• Minggu, 08 Juni 2025

BBPOM Temukan Produk Rusak Hingga Penyimpanan Tak Sesuai di Lampung

Senin, 18 Desember 2023 - 19.44 WIB
94

Kepala BBPOM di Bandar Lampung, Ani Fatimah Isfarjanti saat memberikan laporannya dalam acara Customer Gathering dalam rangka Forum Konsultasi Publik (FKP) Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Bandar Lampung tahun 2023, di Hotel Santika. Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Bandar Lampung menemukan sejumlah produk rusak hingga penyimpanan yang tak sesuai.

Hal itu ditemukan saat melakukan intensifikasi pengawasan pangan obat dan makanan ke sarana ritel yang ada di provinsi Lampung selama Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Kepala BBPOM di Bandar Lampung, Ani Fatimah Isfarjanti, mengatakan pihaknya melakukan pemeriksaan atau pengawasan pada setiap ritel yang dimulai sejak awal Desember 2023 hingga berakhir nanti awal Januari 2024.

"Untuk hasil pemeriksaan sementara kita menemukan kemasannya saja yang rusak atau penyimpanan yang tidak sesuai terhadap produk yang dijual oleh ritel tersebut," ujarnya, di Hotel Santika, Senin (18/12/2023).

Katanya, dalam penyimpanan produk di gudang masih belum memenuhi kriteria. Semisal suhunya yang tidak sesuai.

"Tapi secara keseluruhan untuk ritel ini sudah baik. Hanya beberapa produk yang ditemukan kemasan rusak dan penyimpanan saja tak sesuai tadi," jelasnya.

Namun jelasnya, jika dibandingkan persentasenya dengan seluruh produk di ritel itu tidak signifikan.

"Jadi misalnya produknya ada ratusan ribu, yang ditemukan paling hanya 10 produk yang rusak kemasannya," kata dia.

Rusaknya produk yang dipajang atau yang ada di ritel itu kemungkinan faktor ketidaksengajaan.

"Mungkin itu karena saat di tata produk itu mungkin jatuh oleh karyawannya atau tersenggol oleh konsumen," terang Ani.

Oleh karenanya, pihaknya juga menghimbau oleh para pengelola ritel yang ditemukan tersebut untuk setiap saat memantau.

"Jika ada produk yang kemasan rusak untuk segera disingkirkan agar tidak dipajang," imbaunya.

Selain itu, pihaknya juga memantau parsel untuk jelang hari raya natal dan tahun baru. (Nataru).

"Jadi tidak ada produk di dalam parsel yang kadaluarsa atau kemasan yang rusak. Sehingga memenuhi ketentuan," terangnya.

Menurutnya, untuk di tahun depan pihaknya akan meningkatkan edukasi terkait produk obat dan makanan.

"Karena untuk obat dan makanan ini dari waktu ke waktu selalu ada hal-hal yang baru," tandasnya. (*)