• Sabtu, 21 Juni 2025

Belanja e-Katalog Lokal Pemda Se-Lampung Capai Rp1,16 Triliun

Rabu, 27 Desember 2023 - 18.20 WIB
149

Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Lampung mencatat, jika belanja e-katalog lokal pemerintah daerah (pemda) se-Provinsi Lampung hingga saat ini sudah mencapai Rp1,16 triliun.

"Hingga tanggal 27 Desember 2023 ini, realisasi belanja melalui e-katalog lokal se-Provinsi Lampung telah mencapai angka Rp1,16 triliun," kata Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemprov Lampung, Slamet Riadi saat dimintai keterangan, Rabu (27/12/2023).

Slamet merincikan, jika belanja e-katalog lokal dilingkungan Pemprov Lampung telah mencapai Rp406,41 miliar, Bandar Lampung Rp121,97 miliar, Metro Rp72,08 miliar, Pesawaran Rp16,99 miliar.

"Kemudian Pringsewu Rp51,14 miliar, Tanggamus Rp14,14 miliar, Pesisir Barat Rp5,58 miliar dan Lampung Barat Rp6,25 miliar, Lampung Utara Rp6,60 miliar," sambungnya.

Kemudian dilanjutkan dengan Lampung Tengah Rp195,83 miliar, Tulang Bawang Rp9,71 miliar, Tulangbawang Barat Rp14,52 miliar.

Mesuji Rp55,01 miliar, Lampung Timur Rp54,11 miliar, Lampung Selatan Rp110,58 miliar dan Waykanan Rp20,86 miliar.

"Realisasi belanja terbanyak Pemprov Lampung. Sementara tingkat kabupaten dan kota yang paling banyak itu ada di Lampung Tengah," paparnya.

Pada kesempatan tersebut, ia juga menjelaskan jika untuk jumlah produk yang sudah tayang di katalog lokal sampai saat ini sebanyak 134.375 produk.

"Untuk Pemprov Lampung produk yang tayang sebanyak 20.468 produk, Bandar Lampung 12.933, Metro 11.548, Pesawaran 2.117, Pringsewu 9.511, Tanggamus 1.994, Pesisir Barat 1.831," jelasnya.

Kemudian untuk Lampung Barat 3.563, Lampung Utara 2.413, Lampung Tengah 20.763, Tulang Bawang 4.163, Tulangbawang Barat 3.190. Mesuji 5.952, Lampung Timur 2.875, Lampung Selatan 28.323 dan Way Kanan 2.731 produk.

"Harapannya kedepan belaja pada katalog lokal bisa terus meningkat. Karena berdasarkan surat edaran Kepala LKPP Nomor 3 Tahun 2023 belanja e-purchasing paling sedikit 30 persen dari total nilai belanja pengadaan," tutupnya. (*)

Editor :