Penyaluran Beras Subsidi Seribu Ton Pemprov Lampung Sudah Terealisasi 70 Persen

Kegiatan operasi pasar beras medium yang berlangsung di Jalan H. Komarudin, Gelora Persada, Kelurahan Rajabasa Raya, Bandar Lampung, Sabtu (30/12/2023). Foto: Ist
Kupastuntas.co,
Bandar Lampung - Penyaluran beras subsidi yang disiapkan oleh Pemprov Lampung
sebanyak seribu ton hingga saat ini realisasi nya sudah mencapai diatas angka
70 persen.
"Realisasi
nya sekarang sudah di atas 70 persen, jadi sampai akhir tahun masih terus
berjalan. Apalagi saat Nataru khawatir harga semakin naik," kata Direktur
Utama PT. Wahana Raharja, Jevri Afrizal saat dimintai keterangan, Sabtu
(30/12/2023).
Ia
mengatakan jika sampai dengan saat ini tim masih terus turun ke lapangan untuk
melaksanakan kegiatan operasi pasar sehingga harapannya beras tersebut dapat
terserap seluruhnya oleh masyarakat.
"Kita
juga kerja nya eksta, sehingga harapan nya progam ini benar-benar sampai ke
masyarakat. Sekarang juga banyak daerah yang minta tambah seperti Mesuji dan
Way Kanan," kata dia.
Pada
kesempatan tersebut ia mengatakan jika PT. Wahana Raharja sebagai BUMD Pemprov
Lampung terus berupaya untuk ikut membantu pemerintah daerah didalam
mengendalikan angka inflasi.
"Target
kita mudah-mudahan semua terserap, karena kita diminta hati-hati di bulan
Januari dan Februari untuk angka inflasi. Apa lagi tahun depan lebaran itu pada
bulan April sehingga khawatir harga akan terus naik," kata dia.
Sementara
itu Kabid Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Lampung, M. Zimmi Skil mengatakan, jika operasi pasar beras tersebut
merupakan salah satu langkah untuk menekan laju inflasi.
"Sesuai
dengan surat edaran dari Kemendagri bahwa semua kepala daerah itu wajib
mengendalikan laju inflasi. Salah satu nya adalah beras sebagai salah satu komoditas
penyumbang inflasi tertinggi khusus nya di Lampung," kata dia.
Oleh
karena itu Pemprov Lampung menggelar operasi pasar beras sesuai dengan harga
eceran tertinggi (HET). Dimana HET untuk beras medium yaitu Rp10.900 per
kilogram.
Sementara
harga beras di pasar sampai saat ini sudah mencapai Rp13.000 hingga Rp14.000
per kilogram.
"Operasi
pasar ini akan dilaksanakan sampai dengan bulan Februari, karena Maret sudah
mulai panen. Ini kita sudah mulai sejak tanggal 7 Desember dan tersebar di 15
kabupaten/kota dan disiapkan 1000 ton," katanya.
Menurut
Zimmi, masyarakat yang ingin membeli beras subsidi tersebut diminta untuk
menunjukkan foto Kartu Keluarga (KK). Dan untuk satu KK hanya diperbolehkan
membeli maksimal 20 kilogram.
"Karena
kita menggunakan dana dari belanja tak terduga sehingga harus jelas sasaran
penerima nya. Jadi masyarakat diminta untuk menunjukkan kartu keluarga,"
katanya. (*)
Berita Lainnya
-
Pabrik Pengolahan Kernel di Bandar Lampung Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai 500 Juta
Minggu, 13 Juli 2025 -
Disdikbud Lampung Belum Terima Perizinan dari Yayasan Sekolah Siger
Minggu, 13 Juli 2025 -
Pedagang Kue Jadi Korban Begal Motor di Bandar Lampung, Pelaku Tembakkan Senjata ke Udara
Minggu, 13 Juli 2025 -
Kronologi dan Penyebab Tabrakan Beruntun di Depan RSUD Abdul Moeloek
Minggu, 13 Juli 2025