3 Konsep Penting dalam Pembangunan Berkelanjutan Menurut Kakanwil Kemenag Lampung

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung H Puji Raharjo. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Lampung H Puji
Raharjo mengungkapkan 3 konsep penting yang merupakan nilai-nilai Islam dan
perlu diintegrasikan dalam kerangka Sustainable Development Goals (SDGs) atau
pembangunan berkelanjutan.
Tiga konsep tersebut
adalah konsep intelektualitas (ulil albab), spiritualitas (ulil abshar), dan
integritas (ulin nuha) dalam Islam dengan tujuan SDGs.
“Intelektualitas
diartikan sebagai upaya memahami dan mengatasi masalah-masalah global dengan
kearifan. Sementara spiritualitas mengacu pada pengembangan karakter dan
nilai-nilai etis yang mendalam,” katanya.
“Integritas diartikan
sebagai kesesuaian antara ucapan dan tindakan, penting dalam mewujudkan
tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan,” imbuhnya saat membuka dan menjadi Key
Note Speaker pada Pendidikan Kader Kepemimpinan Mahad Aly (PK2MA) dan
Pendidikan Latihan Dasar Detasemen Santri Madarijul Ulum (Diklatsar) di Mahad
Aly Madarijul Ulum, Bandar Lampung, Rabu (27/12/2023).
Ia juga menambahkan
bahwa pembangunan berkelanjutan tidak hanya soal lingkungan, tetapi juga
mencakup aspek sosial dan ekonomi yang sejalan dengan ajaran Islam.
“Pembangunan
berkelanjutan adalah tentang menciptakan keseimbangan, dan ini sesuai dengan
prinsip Islam tentang harmoni antara manusia, penciptaan, dan pencipta,” ujarnya
pada acara yang mengangkat tema Penguatan Intelektual Spiritual dan Integritas
Mahasantri dalam Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) ini.
Sementara Pimpinan Mahad
Aly Madarijul Ulum KH Ihya Ulumuddin, berharap kegiatan ini dapat menanamkan pemahaman
tentang pentingnya pembangunan berkelanjutan dalam konteks Islam kepada para
mahasantri. Melalui pembelajaran dan latihan yang dilakukan, diharapkan mereka
akan menjadi generasi muda yang mampu membawa perubahan positif, sejalan dengan
nilai-nilai Islam dan kebutuhan global kontemporer.
Oleh karenanya, Kiai
Ihya berharap para mahasantri mengikuti kegiatan ini dengan serius. "Kami
mengharapkan mahasantri tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga
menginternalisasi nilai-nilai ini untuk menjadi pemimpin masa depan yang
bertanggung jawab," tuturnya.
Kegiatan ini juga
dihadiri oleh beberapa pemateri di antaranya Wakil Rektor I UIN Raden Intan
Lampung, Prof. Dr. H. Alamsyah, M.Ag,
dan Ketua Asosiasi Mahad Aly, Dr. KH Nur Hannan, Lc., M.A.
Dalam materinya, Prof
Alamsyah menyoroti tentang peran dan strategi Mahasantri dalam menghadapi
revolusi industri 5.0 yang berbasis Artificial Intelligence (AI) atau
kecerdasan buatan. Hal ini penting untuk di pahami oleh Mahasantri yang
merupakan para kader ulama masa depan yang akan hidup dalam zaman yang serba
canggih.
Sementara Dr. KH Nur
Hannan, Lc., M.A. menyampaikan materi dan memberi wawasan mengenai bagaimana
ajaran Islam dapat diintegrasikan dalam mencapai SDGs, termasuk dalam konteks
pendidikan, keadilan sosial, dan lingkungan.
Ia mengingatkan bahwa
integrasi ajaran Islam dalam mencapai SGDs tidak hanya menitik beratkan pada
keilmuan semata. Namun ada aspek akhlak yang perlu diperkuat karena menurutnya akhlak
berada di atas ilmu. (**)
Berita Lainnya
-
Layanan Telekomunikasi di Tegineneng dan Sekitarnya Kembali Normal Pasca Vandalisme Kabel Optik
Jumat, 03 Januari 2025 -
Pemkab Lampung Timur Gelar Apel Kesiapsiagaan Persiapan Pilkada Serentak 2024
Senin, 25 November 2024 -
Peringati Hari Pahlawan, Pjs Bupati Lamtim Ingatkan Generasi Muda Meneladani Semangat Perjuangan Pahlawan
Senin, 11 November 2024 -
Sambut Hari Pahlawan, PLN Lampung Dorong Pengarusutamaan Gender melalui Workshop Srikandi PLN Berdaya dan Berkarya Untuk Negeri
Sabtu, 09 November 2024