Penyuluh Menjadi Ujung Tombak Pertanian, Mentan Amran Naikkan Biaya Operasional Penyuluh

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman memastikan Biaya
Operasional Penyuluh atau BOP penyuluh akan dinaikan dengan menggunakan
anggaran yang disisir dari berbagai kegiatan di Kementerian Pertanian. Kenaikan
ini menurut Mentan, penting dilakukan untuk mendukung peningkatan produksi padi
dan jagung sebagai kekuatan masa depan bangsa.
"Saya katakan
andaikan gaji dan honor saya cukup untuk PPL maka akan ku serahkan semuanya.
Akhirnya setelah dikumpulkan masuklah Rp 250 miliar untuk satu tahun,"
ujar Mentan yang disambut riuh gembira para PPL se-Provinsi Lampung di Lapangan
KORPRI Lampung, Rabu (20/12/2023).
Amran mengatakan, uang
sebanyak itu tidak akan cukup untuk BOP penyuluh di seluruh Indonesia. Namun
setidaknya, kata Mentan, kenaikan ini adalah yang pertama sejak 8 tahun lalu.
Dia ingin jerih payah PPL dihargai layaknya seorang pahlawan.
"Pidato pertama
saya di Kalimantan kemudian ke Jawa Tengah kemudian ke Sumsel suaranya lesu
semua. Selama satu minggu aku cek jantungnya, nadinya ternyata BOP-nya kecil selama 8 tahun. Karena itu aku
naikan," ujarnya.
Bagi Amran, PPL adalah
ujung tombaknya bagi perkembangan sektor pertanian Indonesia dari masa ke masa.
PPL juga adalah pelaku utama dalam capaian swasembada sepanjang sejarah.
"Aku ini mantan
PPL, aku tahu denyut nadi PPL seluruh Indonesia, aku tahu perasaan mereka, aku
tahu kebutuhan mereka dan aku tahu perjuangan mereka untuk mengantar Indonesia
menjadi lumbung pangan dunia," tuturnya.
Mentan mengingatkan,
saat ini merupakan masa tersulit karena hampir semua negara menutup akses
pangan bagi kebutuhan negara luar. Sebagai contoh, dia menyebut ada puluhan
negara yang hampir mengalmi kelaparan.
Karena itu, Mentan
ingin semua persoalan pangan dapat dibenahi satu persatu melalui kolaborasi
semua pihak. Termasuk persolan pupuk dan juga pengambilannya yang sebelumnya
dianggap rumit karena harus menggunakan kartu tani.
"Kami ingin menyelesaikan persoalan pupuk dengan memutus kerumitan. Hari ini petani dapat mengambilnya hanya dengan menggunakan KTP," jelasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Layanan Telekomunikasi di Tegineneng dan Sekitarnya Kembali Normal Pasca Vandalisme Kabel Optik
Jumat, 03 Januari 2025 -
Pemkab Lampung Timur Gelar Apel Kesiapsiagaan Persiapan Pilkada Serentak 2024
Senin, 25 November 2024 -
Peringati Hari Pahlawan, Pjs Bupati Lamtim Ingatkan Generasi Muda Meneladani Semangat Perjuangan Pahlawan
Senin, 11 November 2024 -
Sambut Hari Pahlawan, PLN Lampung Dorong Pengarusutamaan Gender melalui Workshop Srikandi PLN Berdaya dan Berkarya Untuk Negeri
Sabtu, 09 November 2024