• Senin, 15 September 2025

3 Konsep Penting dalam Pembangunan Berkelanjutan Menurut Kakanwil Kemenag Lampung

Kamis, 28 Desember 2023 - 08.21 WIB
119

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung H Puji Raharjo. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung H Puji Raharjo mengungkapkan 3 konsep penting yang merupakan nilai-nilai Islam dan perlu diintegrasikan dalam kerangka Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan.

Tiga konsep tersebut adalah konsep intelektualitas (ulil albab), spiritualitas (ulil abshar), dan integritas (ulin nuha) dalam Islam dengan tujuan SDGs.

“Intelektualitas diartikan sebagai upaya memahami dan mengatasi masalah-masalah global dengan kearifan. Sementara spiritualitas mengacu pada pengembangan karakter dan nilai-nilai etis yang mendalam,” katanya.

“Integritas diartikan sebagai kesesuaian antara ucapan dan tindakan, penting dalam mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan,” imbuhnya saat membuka dan menjadi Key Note Speaker pada Pendidikan Kader Kepemimpinan Mahad Aly (PK2MA) dan Pendidikan Latihan Dasar Detasemen Santri Madarijul Ulum (Diklatsar) di Mahad Aly Madarijul Ulum, Bandar Lampung, Rabu (27/12/2023).

Ia juga menambahkan bahwa pembangunan berkelanjutan tidak hanya soal lingkungan, tetapi juga mencakup aspek sosial dan ekonomi yang sejalan dengan ajaran Islam.

“Pembangunan berkelanjutan adalah tentang menciptakan keseimbangan, dan ini sesuai dengan prinsip Islam tentang harmoni antara manusia, penciptaan, dan pencipta,” ujarnya pada acara yang mengangkat tema Penguatan Intelektual Spiritual dan Integritas Mahasantri dalam Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) ini.

Sementara Pimpinan Mahad Aly Madarijul Ulum KH Ihya Ulumuddin, berharap kegiatan ini dapat menanamkan pemahaman tentang pentingnya pembangunan berkelanjutan dalam konteks Islam kepada para mahasantri. Melalui pembelajaran dan latihan yang dilakukan, diharapkan mereka akan menjadi generasi muda yang mampu membawa perubahan positif, sejalan dengan nilai-nilai Islam dan kebutuhan global kontemporer.

Oleh karenanya, Kiai Ihya berharap para mahasantri mengikuti kegiatan ini dengan serius. "Kami mengharapkan mahasantri tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai ini untuk menjadi pemimpin masa depan yang bertanggung jawab," tuturnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh beberapa pemateri di antaranya Wakil Rektor I UIN Raden Intan Lampung, Prof. Dr. H. Alamsyah, M.Ag,  dan Ketua Asosiasi Mahad Aly, Dr. KH Nur Hannan, Lc., M.A.

Dalam materinya, Prof Alamsyah menyoroti tentang peran dan strategi Mahasantri dalam menghadapi revolusi industri 5.0 yang berbasis Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Hal ini penting untuk di pahami oleh Mahasantri yang merupakan para kader ulama masa depan yang akan hidup dalam zaman yang serba canggih.

Sementara Dr. KH Nur Hannan, Lc., M.A. menyampaikan materi dan memberi wawasan mengenai bagaimana ajaran Islam dapat diintegrasikan dalam mencapai SDGs, termasuk dalam konteks pendidikan, keadilan sosial, dan lingkungan.

Ia mengingatkan bahwa integrasi ajaran Islam dalam mencapai SGDs tidak hanya menitik beratkan pada keilmuan semata. Namun ada aspek akhlak yang perlu diperkuat karena menurutnya akhlak berada di atas ilmu. (**)