman jenazah saja bukan soal K3 perusahaan. Sebenarnya paham tidak kalau terjadi kecelakaan kerja harus saat itu juga dilakukan investigasi," ungkap Joko Demo, sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi, Rabu (13/12/2023).
Joko Demo paham betul, bahwa pengawasan terkait kesehatan dan keselamatan kerja (K3) menjadi ranah Disnakertrans Provinsi Lampung.
"Terus kalau kewenangan provinsi mereka membiarkan PT yang begitu? terus mereka cuma tandatangan saja begitu? tidak peduli dengan nyawa buruh? Disnakertrans Kabupaten Lampung Selatan bubarkan aja kalau tidak ada gunanya begitu," tegasnya.
Joko Demo meminta, supaya Disnakertrans kabupaten setempat tak hanya menerima laporan terkait jatuhnya pekerja dari pihak perusahaan saja.
"Jelaskan kepada publik secara terbuka apa yang terjadi, jangan cuma menerima laporan sepihak. Sepertinya memang Disnakertrans kabupaten Lampung Selatan ini tidak paham bagaimana bekerja sebagai pegawai pengawas ketenagakerjaan," cetusnya.
Baca juga : Jatuh dari Ketinggian 4 Meter, Pekerja Japfa di Katibung Lamsel Tewas
Selain itu, Joko Demo juga menuntut agar PT Suri Tani Pemuka Lampung bersikap transparan terhadap peristiwa yang mengakibatkan meninggalnya seorang pekerjanya.
"Perusahaan harus terbuka dan mempertanggungjawabkan kejadian yang terjadi, harus ada perbaikan terhadap sistem K3 perusahaan," pinta Joko Demo.
Joko Demo melontarkan kritik, atas sikap perusahaan yang baru mengurusi pemakaman dan hak pekerja yang tewas namun belum menggaransi perbaikan prosedur K3.
"Bukan hanya soal mengurus jenazah dan haknya, tapi juga jangan sampai terjadi lagi kecelakaan kerja yang mengakibatkan kematian," timpalnya.
Joko Demo turut menyuarakan, perusahaan harus bertanggung jawab atas anak dan istri dari pekerja yang meninggal dunia. Setidaknya, menjamin anak-anaknya hingga selesai sekolah semua.
"Uang BPJS ketenagakerjaan tidak akan cukup membiayai pendidikan dan kehidupan keluarga yang ditinggalkan. Kan (korban) tulang punggung keluarga, kalau tidak ada bagaimana nasib keluarga yg ditinggalkan?," ujarnya.
Joko Demo berharap, Bupati dan Disnakertrans Kabupaten Lampung Selatan segera bertindak membela buruh yang menjadi korban meninggal dunia.
"Jangan cuma prihatin, lebih keraslah. Tinjau pabriknya, lihat apa yg terjadi," ulas Joko Demo.
Disinggung mengenai kepolisian yang sudah turun ke lokasi perusahaan setelah kejadian jatuhnya seorang pekerja hingga meninggal dunia, Joko Demo tetap mendorong agar dinas terkait juga turun.
"Polisi ya pulbaket biasanya, penyelidikan ada kesalahan apa. Padahal tetap saja dari pegawai pengawas ketenagakerjaan Disnaker Provinsi yang harus turun dulu melakukan investigasi kejadian tersebut," tandas Joko Demo.
Diberitakan sebelumnya, Seorang pekerja PT Suri Tani Pemuka (STP) Lampung bernama Hendriansyah (40) meregang nyawa usai terjatuh dari ketinggian 4 meter di lokasi kerja.
Informasinya, almarhum Hendriansyah berasal dari Kecamatan Tanjung Bintang, memiliki seorang istri dan dua orang baik anak.
Hari Senin (4/12/2023) kemarin, kisaran jam 15.00 WIB, Hendriansyah dikabarkan mengalami kecelakaan terjatuh dari ketinggian 4 meter di lokasi perusahaan tempat bekerja.
"Entah jatuh apa didorong saya juga nggak tahu," celetuk si sumber yang meminta namanya tak disebut, Selasa (12/12/2023).
Setelah kejadian, korban sempat dilarikan di Puskesmas Rawat Inap Katibung untuk mendapatkan pertolongan medis. Karena kondisinya mengkhawatirkan, ia lalu dirujuk ke RS Imanuel Bandar Lampung.
"Saya dengar kabar dia meninggal dunia di RS Imanuel," terangnya. (*)
Berita Lainnya
-
DOB Kabupaten Bandar Negara Resmi Masuk Ranperda RPJMD Lampung Selatan 2025–2029
Kamis, 03 Juli 2025 -
Sudin Ajak Warga Natar Perkuat Persatuan Lewat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan
Kamis, 03 Juli 2025 -
Polisi Tangkap Ayah Bayi yang Dibuang di Belakang Asrama Ponpes di Kalianda
Kamis, 03 Juli 2025 -
Rumah Warga Kurang Mampu di Sidomulyo Lampung Selatan Ludes Terbakar
Kamis, 03 Juli 2025