Disdikbud Ungkap Keberadaan Geng Motor Pelajar di Metro Lampung

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro, Suwandi, saat diwawancarai di ruang kerjanya. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kita Metro mengungkap fakta keberadaan geng motor pelajar di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kepala Disdikbud Metro, Suwandi mengatakan, geng motor pelajar SMP tersebut bernama Muheg yang kerap melancarkan aksi tawuran di lingkungan sekolah.
"Ini lagi musim tawuran, ada beberapa kemarin kita ada penanganan kepada anak-anak yang suka tawuran pelajar. Bahkan kita sempat membubarkan itu ada geng di kalangan pelajar, namannya geng Muheg," kata Suwandi, saat dimintai keterangan, Kamis (11/1/2024).
Suwandi menyampaikan, geng motor pelajar pelajar bernama Muheg itu berasal dari SMP Muhammadiyah 1 Metro. Geng motor tersebut kerap berkoordinasi melalui grup WhatsApp sebelumnya melancarkan aksinya.
"Kita bersama Polres berupaya membubarkan itu yang namannya geng itu. Geng Muheg itu di SMP Muhammadiyah 1 Metro, ya ada kelompok tertentu dalam bentuk dia membuat kelompok tertentu dalam grup WA," ungkapnya.
Ia juga menuturkan, pihaknya telah rutin melakukan upaya penyuluhan hukum kepada para pelajar demi menekan terjadinya tawuran pelajar di Metro.
"Kita selalu melakukan upaya dari tahun 2023 dan akan kita lanjutkan di 2024 penyuluhan hukum kepada anak-anak kita, melibatkan APH dalam hal ini Polres dan Kejaksaan. Kita akan turun ke sekolah-sekolah terutama pada hari-hari Senin ketika apel pagi," ujarnya.
Tak hanya kepada pelajar, penyuluhan juga diberikan kepada tenaga pendidik untuk menghindari kekerasan di dalam lingkungan sekolah.
"Sekaligus nanti kita kepada guru-gurunya juga. Dan ini menjadi penting karena memang anak-anak yang memiliki potensi untuk masa depan kita ini kalo tidak kita jaga akan sangat membahayakan sekali," jelasnya.
Menurutnya, kenakalan remaja dan pelajar tidak hanya soal tawuran. Masih terdapat sejumlah kenakalan yang menyimpang lainnya dan perlu diantisipasi.
"Kenakalan remaja kan banyak sekali, tidak hanya tawuran saja, penyimpangan perilaku seperti narkoba juga harus kita jaga, jangan sampai terlibat hal-hal seperti itu," terangnya.
"Tentu saja terkait dengan yang kita lakukan dalam upaya hukum itu anak-anak juga punya hak untuk dilindungi, ada undang-undangnya, regulasinya jelas, Undang-Undang perlindungan anak," sambungnya.
Suwandi juga mengklaim bahwa angka kenakalan remaja dan tawuran di Metro telah menurun sejak pihaknya intens melakukan penyuluhan.
"Ya semuanya harus diantisipasi, dengan upaya yang dilakukan dengan melibatkan APH, Alhamdulillah setelah penyuluhan yang dilakukan itu terjadi penurunan yang luar biasa," bebernya.
Dirinya berharap, kenakalan remaja yang beberapa kali terjadi di Metro dapat ditekan maksimal dan berangsur hilang.
"Mudah-mudahan hilang sama sekali, menjadi perhatian semua kepada sekolah dan guru untuk terlibat langsung terkait dengan persoalan-persoalan yang membahayakan anak kita itu, termasuk isu gangster," tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Dari Gelas Jus ke Kunci Mobil, Kisah Edi Jadi Bos Mobil Bekas di Metro
Sabtu, 12 Juli 2025 -
Ancaman Blacklist dan Urgensi Perbaikan Kualitas Pembangunan di Metro, Oleh: Arby Pratama
Jumat, 11 Juli 2025 -
Asosiasi Konstruksi Dukung Wacana Walikota Metro Blacklist Kontraktor Nakal
Jumat, 11 Juli 2025 -
Cegah Depresi ASN, Dinkes Metro Skrining 170 Pegawai
Jumat, 11 Juli 2025