Penyaluran Pupuk Subsidi Beralih ke iPubers, Jatah Pupuk di Lamsel Berkurang

Rakor dan sosialisasi penyaluran pupuk subsidi tahun 2024 bersama distributor dan pengecer Kabupaten Lampung Selatan diselenggarakan oleh ADPI, di Aula PKK kabupaten, Rabu (17/1/2024). Foto: Handika/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Penyaluran Pupuk Subsidi Beralih ke iPubers, jumlah penyaluran kuota pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) pada tahun 2024 berkurang.
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi dan sosialisasi penyaluran pupuk subsidi tahun 2024 bersama distributor dan pengecer Kabupaten Lampung Selatan diselenggarakan oleh Asosiasi Distributor Pupuk Indonesia (ADPI), bertempat di Aula PKK kabupaten setempat, Rabu (17/1/2024).
Ketua ADPI Wilayah Lamsel, Budi Jatmika mengatakan, acara itu bagian dari komitmen bersama mensukseskan kebijakan pemerintah tentang mekanisme penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2024 dengan aplikasi Ipubers.
"Yang mana di bulan Januari-Februari ini kita akan melalui masa transisi, diharapkan dengan sosialisasi ini stakeholder dapat satu persepsi dalam pemahaman mengawal penyaluran pupuk subsidi tahun 2024," kata Budi.
Budi melanjutkan, di era penyaluran digitalisasi ini bisa lebih simpel dan mudah dilakukan oleh kios, petani dan kelompok tani memperoleh pupuk bersubsidi.
"Provinsi Lampung merupakan salah satu prioritas dalam penyaluran pupuk bersubsidi diawal tahun 2024. Karena diharapkan dapat menyumbang produktivitas pertanian, hasil panen dan perkebunan sehingga Kementerian Pertanian sesuai dengan arahannya kita sesegera mungkin melakukan sosialisasi ini dan menyalurkan kebutuhan pupuk bersubsidi kepada petani," sambungnya.
Ia berharap, nantinya Provinsi Lampung melalui kabupaten-kabupaten juga dapat memperjuangkan alokasi tambahan pupuk bersubsidi ke Kementerian Pertanian, mengingat kebutuhan masih kurang.
"Bahwa alokasi Urea untuk Lampung Selatan itu tahun 2024 ini sejumlah 31.206 ton, kemudian NPK 26.178 ton kemudian NPK Kakao 171 ton," timpal Budi.
Kadis Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Lamsel, Bibit Purwanto menjelaskan, banyak kepentingan bagaimana pupuk bersubsidi ini betul-betul tersampaikan kepada yang berhak.
"Makanya penyalurannya mulai ditata. Mulai dari manual dengan segala macam kekurangan dan kelebihan, setelah itu mirror system, KPD, Tpubers, sekarang Ipubers. Dengan adanya perkembangan jaman dan teknologi, penyaluran semakin diperketat untuk mengurangi tingkat kesalahan dibawah. Walaupun semua metode penyaluran pasti ada kelemahannya," ungkap Bibit.
Tahun 2024 ini, imbuh Bibit, informasinya alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Lampung Selatan jumlahnya turun dari kebutuhan yang diajukan melalui RDKK.
"52 persen pupuk Urea kemarin sampai 97 persen, karena El Nino pengecer laporan banyak pupuk yang tidak terserap dan tingkat penyerapannya hanya sekitar 82 persen Urea, untuk NPK 87 persen di tahun 2023. Alokasi tahun ini hanya 52 persen Urea dan 29 persen NPK. Nah ini sangat jauh," ujarnya.
Bibit berpesan, para kios pupuk bersubsidi jangan memanfaatkan situasi. Sehingga muncul perkataan pupuk sulit didapat ataupun langka.
