• Jumat, 11 Juli 2025

Jelang Nataru 2023-2024, Ada 36 Titik Rawan Macet di Lampung

Sabtu, 16 Desember 2023 - 08.12 WIB
266

Jelang Nataru 2023-2024, Ada 36 Titik Rawan Macet di Lampung, Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024, Polda Lampung mencatat ada 36 titik rawan macet di wilayah Lampung. Lalu, Jalinsum Bakauheni-Balam dan Jalinbar Lambar rawan kecelakaan.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik mengatakan, Polda akan melakukan berbagai upaya guna mengantisipasi kemacetan saat lonjakan pemudik jelang Nataru.

Upaya yang dilakukan diantaranya melakukan rekayasa lalu lintas seperti pengalihan arus dan one way. “Rekayasa lalu lintas yang dilakukan seperti menerapkan sistem buka tutup, pengalihan arus, dan mungkin juga bisa one way," kata Umi, Jumat (15/12/2023).

Selain itu, saat terpantau di satu titik terjadi kemacetan, pihaknya akan langsung menurunkan tim guna mengurai kemacetan di lokasi tersebut.

"Ketika ada kemacetan, otomatis kita akan bergerak untuk bisa mengurainya dan menurunkan tim gatur lalin untuk mengurai kemacetan di sana," ucapnya.

"Kita akan terus memantau pergerakan orang dan barang saat libur Nataru untuk mencegah agar tidak terjadi kemacetan. Kita juga akan melakukan monitoring di ruang TMC Polresta Bandar Lampung," lanjutnya.

Umi menjelaskan, berdasarkan data yang diperoleh Polda Lampung, terdapat 36 titik lokasi rawan macet di Lampung.

"Ada 36 titik rawan macet baik di wilayah Polda maupun Polres, yang paling banyak di Polresta Bandar Lampung ada 5 titik yaitu di Jalan ZA Pagar Alam, Jalan Teuku Umar, Jalan Sultan Agung, Jalan RA Kartini dan Jalan Imam Bonjol," bebernya.

Lalu, beberapa titik rawan macet juga berada di Kabupaten Lampung Timur ada 4, Metro ada 3 titik, dan beberapa daerah lainnya,” katanya.

Umi memprediksi puncak arus mudik Nataru akan terjadi pada 23 Desember 2023 baik dari Sumatera ke Jawa atau Jawa ke Sumatera. “Karena Lampung ini kan perbatasan dan pintu gerbang pulau Sumatera, sehingga pergerakan  pemudik Nataru nanti cukup tinggi," imbuhnya.

Umi mengungkapkan, untuk puncak arus balik Nataru diprediksi akan berlangsung selama 3 kali. Arus balik pertama pada 26-27 Desember, arus balik kedua pada 29-30 Desember 2023 dan ketiga pada -2 Januari 2024.

Umi mengimbau kepada masyarakat yang hendak bepergian agar bisa mengatur jadwal keberangkatannya sehingga tidak memicu kemacetan.

Ia melanjutkan, Polda Lampung juga akan melakukan pengamanan di beberapa titik keramaian seperti tempat wisata, pusat perbelanjaan dan tempat ibadah.

"Tempat wisata pasti jadi perhatian kita untuk diamankan. Ada sekitar 225 tempat wisata sudah didata di wilayah hukum Polda, dan 52 pusat perbelanjaan. Ini menjadi atensi kita dalam PAM Nataru," ucapnya.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung juga mengingatkan bahwa Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) dari Bakauheni ke Bandar Lampung (Balam) dan Jalan Lintas Barat (Jalinbar) Lampung Barat (Lambar) rawan terjadi kecelakaan saat libur Nataru.  

Dishub Provinsi Lampung akan mendirikan beberapa posko serta menyiapkan petugas guna mengamankan arus mudik saat libur Nataru.

Kepala Dishub Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo mengatakan, posko tersebut akan didirikan di titik krusial seperti di Pelabuhan Bakauheni, Pos Gayam, Terminal Rajabasa serta daerah Pesawaran menuju tempat wisata.

"Kita akan mendirikan posko seperti di Bakauheni, Pos Gayam, Terminal Rajabasa untuk pengendalian angkutan dan arah ke tempat wisata. Khususnya ke Mutun yang kita jaga. Nanti poskonya di Simpang Teluk Betung antara ke Teluk Betung-Sukadanaham-Hanura," kata Bambang, Kamis (14/12/2023).

Ia mengatakan, Dishub Provinsi Lampung akan menyiapkan sekitar 60 hingga 80 petugas. Selain itu, akan ada bantuan petugas dari Dishub kabupaten/kota serta Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD).

"Untuk Nataru kita menurunkan sekitar 60 sampai 80 petugas dan itu akan ditambah kabupaten/kota. Kalau mereka rata-rata 20 sampai 30 orang, berarti berkisar antara 500 orang yang akan menyebar. Kekuatan kita ada Dishub Provinsi, BPTD dan Dishub Kabupaten/Kota," paparnya.

Bambang mengungkapkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dishub kabupaten/kota untuk dapat mendirikan posko di titik strategis untuk memperlancar arus mudik saat libur Nataru.

"Memang Nataru ini tidak seramai dengan angkutan lebaran. Tapi tetap kita antisipasi sehingga bisa dikendalikan," jelasnya.

Bambang mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan saat Nataru untuk waspada dan selalu berhati-hati guna meminimalisir terjadinya kecelakaan.

"Kadang kecelakaan itu tidak hanya human eror, tapi juga karena sarana prasarana juga berpotensi terutama sarana prasarana jalan yang kondisinya rusak. Kecelakaan yang terjadi itu biasanya karena menghindari lubang atau masuk lubang," ungkapnya.

Untuk itu, pihaknya akan menambah pemasangan rambu-rambu lalu lintas terutama di jalan yang rawan terjadi kecelakaan. Pihak pengelola jalan tol juga akan menambah fasilitas rambu untuk mengurangi angka kecelakaan.

"Untuk titik jalan yang rawan terjadi kecelakaan dan harus diwaspadai ialah Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) dari Bakauheni hingga Bandar Lampung dan Jalan Lintas Barat (Jalinbar) menuju ke daerah Lampung Barat,” jelasnya.

Bambang menerangkan, spot jalan yang rawan kecelakaan itu banyak berada di jalan nasional. “Pasca tarif jalan tol naik, itu terjadi 10 persen perpindahan moda khususnya angkutan darat dari jalan tol ke jalan nasional. Dan yang fatal itu antara Bakauheni ke Bandar Lampung karena jalannya dua jalur dan tidak dipisahkan oleh median jalan," imbuhnya.

Ia menambahkan, di wilayah Bakauheni sebelum masuk ke pelabuhan ada turunan panjang dan sering terjadi kendaraan mengalami rem blong. “Kemudian di Tarahan dan juga jalan nasional ke arah Pesisir Barat itu juga harus diantisipasi," ucapnya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Sabtu 16 Desember 2023, dengan judul "Jelang Nataru, Ada 36 Titik Rawan Macet di Lampung"