"Pupuk itu tidak sulit tidak langka, tapi kurang. Mudah-mudahan di tahun anggaran 2024, ada tambahan kalau disini disebutkan tambahannya itu Rp14 triliun se-Indonesia kurang lebih 25,5 juta ton
saya yakin Lampung salah satu potensi, mudah-mudahan kita dapat tambahan kota berdoa saja," tandas Bibit
Sementara, Manajer Penjualan Wilayah Lampung 1 PT Pupuk Indonesia, Eko Winarto menyebutkan, pada tahun 2024 ini semua mengalami perubahan penyesuaian dalam penyaluran pupuk bersubsidi ke petani.
"Memang alokasi untuk Lampung turun, Lampung Selatan juga turun, seluruh Indonesia pun turun tahun lalu 6 juta ton sekarang hanya 4,7 juta ton seluruh Indonesia," cetus Eko.
Jika disetujui, tambah Eko, anggaran akan digelontorkan senilai lebih kurang Rp14 triliun atau ekuivalen dengan 2,5 juta ton pupuk bersubsidi.
"Artinya kalau 2,5 juta ton diluncurkan minimal alokasinya hampir sama dengan tahun lalu mendekati angka 7 juta ton. Mudah-mudahan Lampung juga mendapat bagian tambahan tersebut, karena Lampung merupakan 9 provinsi yang menjadi prioritas pemerintah," pungkas Eko.
Lalu, Vice President Penjualan Wilayah 2 Sumbagsel PT Pupuk Indonesia Taufik menjelaskan, Lampung Selatan menjadi salah satu penyerap pupuk subsidi paling baik di Lampung, sewaktu menggunakan e-RDKK dan e-alokasi.
Terkait sosialisasi Ipubers yakni integrasi pupuk bersubsidi, merupakan integrasi dari Tpubers dan rekan digabungkan menjadi aplikasi.
"Aplikasi ini akan meminimalkan kertas-kertas, jadi disitu nanti file-filenya sudah masuk ke aplikasi itu. Saya punya catatan untuk Lampung Selatan itu tahun 2023 alokasi untuk Urea 57 ribu kilogram sekarang Ureanya di 31 ribu kilogram, sehingga itu akan kurang kalau diambil semua," ucap Taufik.
Taufik memaparkan, kebutuhan pupuk menurut Balitbang yaitu 250 kilogram per 1 hektare. Sedangkan, e-alokasi untuk petani di Lampung Selatan di angka 119 kilogram per 2 hektare, sehingga per 1 hektare 59,5 kilogram tidak sampai 60 kilogram.
"Tapi tadi ada kabar gembira juga akan ditambah alokasi sebanyak 2,5 juta ton untuk nanti di semester 2. Mungkin secara umum itu bisa ditarik kedepan karena kecil takutnya terjadi gejolak, bukan masalah pupuknya tidak ada tapi kurang. Nah untuk mengantisipasi ini kita harus bijak di lapangan," lanjutnya.
Taufik merincikan, cara tebus pupuk bersubsidi di bulan Januari menggunakan cara manual dulu karena aplikasi Ipubers baru siap di bulan Februari. Dimana, pilot project ipubers di 6 provinsi salah satunya di Sumatera yakni Bangka Belitung, lalu Riau dan Sumatera Utara.
"Sehingga untuk kekosongan ini, dari Januari sampai aplikasi itu siap kita harus menyalurkan pupuk. Kementerian Pertanian sudah mengeluarkan surat penyaluran pupuk itu dilakukan secara manual dan menggunakan KTP," tandas Taufik. (*)
Berita Lainnya
-
Ketua DPRD dan Dinas Pendidikan Lampung Selatan Dukung Ruislag SMPN 1 dan SMPN 2 Kalianda
Selasa, 15 Juli 2025 -
Wacana Pengalihan KCC Jadi Gedung DPRD, Wabup Syaiful Anwar Minta Kajian Komprehensif
Kamis, 10 Juli 2025 -
Paving Lapangan Korpri Kalianda Rusak Parah, Wabup Lamsel: Itu Wajah Pemkab, Harus Bagus!
Kamis, 10 Juli 2025 -
Warga Desak Pemkab Lampung Selatan Segera Perbaiki Paving Lapangan Korpri Kalianda
Rabu, 09 Juli 2025